Farmakologi Cephalexin
Farmakologi cephalexin adalah sebagai antibiotik golongan sefalosporin generasi pertama. Cephalexin bekerja dengan berikatan pada penicillin-binding protein (PBP) dan menyebabkan lisis sel bakteri.[1-3]
Farmakodinamik
Cephalexin bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Proses ini terjadi melalui reaksi silang antara N-acetyl muramicacid dan N-acetylglucosamine pada dinding sel bakteri yang menyebabkan sel menjadi lisis.
Cephalexin berikatan dan menginaktivasi penicillin-binding protein (PBP) yang berada pada membran dalam dinding bakteri. PBP merupakan enzim yang bekerja pada tahap akhir pembentukan dinding sel bakteri. Inaktivasi PBP akan mengganggu ikatan silang antara peptidoglikan yang menyebabkan dinding sel menjadi rapuh, sehingga menyebabkan lisis.[1-3]
Obat ini efektif pada kasus infeksi, di antaranya infeksi saluran pernapasan, otitis media, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi tulang, dan infeksi saluran kemih.[4]
Farmakokinetik
Cephalexin bersifat stabil dalam asam dan dapat diberikan dalam keadaan lambung kosong. Cephalexin diabsorpsi dengan cepat setelah pemberian peroral. Cephalexin diekskresikan dalam urine melalui filtrasi glomerulus dan sekresi tubular. Cephalexin diekskresikan mayoritas dalam bentuk tidak berubah.[5]
Absorpsi
Cephalexin diberikan secara oral dan diabsorpsi secara cepat melalui usus halus. Setelah pemberian cephalexin dosis 250 mg, 500 mg, dan 1 g, rerata kadar puncak plasma adalah 9, 18, dan 32 µg/ml dalam 1 jam.[1,4]
Distribusi
Cephalexin didistribusikan dalam tubuh berikatan dengan protein serum. Volume distribusi cephalexin adalah 5,2 hingga 5,8 L.
Waktu paruh cephalexin adalah 49,5 menit pada kondisi puasa. Waktu paruh pada pemberian dengan makanan adalah 76,5 menit. Meski demikian, perbedaan waktu paruh ini dianggap tidak signifikan berdasarkan studi farmakokinetik yang ada.[1]
Metabolisme
Cephalexin tidak dimetabolisme di dalam tubuh.[1]
Eliminasi
Cephalexin diekskresikan dari tubuh melalui urin sebanyak > 90%. Eliminasi terjadi melalui filtrasi glomerulus dan sekresi tubular dalam bentuk tidak berubah. Konsentrasi puncak pada urine setelah pemberian dosis 250 mg, 500 mg, dan 1 g adalah 1000, 2200, dan 5000 µg/ml.[1,4]