Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Phenytoin general_alomedika 2023-03-06T10:24:56+07:00 2023-03-06T10:24:56+07:00
Phenytoin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Phenytoin

Oleh :
dr. Paulina Livia Tandijono
Share To Social Media:

Formulasi phenytoin atau fenitoin umumnya adalah garam phenytoin sodium dalam kapsul atau solusio injeksi. Di beberapa negara lain, phenytoin juga tersedia dalam bentuk suspensi oral dan tablet kunyah oral. Akan tetapi, phenytoin yang tersedia di Indonesia saat ini adalah phenytoin kapsul dan solusio injeksi.

Bentuk Sediaan

Sediaan phenytoin yang tersedia di Indonesia adalah kapsul 30 mg dan kapsul 100 mg. Sediaan dapat berupa kapsul lepas lambat (salut enterik/enteric coated) maupun lepas cepat. Selain itu, tersedia juga phenytoin solusio injeksi dengan kadar 50 mg/ml. Solusio injeksi ini dikemas dalam bentuk ampul (vial) 2 ml atau 5 ml.[4]

Cara Penggunaan

Phenytoin dapat diberikan secara peroral maupun intravena. Dokter dapat memutuskan rute yang paling sesuai berdasarkan kondisi masing–masing pasien.

Penggunaan Peroral

Phenytoin oral dikonsumsi bersama makanan. Pada pasien dengan nasogastric tube (NGT) atau jalur makan enteral lainnya, makanan sebaiknya tidak diberikan dalam dua jam sebelum atau sesudah mengonsumsi obat. Pada penggunaan yang mengharuskan untuk digerus, seperti lewat NGT, gunakan sediaan lepas cepat. Pemberian obat dan waktu makan diusahakan selalu sama dari hari ke hari.[4]

Dosis dan jenis phenytoin yang digunakan sebaiknya tidak diubah tanpa pertimbangan yang jelas. Kadar phenytoin serum yang stabil umumnya baru tercapai setelah 7–10 hari, sehingga penyesuaian dosis dilakukan setelah jangka waktu tersebut.

Perubahan dosis harian phenytoin (meskipun minor) dapat mengubah kadar phenytoin serum secara signifikan. Oleh karena itu, dosis tidak boleh ditingkatkan maupun dihentikan secara tiba–tiba. Penghentian phenytoin harus dilakukan perlahan (kecuali bila ada kondisi mengancam nyawa) karena penghentian secara tiba–tiba dapat memicu kejang.[4,5,7]

Penggunaan Intravena

Untuk mengatasi status epileptikus, phenytoin bisa diberikan secara intravena dengan kecepatan perlahan (25–50 mg/menit). Phenytoin harus diencerkan terlebih dahulu (1–10 mg/ml) dengan cairan normal saline atau ringer laktat. Setelah dipersiapkan, phenytoin harus segera digunakan.[5,7]

Jalur intramuskular (IM) tidak disarankan karena absorbsinya tidak dapat diprediksi dan efek sampingnya (nyeri) cukup mengganggu. Selain itu, obat dapat bekerja langsung di otot sehingga tidak mencapai organ targetnya, yaitu otak.

Sediaan injeksi biasanya mengandung fosphenytoin yang lebih larut daripada phenytoin sodium. Akan tetapi, meskipun fosphenytoin dapat digunakan secara IM, jalur intravena (IV) tetap menjadi pilihan untuk mengatasi status epileptikus.[5,7]

Cara Penyimpanan

Phenytoin kapsul disimpan dalam suhu <30OC dan harus dihindarkan dari cahaya dan udara lembab. Kapsul yang telah berubah warna sebaiknya tidak diminum. Phenytoin injeksi dapat disimpan dalam suhu 15–30OC dan sebaiknya tidak dibekukan.[4]

Kombinasi dengan Obat Lain

Phenytoin kapsul dapat digunakan untuk mengatasi kejang parsial kompleks dalam kombinasi dengan phenobarbital. Dosis kombinasi yang biasanya ditemukan adalah phenobarbital 30 mg dan phenytoin 100 mg.[11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

4. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 1775, Phenytoin. PubChem (2023). https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Phenytoin.
5. Uptodate. Phenytoin: Drug Information. Walters Kluwer, 2020. https://www.uptodate.com/contents/phenytoin-drug-information?source=search_result&search=Phenytoin&selectedTitle=1~150#F209574 7. Medscape. Phenytoin. Medscape, 2023. https://reference.medscape.com/drug/dilantin-phenytek-phenytoin-343019#11
11. MIMS. Phenobarbital + Phenytoin. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/phenobarbital%20%2B%20phenytoin/?type=brief&mtype=generic

Farmakologi Phenytoin
Indikasi dan Dosis Phenytoin

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 April 2025, 20:09
Bagaimana Pemberian Diazepam parenteral untuk Kejang dan berapa dosisnya?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokterBagaimana pemberian diazepam parenteral untuk tatalaksana kejang? Apakah perlu diencerkan? Jika diencerkan berapa cc dan pemberian bolusnya berapa...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 10:38
Tatalaksana kejang dengan syok/hipotensi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo dokter, bagaimana tatalaksana abortif kejang akut pada pasien dgn syok atau hipotensi? apakah masih ada tempat pemberian midazolam/diazepam pada kasus...
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.