Indikasi dan Dosis Succinylcholine
Indikasi succinylcholine untuk prosedur intubasi endotrakeal, sebagai pelemas otot selama prosedur operasi atau ventilasi mekanik. Succinylcholine juga digunakan secara off label sebagai terapi tambahan untuk mengurangi intensitas kontraksi otot yang berhubungan dengan kejang yang diinduksi obat atau terapi kejang listrik (electroconvulsive shock therapy/ECT).
Dosis succinylcholine bervariasi tergantung pada usia pasien dan jenis prosedur yang dilakukan. Sebagai contoh, dosis umum untuk intubasi endotrakeal pada dewasa adalah sekitar 1-1,5 mg/kg, sementara pada anak-anak dosis dapat berkisar antara 1,5-2 mg/kg. Pemilihan dosis yang tepat harus memperhitungkan kondisi medis pasien dan karakteristik spesifik dari prosedur yang akan dilakukan.
Indikasi utama penggunaan succinylcholine sebagai agen pelumpuh otot pada tindakan intubasi endotrakeal, terutama dalam situasi darurat, adalah bahwa dibandingkan dengan agen lain, seperti rocuronium dan vecuronium, succinylcholine memiliki awitan kerja cepat (60 detik) dan lama kelumpuhan hanya 3-6 menit.[2-4]
Dosis Dewasa
Pada pasien dewasa, terdapat beberapa skenario dosis succinylcholine. Dalam semua kasus, pemilihan dosis harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan karakteristik prosedur yang dijalankan.[2]
Dosis Uji Sensitivitas
Untuk tes sensitivitas pada pasien dengan aktivitas plasma kolinesterase yang rendah, dapat diberikan dosis uji 5–10 mg atau solusio 1 mg/mL melalui infus IV lambat.[2]
Dosis Untuk Prosedur Klinis
Untuk prosedur singkat, dosis umumnya adalah 0,6 mg/kg. Pada prosedur yang lama pengerjaan diperkirakan lebih panjang, dosis umumnya berkisar antara 2,5–4,3 mg/menit melalui infus IV kontinu. Kecepatan pemberian bisa disesuaikan dalam rentang 0,5-10 mg/menit berdasarkan kebutuhan dan respon pasien.
Sebagai alternatif, bisa diberikan injeksi IV intermiten. Pada awalnya, bisa diberikan dosis 0,3-1,1 mg/kg, diikuti dengan dosis tambahan 0,04-0,07 mg/kg sesuai kebutuhan untuk menjaga relaksasi otot adekuat.
Untuk intubasi cepat, dosis yang umumnya dipakai adalah 1,5 mg/kg. Dosis ini menghasilkan onset efek dalam 45 detik dan durasi paralisis sekitar 10 menit.[2]
Pemberian Intramuskuler
Jika administrasi intramuskuler (IM) diperlukan pada pasien dewasa, dosis yang dapat diberikan adalah 3–4 mg/kg, maksimum 150 mg. Onset efek dilaporkan sekitar 2–3 menit.[2]
Dosis Anak
Dosis succinylcholine pada pasien pediatrik untuk mencapai relaksasi otot bergantung pada usia dan metode administrasi.[2]
Pemberian Intravena
Pada pemberian IV, bayi dan anak kecil diberikan dosis 2 mg/kg. Anak yang lebih besar dan remaja dapat diberikan dosis 1 mg/kg. Total dosis maksimum adalah 150 mg.
Perlu dicatat bahwa infus IV kontinu tidak disarankan untuk pasien anak karena dianggap tidak aman.[2]
Pemberian Intramuskuler
Jika diperlukan pemberian IM, dapat diberikan dosis hingga 3–4 mg/kg, maksimum 150 mg. Onset efek sekitar 2–3 menit.[2]
Mengurangi Intensitas Kontraksi Otot Yang Berhubungan Dengan Kejang Yang Diinduksi Obat Atau Electroconvulsive Shock Therapy (Off Label)
Dosis succinylcholine untuk relaksasi otot adekuat selama terapi kejang listrik (electroconvulsive shock therapy/ECT) adalah sekitar 0,9 mg/kg. Namun, karena terdapat variabilitas pasien, dosis succinylcholine dapat ditambahkan atau diturunkan sesuai keperluan klinis untuk menghindari paralisis berkepanjangan atau apnea.
Faktor yang mempengaruhi beragam respon terhadap succinylcholine adalah variabilitas gen pengkode pseudokolinesterase, penyakit komorbid seperti disfungsi hati atau ginjal, kondisi fisik seperti malnutrisi atau obesitas, dan pengaruh obat lain yang digunakan.[5-7]
Penyesuaian Dosis
Pemberian succinylcholine perlu berhati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hepar. Meski demikian, hingga kini belum ada panduan baku penyesuaian dosis pada populasi ini.[2]
Disfungsi Hati dan Ginjal
Pasien dengan gangguan fungsi hati berat memiliki risiko pemanjangan apnea karena penurunan sintesis pseudokolinesterase di dalam hati. Succinylcholine masih dapat digunakan, tetapi hindari pemberian berulang. Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, succinylcholine juga masih dapat digunakan dengan hati-hati karena meningkatnya risiko hiperkalemia.[4,8]
Pasien Geriatrik
Pada pasien geriatrik, disarankan untuk memilih dosis succinylcholine dengan hati-hati karena mungkin terjadi penurunan fungsi hati, ginjal, atau jantung yang berkaitan dengan usia, serta adanya penyakit atau terapi obat lain yang bisa berinteraksi dengan succinylcholine. Inisiasi terapi sebaiknya dilakukan pada dosis yang rendah untuk mengantisipasi respons yang mungkin lebih sensitif pada populasi ini.[2]
Pasien dengan Penurunan Aktivitas Kolinesterase
Untuk pasien dengan aktivitas plasma kolinesterase yang berkurang, direkomendasikan untuk memberikan dosis uji kecil sebesar 5–10 mg atau secara hati-hati memberikan larutan 1 mg/mL melalui infus intravena yang lambat. Pendekatan ini diperlukan untuk mengidentifikasi sensitivitas pasien terhadap succinylcholine, sehingga dapat mengurangi risiko efek samping yang berlebihan.[2]