Indikasi dan Dosis Cefixime
Indikasi cefixime untuk terapi infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, otitis media, faringitis, tonsillitis, bronkitis kronik eksaserbasi akut, tifoid, serta gonorrhea tanpa komplikasi. Penyesuaian dosis cefixime diperlukan pada pasien pediatri dan gangguan ginjal.[2]
Dewasa
Untuk infeksi saluran kemih, otitis media, dan faringitis atau tonsilitis, cefixime dapat digunakan dengan dosis 400 mg/hari, diberikan sebagai dosis tunggal atau dibagi dalam 2 pemberian. Lama pemberian obat umumnya adalah 7 hari, tetapi dapat diberikan hingga 14 hari apabila dibutuhkan, berdasarkan tingkat keparahan infeksi.
Perlu diingat, pemilihan antibiotik golongan sefalosporin perlu mempertimbangkan riwayat hipersentivitas terhadap golongan penicillin. Untuk mencegah resistensi, obat-obatan golongan sefalosporin berspektrum sempit, seperti cephalexin dan cefadroxil, lebih disarankan untuk dipakai.[1,2]
Demam Tifoid
Untuk demam tifoid dengan kecurigaan multidrug-resistant Salmonella typhi, cefixime dapat diberikan dengan dosis 15–20 mg/kg/hari, dibagi dalam 2 dosis selama 7–14 hari. Dosis maksimal adalah 100–200 mg 2 kali sehari. Penggunaan cefixime sebagai tata laksana tifoid di Indonesia merupakan indikasi on-label, tetapi di Amerika Serikat indikasi ini merupakan off-label.[1]
Gonorrhea Tanpa Komplikasi
Meskipun bukan terapi lini pertama, cefixime dapat dijadikan pilihan terapi gonorrhea sebagai alternatif jika tidak tersedia ceftriaxone. Dosis cefixime adalah 400 mg per oral dosis tunggal, ditambah azithromycin 1 gram per oral dosis tunggal atau doxycycline 100 mg per oral setiap 12 jam selama 7 hari.[7,16]
Pedoman penatalaksanaan infeksi menular seksual Indonesia masih menyarankan cefixime sebagai salah satu pilihan terapi gonorrhea. Namun, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tidak merekomendasikan obat ini, kecuali jika ceftriaxone tidak tersedia atau terkait laporan resistensi yang meningkat di banyak negara.[7,8]
Terapi pada Pasangan Penderita Gonore (off-label)
Secara off-label, CDC merekomendasikan cefixime sebagai terapi untuk pasangan dari pasien gonore, atau disebut sebagai expedited partner therapy. Dosis cefixime adalah 800 mg, dosis tunggal, dan dikombinasi bersama terapi untuk klamidia jika diagnosis klamidia belum dapat disingkirkan. Terapi cefixime dapat diberikan langsung kepada pasangan penderita gonore, jika pasangan menolak atau tidak dapat mengunjungi dokter.[7]
Anak
Dosis cefixime untuk anak yang menderita infeksi ringan hingga sedang adalah 8 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 1–2 dosis per hari. Anak dengan berat badan >50 kg atau usia >12 tahun diberikan dosis dewasa.[2]
Gangguan Ginjal
Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien gangguan ginjal dengan melihat nilai klirens kreatinin (Clcr) dan apakah pasien menerima hemodialisis atau tidak. Dosis penyesuaian adalah sebagai berikut:
- Pada pasien dengan hemodialisis intermiten: cefixime suspensi 260 mg 1x/hari, cefixime tablet tidak direkomendasikan
- Clcr ≤20 mL/menit atau pasien dialisis kontinu: cefixime suspensi 200 mg/hari, cefixime tablet tidak direkomendasikan
- Clcr 21–60 mL/menit: 260 mg 1x/hari
- Clcr >60 mL/menit: tidak perlu penyesuaian dosis[2]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra