Formulasi Insulin Regular
Formulasi insulin reguler di Indonesia tersedia dalam bentuk pena atau vial injeksi dengan kandungan 100 IU/mL. Injeksi insulin reguler sebaiknya disimpan dalam lemari es dengan suhu 2−8°C dan tidak boleh dibekukan.
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan insulin reguler di Indonesia adalah injeksi dengan kekuatan 100 UI/mL. Tersedia dalam bentuk:
- Pena injeksi berisi 3 mL insulin reguler
- Vial injeksi berisi 10 mL insulin reguler[1,4,5]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan yang paling disarankan adalah injeksi subkutan di area abdomen, karena absorpsinya lebih cepat daripada injeksi di bagian tubuh lainnya. Apabila ditujukan untuk pengobatan mandiri, maka pasien harus diedukasi dengan baik agar tidak terjadi kesalahan dosis maupun waktu penyuntikkan.
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2 (T2DM), insulin reguler sebaiknya di injeksi 15 menit sebelum makan atau segera setelah makan. Sebelum injeksi, pastikan bahwa dosis yang digunakan sudah sesuai.[1,4,5]
Cara Penyimpanan
Kemasan insulin yang belum dibuka, harus disimpan dalam lemari es dengan suhu 2−8°C, tetapi tidak boleh dibekukan. Apabila kemasan sudah dibuka, insulin sebaiknya digunakan dalam waktu 2 minggu, kemudian harus dibuang.
Insulin harus terlihat jernih dan tidak berwarna. Sediaan tidak boleh digunakan bila tampak berawan. Insulin dalam kemasan pena dapat disimpan pada temperatur ruangan yang sejuk, dengan suhu 15−30°C, selama 28 hari (1 bulan). Sediaan harus dijauhkan dari lingkungan lembab, panas, dan sinar matahari.[1,4,5,9]
Penulisan pertama oleh: dr. Dr Riawati