Indikasi dan Dosis Insulin Regular
Indikasi insulin reguler adalah untuk tata laksana kondisi hiperglikemia, baik pada pasien diabetes mellitus, ketoasidosis diabetik (KAD), sindrom hiperosmolar hiperglikemik (SHH), hiperkalemia, maupun toksisitas obat calcium channel blockers dan beta-blockers. Dosis insulin reguler bergantung pada indikasi penggunaannya.
Diabetes Mellitus Tipe I
Penatalaksanaan diabetes melitus tipe 1 (T1DM) dengan insulin bersifat individual dengan memperhatikan berbagai faktor, seperti umur, lama menyandang penyakit, gaya hidup, sasaran kendali glikemik, serta kebiasaan individu dan keluarga.
Dosis Anak dengan T1DM
Pada pasien anak, insulin reguler diberikan berdasarkan penghitungan total insulin harian, yaitu 0,5−1 IU/kgBB/hari. Diberikan dalam dosis terbagi per 8 jam atau lebih, bergantung pada kebutuhan pasien. Biasanya insulin reguler diberikan sebagai kombinasi dengan insulin intermediate-acting atau long-acting.[1,3,5,10]
Dosis Dewasa dengan T1DM
Pada pasien dewasa, insulin reguler diberikan dengan dosis 10 IU/hari, atau 0,1−0,2 IU/kgBB/hari. Penyesuaian dosis diperlukan pada kondisi tertentu, seperti pubertas, dan kehamilan. Biasanya insulin reguler diberikan sebagai kombinasi dengan insulin intermediate-acting atau long-acting.[1,3,5,11]
Diabetes Mellitus Tipe II
Kebutuhan insulin eksogen, termasuk insulin reguler, pada kasus diabetes mellitus tipe 2 (T2DM) dipengaruhi oleh derajat kendali glikemik, perjalanan penyakit, dan kepatuhan pasien. Insulin reguler diberikan sebagai tambahan terhadap terapi insulin basal yang telah diberikan sebelumnya, sebagai upaya pengendalian kadar gula darah post-prandial.
Dosis Dewasa dengan T2DM
Pemberian insulin reguler adalah:
- Dosis inisial: 4 IU, 0,1 IU/kgBB, atau 10% dosis insulin basal
- Dosis penyesuaian: menaikkan dosis 1−2 IU atau 10−15%, sebanyak 1−2 kali/minggu sampai sasaran gula darah tercapai
- Bila terjadi hipoglikemia, tentukan dan atasi penyebab, lalu turunkan 2−4 IU atau 10−20%.
- Bila hiperglikemia tidak terkendali, pertimbangkan pemberian ≥2 injeksi insulin reguler[1,3,5,11]
Krisis Hiperglikemia
Krisis hiperglikemia termasuk kondisi ketoasidosis diabetik (KAD) dan status hiperosmolar hiperglikemik (SHH). Penentuan dosis insulin reguler berbeda antara pasien dewasa dan anak.
Dosis Dewasa dengan Krisis Hiperglikemia
Insulin reguler diberikan dengan cara:
- Dosis bolus 0,1 IU/kgBB
- Dilanjutkan infus rumatan dengan dosis 0,1 IU/kgBB/jam dalam NaCl 0,9%
- Kecepatan infus dikurangi menjadi 0,045 IU IU/kgBB/jam bila kadar glukosa darah <200 mg/dL pada KAD atau <300 mg/dL pada SHH[1,3,5,11]
Dosis Anak dengan Krisis Hiperglikemia
Pada pasien anak, tidak perlu diberikan bolus saat awal terapi insulin. Insulin reguler diberikan secara infus dengan dosis 0,05−0,1 IU/kgBB/jam dalam NaCl 0,9% sampai kondisi teratasi. Dosis insulin ini dapat diturunkan hingga lebih rendah dari 0,005 IU/kgBB/jam bila terjadi perbaikan.[1,3,5,10]
Hiperkalemia
Pemberian insulin reguler dikombinasikan dengan dekstrosa untuk membantu mengatasi kedaruratan hiperkalemia. Insulin reguler diberikan dengan dosis 5−10 IU dalam cairan infus dekstrosa 50% (D50) selama 15−30 menit.[1,3,5,12]
Toksisitas Obat Calcium Channel Blocker dan Beta Blockers
Insulin reguler dapat digunakan dalam penatalaksanaan toksisitas obat calcium channel blocker dan beta blocker. Dosis insulin reguler yang digunakan adalah bolus inisial 1 U/kgBB, diikuti dengan infus insulin reguler sebanyak 0,5‒1 U/kgBB/jam. Pemberian insulin reguler sebaiknya diikuti dengan pemberian cairan infus dekstrosa.[1,13]
Penulisan pertama oleh: dr. Dr Riawati