Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Diazepam general_alomedika 2023-04-05T09:39:15+07:00 2023-04-05T09:39:15+07:00
Diazepam
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Diazepam

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Formulasi diazepam dapat ditemukan dalam sediaan oral, rektal, dan parenteral. Semua jenis sediaan tersedia di Indonesia.

Bentuk Sediaan

Diazepam di Indonesia tersedia dalam bentuk oral, parenteral, dan rektal. Bentuk oral tersedia dalam 3 sediaan, yaitu tablet 2 mg dan 5 mg, serta sirup 2 mg/5 ml. Sediaan parenteral berupa injeksi 5 mg/mL yang dapat diberikan intravena atau intramuskular. Sedangkan diazepam untuk pemberian per rektal tersedia dalam larutan rektal dengan 3 dosis, yaitu 4 mg/mL, 5 mg/2,5 mL, dan 10 mg/2,5 mL.[7]

Cara Penggunaan

Diazepam digunakan melalui tiga cara, yaitu secara oral, parenteral, dan rektal.

Oral

Diazepam sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, karena pemberian bersamaan dengan makanan berlemak akan memperlambat penyerapan.[2]

Parenteral

Diazepam intravena diberikan dalam injeksi lambat pada vena besar dengan kecepatan tidak melebihi 5 mg/menit, dan diikuti oleh injeksi cairan salin normal untuk menurunkan risiko iritasi vena lokal. Diazepam intravena untuk infus kontinu diencerkan dengan dextrose 5% atau 10% hingga membentuk larutan dengan konsentrasi 0,1‒0,4 mg/mL. Diazepam injeksi tidak boleh digabung dengan obat lain dalam larutan yang sama, dan tidak boleh dicampur dalam cairan intravena.[1,2,4,6,13]

Rektal

Diazepam rektal tidak boleh digunakan lebih dari satu episode setiap 5 hari, dan tidak melebihi 5 episode per bulan. Masukkan diazepam yang sudah dikalkulasikan berdasarkan berat badan ke dalam spuit 1 ml, lalu masukkan ke dalam rektum sedalam 4‒5 cm. Setelah diazepam dimasukkan semua, rapatkan pantat pasien selama beberapa menit agar cairan tidak keluar lagi.[4]

Cara Penyimpanan

Diazepam disimpan pada suhu ruangan 15−30 derajat C, di dalam wadah tertutup dan terlindungi dari paparan cahaya. Diazepam yang sudah dilarutkan untuk infus kontinu harus digunakan dalam 6 jam. Diazepam oral yang dicampur dalam makanan atau larutan tidak boleh disimpan untuk penggunaan di masa depan. Apabila terjadi tumpahan, area yang terkontaminasi dibasahi dengan alkohol 60-70% diikuti dengan cairan sabun dan air.[2-4]

Referensi

1. Pusat Informasi Obat Nasional. Diazepam. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Available from: http://pionas.pom.go.id/monografi/diazepam
2. PubChem. Diazepam (Compound). National Library of Medicine. 2020. Available from: https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Diazepam
3. Food and Drug Administration. Valium®. 2016. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/013263s094lbl.pdf
4. Drugs.com. Diazepam. 2019. Available from: https://www.drugs.com/ppa/diazepam.html
6. MIMS. Diazepam. 2020. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diazepam?mtype=generic
7. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Cek Produk BPOM: Diazepam. 2020. Available from: http://cekbpom.pom.go.id/index.php/home/produk/ot5qk1v1kn3si809o16usd2qe2/all/row/10/page/0/order/4/DESC/search/5/diazepam
13. World Health Organization. Pocket Book of Hospital care for children. 2nd Edition. Switzerland: World Health Organization; 2013.

Farmakologi Diazepam
Indikasi dan Dosis Diazepam

Artikel Terkait

  • Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
    Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 April 2025, 20:09
Bagaimana Pemberian Diazepam parenteral untuk Kejang dan berapa dosisnya?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokterBagaimana pemberian diazepam parenteral untuk tatalaksana kejang? Apakah perlu diencerkan? Jika diencerkan berapa cc dan pemberian bolusnya berapa...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 10:38
Tatalaksana kejang dengan syok/hipotensi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo dokter, bagaimana tatalaksana abortif kejang akut pada pasien dgn syok atau hipotensi? apakah masih ada tempat pemberian midazolam/diazepam pada kasus...
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.