Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Estazolam
Penggunaan estazolam pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori X. Pada ibu menyusui, penggunaan estazolam dapat dikeluarkan ke ASI.[1,5]
Penggunaan pada Kehamilan
Estazolam masuk dalam FDA Kategori X. Sebuah obat yang diklasifikasikan dalam Kategori X dianggap memiliki risiko teratogenik, yaitu risiko menyebabkan cacat lahir atau kelainan pada janin yang sedang berkembang dalam kandungan.[5]
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan estazolam pada trimester pertama dapat meningkatkan risiko malformasi kongenital. Meskipun studi pada manusia belum ada, namun risiko pada kehamilan jauh melebihi potensi manfaat, sehingga estazolam tidak boleh diberikan pada ibu hamil.
Penggunaan estazolam ketika akhir kehamilan dapat menyebabkan floppy infant syndrome yang menyebabkan tonus otot melemah. Dokter juga perlu mewaspadai potensi risiko neonatal abstinence syndrome.[1,5]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Seperti benzodiazepine lain, estazolam juga diperkirakan akan dikeluarkan ke ASI. Karena durasi kerja estazolam yang lama, obat alternatif lain lebih disukai, terutama jika ibu menyusui bayi baru lahir atau bayi prematur. Jika estazolam digunakan, lakukan pemantauan bayi untuk mengetahui adanya efek sedasi, menyusu yang buruk, dan penambahan berat badan yang buruk.[1,5,11]