Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Levocetirizine annisa-meidina 2024-04-16T14:00:37+07:00 2024-04-16T14:00:37+07:00
Levocetirizine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Levocetirizine

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Secara farmakologi, levocetirizine bekerja sebagai antagonis reseptor histamin H1 yang poten dan selektif di sel efektor pembuluh darah, saluran pencernaan, dan pernapasan. Levocetirizine memberikan efek antiinflamasi dan antialergi.[3-5]

Levocetirizine memiliki karakteristik yang menguntungkan, baik secara farmakodinamik dan farmakokinetik, termasuk onset kerja cepat, bioavailabilitas tinggi, afinitas tinggi, distribusi terbatas, metabolisme hepatik minimal, serta efek samping yang minimal.[3]

Farmakodinamik

Levocetirizine sebagai enantiomer aktif cetirizine dan antagonis reseptor histamin H-1 yang poten digunakan untuk tata laksana gejala alergi. Levocetirizine diketahui memiliki durasi kerja lama dan rentang terapeutik yang luas. Studi pada hewan menunjukkan bahwa dosis maksimal yang tidak mematikan adalah >100 kali dosis normal.[4,5]

Levocetirizine secara selektif menghambat reseptor histamin H1. Hal ini mencegah histamin mengaktivasi reseptor tersebut dan memicu beberapa efek, yaitu kontraksi otot polos, peningkatan permeabilitas endotel vaskular, penyerapan histidin dalam basofil, stimulasi reseptor batuk, dan stimulasi respons flare pada sistem saraf.[4]

Spesifisitas dan kekuatan tinggi dari levocetirizine sebagai antagonis reseptor H1 terjadi pada tingkat sel endotel dan sel otot polos pada mikrosirkulasi darah. Antagonisme histamin bertanggung jawab atas penghambatan peningkatan permeabilitas pembuluh darah dan vasodilatasi. Penghambatan pembentukan edema dan sekresi mukus juga merupakan efek levocetirizine pada kulit dan mukosa pernapasan. Hal-hal inilah yang mendasari efek terapeutik levocetirizine pada kasus urtikaria dan rhinitis alergi.[4,5]

Levocetirizine juga memiliki beberapa efek farmakologis lain, yang sebagian terkait dengan antagonismenya pada H-1. Contohnya adalah pengaruh terhadap limfosit T, sel dendritik, dan makrofag paru-paru yang mengekspresikan reseptor histamin H-1 pada permukaan selnya. Levocetirizine menghambat sintesis IL-6 dari makrofag paru-paru manusia dan menghambat produksi IL-8 yang diinduksi histamin oleh sel dendritik.[4,5]

Farmakokinetik

Levocetirizine tersedia dalam bentuk oral. Levocetirizine memiliki bioavailabilitas tinggi, afinitas tinggi, distribusi terbatas, dan metabolisme hepatik minimal.[1,2,4]

Absorbsi

Levocetirizine diserap secara cepat dan ekstensif setelah pemberian peroral, dengan waktu untuk mencapai konsentrasi plasma puncak sekitar 0,9 jam (sediaan tablet) dan 0,5 jam (sediaan larutan oral). Rasio akumulasi setelah administrasi dosis oral harian adalah 1,12 dengan kondisi stabil dicapai setelah 2 hari.[1,2,4,7]

Setelah konsumsi dosis levocetirizine oral 5 mg, akan didapatkan Cmax 0,27±0,04 µg/mL dengan Tmax 0,75±0,50 jam. Area under the curve (AU) levocetirizine adalah 2,31±0,50 µg*h/mL. Konsumsi levocetirizine dengan makanan tidak memengaruhi AUC, tetapi menunda Tmax sebesar 1,25 jam dan menurunkan Cmax sebesar 36%, terutama setelah administrasi dengan makanan tinggi lemak. Oleh karena itu, levocetirizine dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.[1,2,4,7]

Distribusi

Rata-rata pengikatan protein plasma levocetirizine secara in vitro adalah 91-92%, tidak tergantung pada konsentrasi dalam kisaran 90–5.000 ng/mL. Setelah pemberian dosis oral, didapatkan rata-rata volume distribusi yang nyata kira-kira 0,4 L/kg, mewakili distribusi total air tubuh.[1,2,4,7]

Metabolisme

Levocetirizine dimetabolisme dengan buruk, di mana sekitar 85,8% dari dosis oral levocetirizine diekskresikan dalam bentuk obat yang tidak berubah. Jalur dealkilasi terutama dimediasi oleh CYP 3A4, sedangkan oksidasi aromatik melibatkan banyak isoform CYP dan/atau tidak teridentifikasi.[1,2,4,7]

Levocetirizine dapat dimetabolisme menjadi dihydrodiol (M2), N-oksida (M3), turunan hidroksimetoksi (M4), turunan hidroksi (M5), turunan O-dealkilasi (M6), konjugat taurin (M8), dan turunan N-dealkilasi dan hidroksilasi aromatik (M9). Metabolit M5 dapat diglukuronidasi menjadi metabolit M1, sedangkan metabolit M9 dapat membentuk 4-kloro-4'-hidroksibenzidril merkapturat (M10a dan M10b).[4,7]

Eliminasi

Rute eliminasi levocetirizine terjadi terutama melalui urine (85,4%) dan feses (12,9%), dengan waktu paruh eliminasi plasma pada subjek dewasa sehat sekitar 8-9 jam setelah pemberian tablet oral dan larutan oral levocetirizine. Total klirens tubuh sekitar 0,63 mL/kgBB/menit.[1,2,4,7]

Dalam urine, 77% dari dosis levocetirizine diperoleh kembali sebagai obat yang tidak berubah, 0,5% sebagai metabolit M8 dan M9, 0,4% sebagai metabolit M10a, 0,4% sebagai metabolit M10b, 0,3% sebagai metabolit M3, 0,3% sebagai M4 dan metabolit M5, 0,2% sebagai metabolit M2, dan 0,1% sebagai metabolit M1.[1,4,7]

Dalam feses, 9,0% dari dosis levocetirizine diperoleh kembali sebagai obat yang tidak berubah, 1,0% sebagai metabolit M4 dan M5, dan 0,1% sebagai metabolit M1.[1,4,7]

Referensi

1. MIMS. Levocetirizine. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/levocetirizine?mtype=generic
2. Medscape. Levocetirizine (OTC). 2024. https://reference.medscape.com/drug/xyzal-levocetirizine-343385
3. Walsh GM. The anti-inflammatory effects of levocetirizine - are they clinically relevant or just an interesting additional effect?. 2009. https://aacijournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/1710-1492-5-14
4. PubChem. Levocetirizine. 2024. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Levocetirizine
5. Nettis E, Calogiuri GF, Leo ED, Cardinale F, Macchia L, et al. Once daily levocetirizine for the treatment of allergic rhinitis and chronic idiopathic urticaria. J Asthma Allergy. 2009; 2: 17–23.
7. FDA. XYZAL (levocetirizine dihydrochloride). 2008. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2008/022064s009lbl.pdf

Pendahuluan Levocetirizine
Formulasi Levocetirizine

Artikel Terkait

  • Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
    Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
  • Pemberian Kortikosteroid Bersama Antihistamin untuk Terapi Urtikaria Akut - Apakah Perlu?
    Pemberian Kortikosteroid Bersama Antihistamin untuk Terapi Urtikaria Akut - Apakah Perlu?
  • Irigasi Nasal untuk Rhinitis Alergi: Apakah Bermanfaat?
    Irigasi Nasal untuk Rhinitis Alergi: Apakah Bermanfaat?
  • Serum Specific IgE sebagai Pemeriksaan Alergi
    Serum Specific IgE sebagai Pemeriksaan Alergi
  • Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?
    Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 Mei 2025, 10:23
Terapi Rhintis Alergi dengan steroid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dok. Pengalaman dokter dlm memberikan terapi rhinitis alergi, apakah msih menggunakan steorid oral atau sudah beralih ke steroid...
Anonymous
Dibalas 01 Mei 2025, 07:10
Apa diagnosis yang tepat pada pasien dengan demam disertai urtika dan angioedema
Oleh: Anonymous
2 Balasan
alo dokter, mau konsul px wanita 25 th dgn ruam merah (ukk: urtika) sejak 4 hari yll, awalnya pada kaki dan tangan, saat ini sudah ke perut dan wajah. Terasa...
Anonymous
Dibalas 28 April 2025, 09:49
Apakah dapat diberikan steroid oral untuk alergi pada anak dan berapa dosisnya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, Anak 3 thn 17kg, urtika seluruh tubuh, gatal (++), tidak ada angioedema, sesak, demam, mual dll, sudah diberikan cetirizin oral 3 hari, sudah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.