Penggunaan Pada Kehamilan dan Menyusui Insulin Regular
Penggunaan insulin reguler pada kehamilan masuk ke dalam kategori B oleh FDA. Insulin reguler disekresikan melalui ASI, tetapi penggunaanya pada ibu menyusui dapat dilakukan. Insulin regular diberikan pada kehamilan dan ibu menyusui hanya jika manfaat lebih tinggi daripada risiko.
Penggunaan pada Kehamilan
Dalam kategori Food and Drug Administration (FDA) mengenai penggunaan obat pada kehamilan, insulin reguler termasuk dalam Kategori B. Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.[1,5,11]
Sedangkan pada kategori Therapeutic Goods Administration (TGA), insulin reguler termasuk dalam kategori exempt, di mana obat belum masuk ke dalam kategori kehamilan. Beberapa obat yang tidak menerima kategori kehamilan dapat berinteraksi dengan obat lain dan menyebabkan efek samping tak terduga pada ibu dan/atau janin.[1,5,15]
Penggunaan insulin reguler pada ibu hamil dengan kondisi hiperglikemia tetap diberikan jika diperlukan dan sesuai indikasi. Misalnya pada penderita diabetes melitus tipe 2 (T2DM), diabetes mellitus tipe 1 (T1DM), atau diabetes gestasional.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Berbagai produk insulin eksogen, termasuk insulin reguler, diketahui disekresikan melalui ASI. Namun, tidak ada laporan mengenai efek samping yang dialami oleh bayi yang mengonsumsi ASI pasien penerima insulin reguler.[1,5,11]
Selain itu, tidak ada laporan mengenai efek penggunaan insulin reguler terhadap produksi ASI, sehingga penggunaannya pada ibu menyusui dianggap aman untuk dilakukan.[1,5,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Dr Riawati