Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Codeine general_alomedika 2022-05-27T13:10:07+07:00 2022-05-27T13:10:07+07:00
Codeine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Codeine

Oleh :
Sunita
Share To Social Media:

Efek samping codeine atau kodein yang terutama perlu diwaspadai adalah adiksi opiat dan depresi pernapasan. Interaksi obat terjadi bila codeine dikonsumsi dengan obat lain yang dimetabolisme jalur CYP2D6, seperti amiodarone, simetidin, dan metoclopramide.

Efek Samping

Codeine mungkin menimbulkan adiksi opiat. Selain itu, obat ini berisiko menimbulkan efek samping berbahaya seperti bronkospasme, laringospasme, depresi pernapasan, dyspnea, dan reaksi anafilaksis akibat obat. Efek samping respirasi yang berbahaya ini terutama berisiko terjadi pada anak-anak.[26,27]

Efek samping lain yang ringan dan sering ditemukan pada penggunaan codeine adalah rasa kantuk berlebihan, konstipasi, mual, muntah, pusing, dan mulut kering. Pada tingkat yang lebih jarang, keluhan seperti gatal, penurunan nafsu makan, dan iritabilitas juga dapat ditemukan. Biasanya, efek samping seperti mengantuk dan sembelit menjadi alasan utama pasien menghentikan penggunaan codeine.[26,27]

Bila ditinjau berdasarkan sistem organ yang berpotensi terkena dampak, efek samping codeine adalah sebagai berikut:

  • Sistem saraf: gangguan cemas, penurunan kesadaran, rasa kantuk, sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan, dan gangguan keseimbangan
  • Sistem respirasi: depresi pernapasan, bronkospasme, laringospasme, dyspnea
  • Sistem kardiovaskular: palpitasi, sinkop, dan hipotensi
  • Sistem gastrointestinal: kram perut, rasa tidak nyaman pada saluran cerna, mual, muntah, konstipasi, dan pankreatitis

  • Kulit: ruam, produksi keringat berlebihan, dan urtikaria[28]

Manajemen Overdosis dengan Naloxone

Sebelum memulai terapi atau memberikan dosis yang baru, dokter perlu menilai apakah pasien membutuhkan naloxone. Naloxone berguna untuk mengatasi overdosis opioid. Naloxone dipertimbangkan untuk diberikan jika pasien juga menggunakan depresan sistem saraf pusat lain, beriwayat penyalahgunaan opioid, atau beriwayat overdosis opioid. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang akses terhadap naloxone.[35]

Interaksi Obat

Penggunaan obat lain yang melibatkan metabolisme melalui CYP2D6 harus diwaspadai oleh dokter yang meresepkan codeine. Amiodarone, simetidin, dan metoclopramide dapat berkompetisi dengan codeine karena turut melibatkan CYP2D6 dalam jalur metabolismenya. Dampak yang mungkin muncul adalah penurunan konversi codeine menjadi morfin yang memperlambat onset dan efek farmakologis codeine.[1-3]

Sebaliknya, obat rifampicin dan dexamethasone dapat meningkatkan konversi codeine menjadi morfin serta menurunkan tingkat eliminasi codeine.[1-3]

Obat lain yang juga merupakan substrat CYP2D6 yang perlu diwaspadai interaksinya dengan codeine adalah imipramin, risperidon, dan flecainide. Penggunaan bersama obat-obat tersebut sebaiknya dihindari atau setidaknya diberi jeda waktu yang aman agar tidak mengganggu efektivitas obat terhadap penyakit terkait.[1-3]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Kim I, Barnes AJ, Oyler JM, et al. Plasma and oral fluid pharmacokinetics and pharmacodynamics after oral codeine administration. Clin Chem. 2002;48(9):1486–96.
2. National Center for Biotechnology Information. Codeine. Pubchem Compound Database. 2018. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/codeine#section=Molecular-Formula
3. Andrzejowski P, Carroll W. Codeine in paediatrics: pharmacology, prescribing and controversies. Arch Dis Child - Educ Pract Ed. 2016 Jun;101(3):148–51. http://ep.bmj.com/lookup/doi/10.1136/archdischild-2014-307286
26. Rodriguez RF, Bravo LE, Castro F, et al. Incidence of Weak Opioids Adverse Events in the Management of Cancer Pain: A Double-Blind Comparative Trial. J Palliat Med. 2007;10(1):56–60. http://www.liebertonline.com/doi/abs/10.1089/jpm.2006.0117
27. de Craen AJM, Di Giulio G, Lampe-Schoenmaeckers AJEM, et al. Analgesic efficacy and safety of paracetamol-codeine combinations versus paracetamol alone: a systematic review. BMJ. 1996 Aug 10;313(7053):321–5. http://www.bmj.com/content/313/7053/321%5Cnhttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=2351742&tool=pmcentrez&rendertype=abstract
28. Broussard CS, Rasmussen SA, Reefhuis J, et al. Maternal treatment with opioid analgesics and risk for birth defects. Am J Obstet Gynecol. 2011 Apr;204(4):314.e1-314.e11. http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S000293781002524X
35. Medscape. Codeine. 2022. https://reference.medscape.com/drug/codeine-343310#0

Indikasi dan Dosis Codeine
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Stop Menggunakan Codeine Sebagai Obat Batuk
    Stop Menggunakan Codeine Sebagai Obat Batuk
  • 5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak
    5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2025, 18:55
Tata cara pemberian tramadol drip
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Selamat siang dokter TS, ingin bertanya untuk kasus nyeri tidak respons dengan pemberian Ketorolac direncanakan menggunakan tramadol drip, bagaimana tata...
Anonymous
Dibalas 17 Februari 2025, 10:39
Nyeri di pangkal paha luar sejak 2 minggu tanpa bengkak dan deformitas pada pasien wanita 55 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter senior dan teman sejawat sekalian. Ijin konsul dok, saya memiliki pasien dengan nyeri di pangkal paha luar sudah 2mingguan. Tidak ada bengkak...
Anonymous
Dibalas 17 Juli 2024, 12:20
Penggunaan Neuralgin dan Asam Mefenamat secara bersamaan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi, saya pernah mendapatkan kasus pasien nyeri otot pinggang karena salah posisi ketika duduk. Lalu pasien diberikan Neuralgin dan Asam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.