Indikasi dan Dosis Estazolam
Menurut label sediaan, estazolam disetujui untuk terapi insomnia. Meski demikian, obat ini kerap digunakan dalam terapi semua bentuk gangguan tidur, termasuk yang disebabkan oleh kecemasan, gangguan psikotik, trauma, atau kondisi pasca operasi. Rentang dosis yang digunakan adalah 1-2 mg.[3,5]
Dosis
Menurut labelnya, estazolam digunakan untuk terapi insomnia, tetapi obat ini juga banyak digunakan untuk gangguan tidur akibat kondisi lain. Estazolam hanya digunakan pada pasien dewasa karena efikasi dan keamanan pada individu di bawah usia 18 tahun belum ditetapkan.
Dosis estazolam pada dewasa adalah 1-2 mg, dikonsumsi sebelum tidur. Pada lansia, dosis biasanya digunakan lebih rendah, berkisar 0,5-1 mg, dikonsumsi sebelum tidur.
Untuk terapi gangguan tidur, estazolam tidak perlu diminum rutin, hanya ketika tidak bisa tidur saja. Tidak dianjurkan untuk meningkatkan dosis melebihi 2 mg.[3,5]
Penyesuaian Dosis
Belum ada protokol khusus yang disetujui untuk penyesuaian dosis estazolam. Estazolam jarang menyebabkan gangguan fungsi hati atau ginjal, tetapi penggunaan estazolam pada pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal diduga dapat menyebabkan peningkatan efek depresi pada sistem saraf pusat dan berisiko memperkuat efek samping.[1,5]
Penghentian Terapi
Estazolam tidak disarankan untuk digunakan setiap hari. Obat hanya digunakan jika perlu saja dan tidak melebihi 10 hari karena dapat menyebabkan ketergantungan.
Pada pasien yang sudah mengonsumsi estazolam dalam jangka waktu lama, yakni lebih dari 6 minggu, penghentian estazolam secara mendadak dapat menyebabkan gejala putus zat. Pada kasus ini, penghentian terapi estazolam dilakukan secara tapering off. Tidak ada pedoman khusus mengenai dosis tapering off pada obat, maka sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pasien.[1,5]