Efek Samping dan Interaksi Obat Dextrose
Efek samping dari dextrose atau dextrosa dapat berupa gangguan elektrolit, yaitu hiponatremia dan hipokalemia, hiperglikemia, maupun reaksi lokal di tempat pemberian suntikan. Interaksi obat dari dextrose juga perlu diperhatikan pada pemberian bersama produk darah, obat dengan efek menyerupai vasopressin, dan digoxin.
Efek Samping
Pemberian dextrose, terutama secara intravena, dapat menyebabkan gangguan elektrolit seperti hipokalemia, hipomagnesemia, dan hipofosfatemia. Efek samping lain dapat disebabkan akibat cara pemberian atau kontaminasi larutan dextrose, seperti tanda-tanda infeksi pada lokasi injeksi, demam, flebitis, venous thrombosis, ekstravasasi, dan hipervolemia.
Sindrom hiperosmolar dan hiperglikemia dapat terjadi akibat dari pemberian dextrose hipertonis secara banyak dan cepat, biasanya di atas 0,5 g/kg BB/jam. Sindrom ini terutama terjadi pada pasien dengan uremia kronis atau intoleransi karbohidrat. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa dehidrasi, hipovolemia, dan gangguan kesadaran. Jika dibiarkan, dapat terjadi koma hiperosmolar, bahkan kematian.
Jika terjadi efek samping, hentikan pemberian dextrose, dan periksa kondisi klinis pasien. Ketika menghentikan dextrose intravena, pertimbangkan pemberian larutan pengganti dextrose 5% atau 10% untuk mencegah rebound hypoglycemia.[1,6]
Interaksi Obat
Interaksi obat dapat terjadi pada pemberian dextrose bersamaan dengan produk darah, obat-obatan yang meningkatkan efek vasopressin, misalnya carbamazepine. Interaksi obat juga dapat terjadi antara dextrose dengan digoxin, sehingga pemberian bersamaan perlu dilakukan dengan berhati-hati.
Produk Darah
Hindari pemberian dextrose intravena dan produk darah menggunakan set infus yang sama. Pemberian dengan set infus yang sama dapat menyebabkan pseudoaglutinasi eritrosit atau hemolisis.[1,6]
Vasopressin
Pemberian dextrose dapat meningkatkan efek vasopressin obat-obatan. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan ekskresi air bebas elektrolit pada ginjal, dan meningkatkan risiko hiponatremia.
Beberapa obat tersebut, antara lain carbamazepine, vincristine, golongan serotonin reuptake inhibitors (SSRI), misalnya fluoxetine, serta obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), misalnya ibuprofen. Interaksi juga terjadi dengan analog vasopressin, antara lain desmopressin atau oksitosin.[1,6]
Digoxin
Pemberian dextrose dalam dosis besar berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, misalnya hipokalemia. Bila pasien juga menjalani pengobatan dengan digoxin, maka risiko pasien untuk terkena toksisitas digoxin akan meningkat.[9]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra