Efek Samping dan Interaksi Obat Linezolid
Potensi efek samping linezolid mencakup gangguan pada penglihatan, gangguan gastrointestinal, hipoglikemia, asidosis laktat, anemia, dan sindrom serotonin. Ada interaksi obat berupa peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin jika linezolid digunakan dengan buspirone, pethidine, maupun obat antidepresan.[1-3]
Efek Samping
Efek samping linezolid, seperti sindrom serotonin dan hipoglikemia, perlu diwaspadai.[2]
Reaksi Alergi
Reaksi alergi seperti ruam kulit, urtikaria, angioedema, dan anafilaksis dapat terjadi akibat penggunaan linezolid.[1-3]
Gangguan Penglihatan
Efek samping gangguan penglihatan mencakup perubahan pada penglihatan warna, penglihatan kabur, kesulitan melihat secara detail, dan bidang pandang menjadi terbatas.[1,2,7]
Gangguan Gastrointestinal
Efek samping gastrointestinal dapat berupa mual, muntah, nyeri perut hebat, dan diare cair atau berdarah. Linezolid juga dapat menyebabkan Clostridioides difficile-associated diarrhea (CDAD) karena terganggunya flora usus normal di usus dan kolon.[1,2,7]
Hipoglikemia
Hipoglikemia dapat terjadi, terutama pada pasien diabetes yang menggunakan obat antidiabetes dan insulin.[1,2,7]
Asidosis Laktat
Efek samping berupa asidosis laktat ditandai dengan nyeri otot, kesulitan bernapas, nyeri perut, muntah, pusing, lemas dan lelah.[1,2,7]
Anemia
Penggunaan linezolid telah dikaitkan dengan anemia, tetapi mekanisme pasti yang menghubungkan keduanya belum diketahui.[1,2,7,10]
Sindrom Serotonin
Sindrom serotonin, termasuk yang menyebabkan kematian, telah dilaporkan pada pasien yang menerima linezolid bersamaan dengan obat serotonergik. Tanda dan gejala sindrom serotonin meliputi perubahan mental, keringat berlebih, menggigil, gemetar, diare, kehilangan koordinasi, dan demam.[2]
Efek Samping Penggunaan Jangka Panjang
Penggunaan linezolid dalam jangka panjang dan berulang dapat menyebabkan kandidiasis oral atau vulvovagina. Gejala berupa bercak putih di mulut, atau keputihan yang menimbulkan gatal dan panas di vagina.
Penekanan sumsum tulang dapat terjadi pada pasien yang menggunakan linezolid lebih dari 14 hari, atau pada pasien dengan komorbid gagal ginjal. Penggunaan linezolid jangka panjang juga menyebabkan toksisitas mitokondria sehingga mengakibatkan terjadinya neuropati perifer.[1,2,7]
Efek Samping Lain
Potensi efek samping lain mencakup rasa logam di mulut, insomnia, tinnitus, dan peningkatan frekuensi buang air kecil.[1,2,7]
Interaksi Obat
Penggunaan linezolid menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama dengan obat serotonergik dan berbagai obat lainnya.
Peningkatan Risiko Sindrom Serotonin
Terjadi peningkatan risiko sindrom serotonin jika linezolid digunakan dengan buspirone, pethidine, maupun obat antidepresan. Obat antidepresan di sini termasuk jenis monoamine oxidase inhibitors (MAOI) seperti selegiline, selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) seperti sertraline, serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI) seperti venlafaxine, dan antidepresan trisiklik seperti amitriptyline.
Obat lain yang juga meningkatkan risiko sindrom serotonin adalah golongan triptan, ondansetron, dan antinyeri opioid.[2,7]
Peningkatan Risiko Toksisitas MAOI
Linezolid jika digunakan bersama MAOI juga meningkatkan risiko toksisitas MAOI. Ini ditandai dengan gejala mulai dari ringan (takikardia, berkeringat), sampai dengan gejala berat yang mengancam nyawa seperti kejang. Jika harus menggunakan keduanya, maka sebaiknya diberikan jeda 2 minggu dari penggunaan MAOI dengan linezolid.[2,7]
Peningkatan Risiko Efek Samping
Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan obat antidiabetes, seperti glimepiride.
Peningkatan risiko hipertensi jika digunakan bersama obat dekongestan seperti pseudoefedrin, obat dopaminergik seperti dopamine, maupun agen vasopresor seperti norepinefrin atau epinefrin.[2,7]