Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2023-04-05T09:38:38+07:00 2023-04-05T09:38:38+07:00
Diazepam
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Diazepam

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Diazepam digunakan sebagai antiansietas, antikonvulsan, sedatif, relaksan otot, dan sebagai terapi tambahan dalam menangani kondisi putus alkohol akut. Diazepam merupakan obat golongan benzodiazepine dengan aksi kerja yang cepat, tetapi memiliki waktu paruh yang lama. Efek dari diazepam dihasilkan oleh peningkatan aktivitas GABA sebagai neurotransmitter inhibisi di sistem saraf pusat.[1,2]

Diazepam memiliki beberapa efek samping, dari reaksi lokal pada lokasi injeksi hingga reaksi pada berbagai sistem organ. Efek samping berbagai organ misalnya pandangan kabur, penurunan fungsi kognitif, depresi napas, dan inkontinensia urine. Terdapat juga risiko reaksi paradox, yaitu terjadi perilaku agresif, iritabilitas, delusi, mimpi buruk, psikosis, dan ansietas. Diazepam bisa menimbulkan ketergantungan, sehingga penggunaannya harus dipantau ketat. Hindari penghentian diazepam secara tiba-tiba, karena dapat menimbulkan gejala putus obat.[2,4]

Formula: C16H13ClN2O [2]

Nama Kimia: 7-chloro-1,3-dihydro-1-methyl-5-phenyl-2H-1,4-benzodiazepin­2-one[3]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Diazepam

Perihal Deskripsi
Kelas

Anestetik, Antiepilepsi-antikonvulsi, Psikofarmaka

Hipnosis dan ansietas[1,12]

Subkelas Obat untuk prosedur preoperatif, Antiansietas, Benzodiazepine[1,12]
Akses Resep
Wanita hamil

FDA: kategori D[6]

TGA: kategori C[4]

Wanita menyusui Tidak direkomendasikan, obat diekskresikan ke ASI[4]
Anak-anak Boleh diberikan dengan pengaturan dosis
Infant Tidak boleh diberikan pada bayi <6 bulan[3]
FDA Approved

 

Referensi

1. Pusat Informasi Obat Nasional. Diazepam. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Available from: http://pionas.pom.go.id/monografi/diazepam
2. PubChem. Diazepam (Compound). National Library of Medicine. 2020. Available from: https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Diazepam
3. Food and Drug Administration. Valium®. 2016. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/013263s094lbl.pdf
4. Drugs.com. Diazepam. 2019. Available from: https://www.drugs.com/ppa/diazepam.html
6. MIMS. Diazepam. 2020. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diazepam?mtype=generic
12. Formularium Nasional. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor HK.01.07/MENKES/813/2019.

Farmakologi Diazepam

Artikel Terkait

  • Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
    Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 April 2025, 20:09
Bagaimana Pemberian Diazepam parenteral untuk Kejang dan berapa dosisnya?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokterBagaimana pemberian diazepam parenteral untuk tatalaksana kejang? Apakah perlu diencerkan? Jika diencerkan berapa cc dan pemberian bolusnya berapa...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 10:38
Tatalaksana kejang dengan syok/hipotensi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo dokter, bagaimana tatalaksana abortif kejang akut pada pasien dgn syok atau hipotensi? apakah masih ada tempat pemberian midazolam/diazepam pada kasus...
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.