Efek Samping dan Interaksi Obat Succinylcholine
Efek samping succinylcholine yang paling umum adalah hiperkalemia. Efek samping lain yang perlu diwaspadai mencakup trismus, bradikardi, hipertermia maligna, dan peningkatan tekanan intraokular. Interaksi obat dapat terjadi dengan agen anestesi lain, seperti isoflurane, yang bisa meningkatkan efek blokade neuromuskular.[1-3]
Efek Samping
Salah satu risiko utama penggunaan succinylcholine adalah hiperkalemia. Selain itu, succinylcholine dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular dan intrakranial. Efek samping lain termasuk gangguan irama jantung, respons alergi, dan hipertermia maligna.[1-3]
Hiperkalemia
Hiperkalemia merupakan efek samping tersering succinylcholine. Efek ini disebabkan karena stimulasi pada otot rangka.
Kadar serum kalium dapat mencapai 0,5 mEq/L, yang dapat menjadi signifikan secara klinis jika sebelumnya sudah ada komorbiditas yang meningkarkan risiko hiperkalemia, misalnya pada pasien gagal ginjal atau luka bakar.
Hiperkalemia yang tidak tertangani dengan baik dapat mengakibatkan disritmia dan kematian. Waspadai gejala hiperkalemia berupa kelemahan otot, sesak napas, aritmia, nyeri dada, serta mati rasa atau kesemutan. Pada pasien pasca trauma atau luka bakar, waspadai gejala rhabdomyolysis berupa nyeri otot atau punggung, urin berwarna gelap, sulit buang air kecil, dan rasa kelelahan atau lemas yang tidak biasanya.[1-3]
Trismus
Spasme otot masseter atau trismus merupakan efek samping yang jarang, tapi bisa terjadi bersama dengan hipertermia maligna. Jika trismus terjadi setelah pemberian succinylcholine, maka obat dapat digantikan dengan agen penghambat neuromuskular non-depolarisasi seperti rocuronium atau vecuronium.[1-3]
Bradikardia
Bradikardia dapat terjadi terutama pada pasien anak setelah pemberian dosis inisial 1,5 mg/kg. Hal ini akibat aktivasi nikotinik yang menyebabkan stimulasi muskarinik sehingga denyut jantung berkurang.
Sebagai pencegahan, disarankan untuk melakukan pre-treatment menggunakan atropin yang dapat mengurangi risiko terjadinya bradikardia. Bradikardia juga dapat terjadi pada pasien dewasa yang menggunakan succinylcholine dosis ulang atau infus berkelanjutan, yang juga dapat dikoreksi dengan pemberian atropin.[1-3]
Hipertermia Maligna
Hipertermia maligna ditandai dengan peningkatan suhu tubuh secara cepat, hipoksia, hiperkapnia, meningkatnya kekakuan otot, takikardia, takipnea, sianosis, aritmia, hipovolemia, ketidakstabilan hemodinamik, dan asidosis. Selanjutnya akan terjadi proses hipermetabolik yang ditandai dengan warna kulit tidak merata (skin mottling), koagulopati, dan gagal ginjal.
Hipertermi maligna dapat diatasi dengan menghentikan succinylcholine dan obat pencetus lain. Selanjutnya, dilakukan pemberian dantrolene sodium intravena serta terapi suportif.[1-3]
Peningkatan Tekanan Intraokular
Risiko peningkatan tekanan intraokular lebih tinggi pada pasien dengan glaukoma sudut sempit dan trauma penetrasi atau luka tusuk pada mata.[1-3]
Peningkatan Tekanan Intragastrik
Succinylcholine juga menyebabkan peningkatan risiko regurgitasi dan aspirasi karena meningkatnya tekanan intragastrik. Monitor gejala pasien selama induksi anestesi berupa muntah dan atau aspirasi.[1-3]
Efek Samping Lain
Pada pasien yang tidak tersedasi dengan adekuat, pemberian succinylcholine akan tetap menyebabkan paralisis sedangkan pasien tetap dalam keadaan sadar atau setengah sadar. Succinylcholine sebaiknya diberikan setelah induksi anestesi.
Succinylcholine juga bisa menyebabkan paralisis memanjang pada bayi dengan defisiensi pseudokolinesterase.
Reaksi alergi yang mungkin muncul setelah penggunaan obat ini mencakup ruam, gatal-gatal, serta pembengkakan di wajah, bibir, atau lidah.[1-3]
Interaksi Obat
Succinylcholine dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat, menyebabkan perpanjangan efek blokade neuromuskular.[1-3]
Pemanjangan Efek Blokade Neuromuskular
Interaksi succinylcholine dapat menyebabkan pemanjangan efek blokade neuromuskuler. Interaksi ini dapat terjadi dengan anticholinesterase tertentu seperti neostigmine, senyawa sitotoksik seperti cyclophosphamide, antiaritmia seperti quinidine, aminoglikosida seperti streptomycin, obat psikiatri seperti chlorpromazine, garam magnesium, selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), dan insektisida organofosfat.[10]
Peningkatan Risiko Efek Samping
Peningkatan kerentanan terhadap efek suxamethonium yang memperburuk hiperkalemia juga dapat terjadi jika succinylcholine digunakan dengan obat-obatan digitalis-like seperti digoxin.[10]