Kontraindikasi dan Peringatan Cefixime
Kontraindikasi absolut cefixime adalah bila terdapat alergi atau riwayat alergi terhadap obat ini atau antibiotik golongan sefalosporin lainnya, serta pada bayi berusia di bawah 28 hari yang yang menerima produk kalsium.
Peringatan penggunaan cefixime terkait cukup tingginya frekuensi reaksi hipersensitivitas akibat penggunaan obat ini, diare karena Clostridium difficile, dan risiko anemia hemolitik. Pencegahan resistensi terhadap cefixime juga perlu diperhatikan dengan hanya meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi yang diduga karena bakteri.
Kontraindikasi
Kontraindikasi cefixime adalah bila terdapat alergi terhadap obat ini maupun antibiotik golongan sefalosporin lainnya. Pemberian cefixime juga dikontraindikasikan pada bayi berusia kurang dari 28 hari yang mendapat kalsium, sebab cefixime dapat mengendap di paru-paru dan ginjal. Kondisi tersebut dapat mengancam nyawa bayi.[1-2]
Kontraindikasi relatif penggunaan cefixime adalah jika dipakai bersama warfarin, sebab kombinasi antibiotik golongan sefalosporin bersama warfarin meningkatkan risiko perdarahan.[16]
Peringatan
Peringatan terkait penggunaan cefixime adalah cukup tingginya frekuensi reaksi hipersensitivitas akibat obat ini.
Hipersensitivitas
Reaksi anafilaksis, angioedema, urtikaria, sindrom Steven-Johnson dan toxic epidermal necrolysis (TEN) dapat terjadi akibat penggunaan cefixime. Sebelum pemberian cefixime, pastikan riwayat hipersensitivitas pasien terhadap obat golongan sefalosporin, penicillin, atau obat-obatan lainnya.
Reaksi hipersensitivitas silang terhadap cefixime dilaporkan pada 10% pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap golongan penicillin. Jika muncul reaksi hipersensitivitas, segera hentikan pemberian cefixime.[2,12]
Diare Akibat Clostridium difficile
Penggunaan antibiotik, seperti cefixime, bisa menyebabkan pertumbuhan berlebih dari Clostridium difficile, sehingga menyebabkan diare, atau yang seringkali disebut antibiotic-associated diarrhea. Diare akibat C. difficile dapat terjadi dalam 2 bulan atau lebih setelah pemberian antibiotik cefixime dihentikan.[2,12]
Anemia Hemolitik
Penggunaan cefixime dilaporkan dapat menyebabkan anemia hemolitik yang diperantarai imun. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemeriksaan hematologi selama terapi, dan 2–3 minggu setelah terapi dihentikan. Hentikan terapi jika terjadi anemia hemolitik.[14]
Resistensi Antibiotiik
Untuk menjaga efektivitas cefixime dan mencegah bakteri resisten antibiotik (drug-resistant bacteria), gunakan terapi antibiotik hanya pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Pemilihan antibiotik sebaiknya didasarkan pada hasil kultur atau in vitro susceptibility testing. Jika tidak ada, gunakan data epidemiologi resistensi bakteri lokal sebagai dasar pemilihan terapi empirik.[2,10,12]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra