Farmakologi Levocetirizine
Secara farmakologi, levocetirizine bekerja sebagai antagonis reseptor histamin H1 yang poten dan selektif di sel efektor pembuluh darah, saluran pencernaan, dan pernapasan. Levocetirizine memberikan efek antiinflamasi dan antialergi.[3-5]
Levocetirizine memiliki karakteristik yang menguntungkan, baik secara farmakodinamik dan farmakokinetik, termasuk onset kerja cepat, bioavailabilitas tinggi, afinitas tinggi, distribusi terbatas, metabolisme hepatik minimal, serta efek samping yang minimal.[3]
Farmakodinamik
Levocetirizine sebagai enantiomer aktif cetirizine dan antagonis reseptor histamin H-1 yang poten digunakan untuk tata laksana gejala alergi. Levocetirizine diketahui memiliki durasi kerja lama dan rentang terapeutik yang luas. Studi pada hewan menunjukkan bahwa dosis maksimal yang tidak mematikan adalah >100 kali dosis normal.[4,5]
Levocetirizine secara selektif menghambat reseptor histamin H1. Hal ini mencegah histamin mengaktivasi reseptor tersebut dan memicu beberapa efek, yaitu kontraksi otot polos, peningkatan permeabilitas endotel vaskular, penyerapan histidin dalam basofil, stimulasi reseptor batuk, dan stimulasi respons flare pada sistem saraf.[4]
Spesifisitas dan kekuatan tinggi dari levocetirizine sebagai antagonis reseptor H1 terjadi pada tingkat sel endotel dan sel otot polos pada mikrosirkulasi darah. Antagonisme histamin bertanggung jawab atas penghambatan peningkatan permeabilitas pembuluh darah dan vasodilatasi. Penghambatan pembentukan edema dan sekresi mukus juga merupakan efek levocetirizine pada kulit dan mukosa pernapasan. Hal-hal inilah yang mendasari efek terapeutik levocetirizine pada kasus urtikaria dan rhinitis alergi.[4,5]
Levocetirizine juga memiliki beberapa efek farmakologis lain, yang sebagian terkait dengan antagonismenya pada H-1. Contohnya adalah pengaruh terhadap limfosit T, sel dendritik, dan makrofag paru-paru yang mengekspresikan reseptor histamin H-1 pada permukaan selnya. Levocetirizine menghambat sintesis IL-6 dari makrofag paru-paru manusia dan menghambat produksi IL-8 yang diinduksi histamin oleh sel dendritik.[4,5]
Farmakokinetik
Levocetirizine tersedia dalam bentuk oral. Levocetirizine memiliki bioavailabilitas tinggi, afinitas tinggi, distribusi terbatas, dan metabolisme hepatik minimal.[1,2,4]
Absorbsi
Levocetirizine diserap secara cepat dan ekstensif setelah pemberian peroral, dengan waktu untuk mencapai konsentrasi plasma puncak sekitar 0,9 jam (sediaan tablet) dan 0,5 jam (sediaan larutan oral). Rasio akumulasi setelah administrasi dosis oral harian adalah 1,12 dengan kondisi stabil dicapai setelah 2 hari.[1,2,4,7]
Setelah konsumsi dosis levocetirizine oral 5 mg, akan didapatkan Cmax 0,27±0,04 µg/mL dengan Tmax 0,75±0,50 jam. Area under the curve (AU) levocetirizine adalah 2,31±0,50 µg*h/mL. Konsumsi levocetirizine dengan makanan tidak memengaruhi AUC, tetapi menunda Tmax sebesar 1,25 jam dan menurunkan Cmax sebesar 36%, terutama setelah administrasi dengan makanan tinggi lemak. Oleh karena itu, levocetirizine dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.[1,2,4,7]
Distribusi
Rata-rata pengikatan protein plasma levocetirizine secara in vitro adalah 91-92%, tidak tergantung pada konsentrasi dalam kisaran 90–5.000 ng/mL. Setelah pemberian dosis oral, didapatkan rata-rata volume distribusi yang nyata kira-kira 0,4 L/kg, mewakili distribusi total air tubuh.[1,2,4,7]
Metabolisme
Levocetirizine dimetabolisme dengan buruk, di mana sekitar 85,8% dari dosis oral levocetirizine diekskresikan dalam bentuk obat yang tidak berubah. Jalur dealkilasi terutama dimediasi oleh CYP 3A4, sedangkan oksidasi aromatik melibatkan banyak isoform CYP dan/atau tidak teridentifikasi.[1,2,4,7]
Levocetirizine dapat dimetabolisme menjadi dihydrodiol (M2), N-oksida (M3), turunan hidroksimetoksi (M4), turunan hidroksi (M5), turunan O-dealkilasi (M6), konjugat taurin (M8), dan turunan N-dealkilasi dan hidroksilasi aromatik (M9). Metabolit M5 dapat diglukuronidasi menjadi metabolit M1, sedangkan metabolit M9 dapat membentuk 4-kloro-4'-hidroksibenzidril merkapturat (M10a dan M10b).[4,7]
Eliminasi
Rute eliminasi levocetirizine terjadi terutama melalui urine (85,4%) dan feses (12,9%), dengan waktu paruh eliminasi plasma pada subjek dewasa sehat sekitar 8-9 jam setelah pemberian tablet oral dan larutan oral levocetirizine. Total klirens tubuh sekitar 0,63 mL/kgBB/menit.[1,2,4,7]
Dalam urine, 77% dari dosis levocetirizine diperoleh kembali sebagai obat yang tidak berubah, 0,5% sebagai metabolit M8 dan M9, 0,4% sebagai metabolit M10a, 0,4% sebagai metabolit M10b, 0,3% sebagai metabolit M3, 0,3% sebagai M4 dan metabolit M5, 0,2% sebagai metabolit M2, dan 0,1% sebagai metabolit M1.[1,4,7]
Dalam feses, 9,0% dari dosis levocetirizine diperoleh kembali sebagai obat yang tidak berubah, 1,0% sebagai metabolit M4 dan M5, dan 0,1% sebagai metabolit M1.[1,4,7]