Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Cefixime
Penggunaan cefixime pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori B oleh Food and Drug Administration (FDA). Pada ibu menyusui, cefixime dapat ditemukan pada air susu ibu (ASI) dalam jumlah minimal.
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan FDA, cefixime termasuk kategori B, artinya studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Studi terbaru pada ibu hamil menunjukkan cefixime dapat ditemukan dalam cairan amnion 2 jam pasca pemberian. Akan tetapi, studi pada hewan tidak menunjukkan efek teratogenik. Uji klinis pada tikus tidak menimbulkan bahaya pada fetus tikus dengan dosis percobaan terapi cefixime hingga 40 kali lipat dosis manusia. Sebaiknya, obat ini digunakan secara selektif pada pasien hamil karena belum ada penelitian yang adekuat dengan sampel ibu hamil.[2,9]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Cephalosporin generasi ketiga, seperti cefixime, dikeluarkan pada ASI dalam jumlah sedikit. Dalam waktu 1–6 jam pascakonsumsi cefixime 100 mg per oral, kandungan cefixime dalam ASI tidak terdeteksi.
Tidak ada laporan terkait efek buruk pemberian obat pada bayi yang menyusu. Walau demikian, FDA menyarankan untuk mempertimbangkan penghentian ASI sementara saat ibu mengonsumsi obat ini. Antibiotik golongan sefalosporin generasi 3 yang disetujui American Academy of Pediatrics untuk digunakan pada ibu menyusui adalah ceftazidime, ceftriaxone, dan cefotaxime.[2,3,16]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra