Teknik CT Scan Tulang Belakang
Teknik CT scan tulang belakang atau CT scan spine melibatkan pemindaian dengan sinar X menggunakan mode volumetrik (helical). Pasien biasanya diminta untuk berbaring telentang di atas meja pemindaian, dengan posisi yang sesuai untuk daerah yang akan dipindai.
Sebelum pemindaian, pasien mungkin diminta untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan melepas benda logam atau perhiasan yang bisa mengganggu hasil gambar. Kadang-kadang, kontras intravena dapat diberikan kepada pasien untuk meningkatkan kontras gambar, terutama jika dicurigai adanya lesi atau perubahan vaskular.[14,18]
Persiapan Pasien
Persiapan CT scan tulang belakang meliputi menjelaskan pada pasien mengenai prosedur, indikasi, dan tujuan pemeriksaan. Pada pemeriksaan CT scan tanpa kontras atau dengan media kontras nonionik osmolalitas rendah, maka puasa tidak perlu dilakukan.
Riwayat alergi dan fungsi ginjal pasien perlu diketahui pada pemeriksaan yang dilakukan dengan media kontras intravena (IV). Sebelum pemeriksaan dimulai, pasien diminta untuk melepaskan perhiasan, jepit rambut, kancing baju logam, dan perangkat lainnya.
Pada pasien anak atau pasien yang sangat gelisah, sedasi mungkin diperlukan. Untuk anak yang lebih besar, jelaskan bahwa anak tidak boleh bergerak selama pemeriksaan dan pasien bisa ditemani pendamping selama pemeriksaan jika dianggap perlu.[14,18]
Peralatan
Agar dapat memberikan hasil pencitraan yang baik, mesin CT scan sebaiknya mampu mencapai spesifikasi seperti berikut:
- Jenis pemindai: multiple detector rows, kemampuan metode heliks (helical capability)
- Periode rotasi gantry: ≤ 1 detik
- Tabung sinar X dengan kemampuan menahan panas yang memadai untuk menyelesaikan pemeriksaan
Slice thickness: <1 mm
Reconstructed scan width: 1-5 mm
Beam pitch tidak lebih dari 2:1; Resolusi spasial > 8 LP/cm (line pairs per centimeter) untuk display FOV ≥32 cm dan >10 LP/cm untuk display FOV ≤24 cm
- Teknik pengurangan dosis, seperti tube-current modulation, variable tube potential, dan rekonstruksi tingkat lanjut (advanced reconstruction), harus digunakan untuk mengurangi paparan pada pasien
- Teknik pemantauan radiasi dan peralatan untuk melacak paparan radiasi
Peralatan serta obat-obatan kegawatan wajib tersedia sebagai langkah antisipasi kejadian efek samping akibat pemberian kontras atau obat-obatan lain. Pemantauan terhadap jumlah dan tanggal kedaluwarsa peralatan dan obat-obatan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan agar peralatan yang dibutuhkan siap dipakai setiap saat. Peralatan, obat, dan dukungan darurat lainnya juga harus sesuai dengan rentang usia dan ukuran populasi pasien.[4]
Posisi Pasien
Pasien diposisikan supinasi dan head-first pada pemeriksaan CT scan servikal, torakal, atau complete spine. Namun, pada kondisi tertentu, pemeriksaan CT scan lumbal dapat dilakukan dengan posisi supinasi dan feet-first demi meningkatkan kenyamanan pasien.
Pada CT scan servikal non-trauma, bahu pasien dalam keadaan relaksasi ke arah bawah untuk mengurangi streak artifact. Tangan pasien dapat ditempatkan di bawah badan atau distabilkan dengan tali imobilisasi (immobilization strap) yang sesuai dan nyaman.
Pada CT scan torakolumbal non-trauma, kaki pasien sedikit ditinggikan, kedua lutut ditekuk, serta ditopang dengan bantalan untuk mengurangi tekanan pada punggung bawah. Pasien trauma yang menjalani evaluasi CT scan tulang belakang harus diposisikan dengan manipulasi seminimal mungkin.[5]
Prosedural
Prosedur CT scan tulang belakang tidak jauh berbeda dari prosedur CT scan lain. Setelah pasien diposisikan dengan benar di atas meja pemeriksaan, scanogram diambil pada proyeksi anteroposterior (AP) dan lateral. Melalui hasil scanogram, petugas radiologi akan mengatur dan memastikan bahwa pemindaian dilakukan sesuai instruksi pemeriksaan. Setelah itu, proses pemindaian dapat dimulai.
Pasien diminta untuk menahan napas dan tidak bergerak selama pemindaian. Meja pemeriksaan perlahan-lahan bergerak melewati gantry. Selama proses pemindaian, tidak seorang pun selain pasien boleh berada di ruang CT. Setelah pemeriksaan selesai, pasien diminta menunggu sampai petugas radiologi memberi sinyal OK untuk kontras gambar yang adekuat di komputer.[19]
Pemeriksaan dengan Kontras
Pemeriksaan CT scan tulang belakang rutin umumnya dilakukan tanpa menggunakan kontras IV. Namun, apabila pemeriksaan dilakukan dengan media kontras IV, maka media kontras disuntikkan setelah CT scan tanpa kontras.
Dosis media kontras nonionik pada umumnya sebesar 100–125 mL yang diinjeksikan dengan kecepatan 2-3 mL/s dan pemindaian dilakukan pada fase vena porta. Pada kasus trauma, cedera pada arteri vertebralis dapat dinilai dengan pemberian media kontras IV dan CT angiografi pada daerah vertebra yang terkena. Injeksi kontras dilakukan dengan kecepatan yang lebih tinggi (4-5 mL/s), dan pemindaian fase arteri atau dual-phase dapat dilakukan.
Setelah pemeriksaan selesai, kanula intravena dikeluarkan dan pada tempat suntikan diberikan tekanan selama beberapa waktu, yaitu 5–10 menit untuk menghentikan perdarahan.[5,19]
Follow up
Pemeriksaan CT scan tulang belakang tanpa kontras tidak memerlukan metode pemantauan khusus. Pemantauan dapat dilakukan sesuai dengan prosedur CT scan yang lain. Apabila pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan kontras, hal yang perlu diawasi berupa ekstravasasi kontras dan efek samping dari penggunaan media kontras.[14]
Pada setiap pemeriksaan CT scan, informasi mengenai dosis radiasi (Computed Tomography Dose Index / CTDI dan dose length product) sebaiknya dicatat sebagai referensi apabila dilakukan pemeriksaan di masa yang akan datang. Hal ini berguna pada pasien yang menjalani pemeriksaan CT scan berulang agar dapat mengetahui riwayat dan jumlah kumulatif paparan radiasi pasien.[20]