Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis MRI Jantung annisa-meidina 2024-04-15T15:10:59+07:00 2024-04-15T15:10:59+07:00
MRI Jantung
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis MRI Jantung

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Pedoman klinis MRI jantung atau Cardiac Magnetic Resonance (CMR) perlu mencakup pemilihan pasien dengan cermat, termasuk memastikan indikasi medis yang sesuai dan tidak ada kontraindikasi seperti implan logam pada pasien. Persiapan sebelum pemeriksaan penting dilakukan, seperti puasa sebelum tindakan dan memastikan fungsi ginjal normal jika kontras akan digunakan.[1-4]

Evaluasi Pra-Pemeriksaan

Sebelum menjalani MRI jantung, pasien harus dinilai dengan cermat untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko potensial, termasuk riwayat alergi terhadap kontras gadolinium, fungsi ginjal pasien, atau adanya benda logam di dalam tubuh yang menjadi kontraindikasi prosedur.[1-4]

Pemilihan Pasien

Pasien dengan kontraindikasi terhadap MRI, seperti adanya implan medis dari logam atau kondisi klinis yang tidak stabil, harus dievaluasi dengan cermat dan mungkin tidak cocok untuk menjalani MRI jantung. Selain itu, perhatian khusus juga harus diberikan pada pasien dengan klaustrofobia atau kondisi lain yang dapat mempengaruhi kenyamanan mereka selama pemindaian.

Pasien yang menjalani MRI juga sebaiknya pasien yang kooperatif dan mampu mengikuti instruksi, seperti saat diminta menahan napas. Bayi, anak, atau lansia dengan gangguan kognitif yang kurang kooperatif mungkin tidak cocok menjalani pemeriksaan ini.[1-4]

Pemberian Kontras Gadolinium

Jika kontras gadolinium diperlukan, dosis yang tepat harus dipilih berdasarkan berat badan pasien dan fungsi ginjal mereka. Selain itu, pasien harus dipantau secara ketat selama dan setelah pemberian kontras untuk mendeteksi reaksi alergi atau efek samping lainnya.[1-4]

Aspek Keselamatan

Penting untuk memastikan bahwa semua benda logam, termasuk perhiasan, kancing, atau alat bantu medis, telah dilepaskan sebelum pemindaian untuk mencegah potensi cedera atau artefak pada gambar MRI.

Pastikan bahwa pasien tidak memiliki benda logam atau perangkat elektronik yang tidak aman yang dapat terpengaruh oleh medan magnet yang kuat selama pemindaian. Selain itu, pasien harus diingatkan untuk tidak membawa benda-benda logam ke dalam ruangan pemindaian.

Semua peralatan medis yang memasuki ruang MRI, termasuk perangkat pemantauan, harus dipastikan kompatibel dengan MRI. Selain itu,  semua staf perlu mengetahui prosedur keselamatan dan diingatkan bahwa magnet MRI selalu menyala meskipun MRI tidak sedang melakukan pemindaian aktif.[1-4]

Pengawasan

Pasien harus dipantau dengan cermat selama prosedur MRI jantung. Selain itu, dokter harus siap untuk memberikan bantuan dan memastikan kenyamanan pasien sepanjang pemindaian. Pemantauan harus mencakup tanda vital, EKG, reaksi alergi, dan efek samping berat seperti infark miokard dan ventricle tachycardia akibat penggunaan agen vasodilator atau inotropik.

Setelah tindakan, lakukan observasi terhadap pasien di ruang terpisah (bukan di ruang MRI). Pemantauan dilakukan setidaknya selama 30 menit. Jika tidak ada reaksi simpang yang muncul, maka pasien bisa dipulangkan.[1-4]

Referensi

1. Elmadi J, Satish Kumar L, Pugalenthi LS, Ahmad M, Reddy S, Barkhane Z. Cardiovascular Magnetic Resonance Imaging: A Prospective Modality in the Diagnosis and Prognostication of Heart Failure. Cureus. 2022 Apr 5;14(4):e23840. doi: 10.7759/cureus.23840.
2. Rehman R, Yelamanchili VS, Makaryus AN. Cardiac Imaging. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448128/
3. Kramer CM, Barkhausen J, Bucciarelli-Ducci C, Flamm SD, Kim RJ, Nagel E. Standardized cardiovascular magnetic resonance imaging (CMR) protocols: 2020 update. J Cardiovasc Magn Reson. 2020 Feb 24;22(1):17. doi: 10.1186/s12968-020-00607-1.
4. Ismail TF, Strugnell W, Coletti C, Božić-Iven M, Weingärtner S, Hammernik K, Correia T, Küstner T. Cardiac MR: From Theory to Practice. Front Cardiovasc Med. 2022 Mar 3;9:826283. doi: 10.3389/fcvm.2022.826283.

Edukasi Pasien MRI Jantung

Artikel Terkait

  • PCI Tidak Efektif untuk Angina Stabil - Telaah Jurnal Alomedika
    PCI Tidak Efektif untuk Angina Stabil - Telaah Jurnal Alomedika
  • Cilostazol Sebagai Terapi Preventif Primer Stroke dan Pencegahan Re-Stenting Pasca PCI
    Cilostazol Sebagai Terapi Preventif Primer Stroke dan Pencegahan Re-Stenting Pasca PCI
  • Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut
    Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut
  • Memahami Terapi Dual Antiplatelet setelah Percutaneous Coronary Intervention
    Memahami Terapi Dual Antiplatelet setelah Percutaneous Coronary Intervention
  • Perlu Tidaknya Puasa Sebelum Kateterisasi Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Perlu Tidaknya Puasa Sebelum Kateterisasi Jantung – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 April 2024, 08:20
Pasien dengan nyeri dada pasca pemasangan stent jantung
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok, apabila pasien mengeluhkan nyeri dada setelah 2 tahun pasca pemasangan stent tindakan yang perlu dilakukan di rumah apa ya dok? obat apa...
dr. Andrea
Dibalas 21 September 2023, 14:55
Perbandingan Kondisi Nyata Penggunaan Clopidogrel, Prasugrel, dan Ticagrelor pada Percutaneous Coronary Intervention (PCI) Primer – Telaah Jurnal Alomedika
Oleh: dr. Andrea
1 Balasan
Primary percutaneous coronary intervention (PPCI) digunakan untuk pasien STEMI, tetapi pemilihan inhibitor P2Y12 masih menjadi pertanyaan. Perbandingan...
dr. Intan Fajriani
Dibalas 29 Maret 2022, 09:49
Live Webinar : "Virtual Book 5/8 - Kupas Tuntas Gagal Jantung Kanan." Selasa, 29 Maret 2022. Pukul 19.00 - 22.00
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Virtual Book 5/8 - Kupas Tuntas Gagal Jantung Kanan."Narasumber :dr. Estu Rudiktyo, Sp.JP (K) FIHAModerator :dr....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.