Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Diazepam general_alomedika 2023-04-05T09:39:34+07:00 2023-04-05T09:39:34+07:00
Diazepam
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Diazepam

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Efek samping dari pemberian diazepam merupakan efek sekunder dari peningkatan aktivitas GABA pada sistem saraf pusat. Efek paradox dapat terjadi pada pemberian diazepam dengan manifestasi perilaku agresif, iritabel, hingga halusinasi. Penggunaan diazepam yang tidak dikontrol berpotensi menimbulkan penyalahgunaan dan ketergantungan. Interaksi diazepam dengan obat lain terjadi akibat manipulasi pada sitokrom P450 dengan menginhibisi maupun menginduksi metabolisme.

Efek Samping

Efek samping yang pernah dilaporkan antara lain:

  • Sistem saraf: penurunan kemampuan kognitif dan psikomotor, tremor, nyeri kepala, vertigo, amnesia anterograde
  • Mata: pandangan kabur, diplopia
  • Gastrointestinal: konstipasi, mual, muntah, hipersalivasi
  • Kardiovaskular: palpitasi (pada gejala putus obat), hipotensi, bradikardia, gagal jantung

  • Respirasi: peningkatan sekresi bronkus (terutama pada pasien anak), depresi napas, batuk, dispnea
  • Lokasi injeksi lokal: reaksi lokal pada tempat injeksi, misalnya tromboflebitis dan thrombosis vena
  • Psikiatri: kebingungan, depresi, gangguan bicara
  • Ginjal dan urogenital: inkontinensia urin, retensi urin
  • Metabolik: penurunan nafsu makan
  • Reproduksi: perubahan libido[4]

Mungkin terjadi reaksi hiperaktivitas sistem saraf pusat secara paradox. Meskipun cukup jarang terjadi, namun efek paradox ini bisa bermanifestasi sebagai perilaku agresif, iritabilitas, delusi, mimpi buruk, psikosis, dan ansietas.[2,6]

Tidak semua efek samping memerlukan penangan professional, misalnya konstipasi, penurunan/peningkatan gairah seksual, pandangan kabur, hipersalivasi, atau sulit menelan. Hal tersebut diakibatkan oleh penyesuaian tubuh terhadap diazepam dan umumnya akan menghilang sendiri.[2,4]

Efek samping yang paling berat dari diazepam adalah penyalahgunaan obat yang menimbulkan ketergantungan, habituasi, dan gejala putus obat ketika penggunaan diazepam dihentikan. Toleransi terhadap diazepam umumnya terjadi dalam 6−12 bulan setelah memulai terapi, dan menyebabkan hilangnya efek antikonvulsan. Gejala putus obat tidak langsung muncul karena waktu paruh diazepam yang panjang dan metabolit aktif yang ada. Untuk meminimalkan kemungkinan gejala putus obat maka penurunan dosis diazepam harus secara berkala.[2,4]

Interaksi Obat

Sebagai obat yang dimetabolisme oleh sitokrom P450 di hati, terdapat obat-obat atau agen lain yang dapat mengubah metabolisme diazepam, baik dengan menginduksi maupun menginhibisi sitokrom P450.[2,3]

Tabel 2. Interaksi Obat dengan Diazepam[2,3,9]

Interaksi Obat Nama Obat
Menginhibisi metabolisme diazepam

Cimetidine, kontrasepsi oral, disulfiram, eritromisin, isoniazid, propranolol, fluvoxamine, imipramine, fluoxetine, ciprofloxacin, ketoconazole, omeprazole, kloramfenikol

Menginduksi metabolisme diazepam Rifampin, prednisone, fenitoin, carbamazepine, fenobarbital, topiramate, St. John’s wort, barbiturate
Meningkatkan efek depresi sistem saraf pusat Alkohol, hipnotik-sedatif non benzodiazepine, barbiturate, obat dengan efek antikolinergik (antihistamin, antidepresan trisiklik), opioid, antipsikotik
Menurunkan efek obat lain

Levodopa, kokain, strychnine

 

Referensi

2. PubChem. Diazepam (Compound). National Library of Medicine. 2020. Available from: https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Diazepam
3. Food and Drug Administration. Valium®. 2016. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/013263s094lbl.pdf
4. Drugs.com. Diazepam. 2019. Available from: https://www.drugs.com/ppa/diazepam.html
6. MIMS. Diazepam. 2020. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diazepam?mtype=generic
9. Dhaliwal JS, Rosani A, Saadabadi A. Diazepam. StatPearls. 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537022/

Indikasi dan Dosis Diazepam
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
    Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 April 2025, 20:09
Bagaimana Pemberian Diazepam parenteral untuk Kejang dan berapa dosisnya?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokterBagaimana pemberian diazepam parenteral untuk tatalaksana kejang? Apakah perlu diencerkan? Jika diencerkan berapa cc dan pemberian bolusnya berapa...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 10:38
Tatalaksana kejang dengan syok/hipotensi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo dokter, bagaimana tatalaksana abortif kejang akut pada pasien dgn syok atau hipotensi? apakah masih ada tempat pemberian midazolam/diazepam pada kasus...
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.