Indikasi dan Dosis Linezolid
Indikasi linezolid adalah untuk mengatasi infeksi methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan vancomycin resistant Enterococcus (VRE), atau infeksi lain yang disebabkan bakteri Gram positif pada pneumonia nosokomial dan infeksi kulit komplikata. Linezolid juga diindikasikan sebagai salah satu obat untuk kombinasi penanganan MDR-TB (Multidrug Resistant Tuberculosis). Dosis linezolid biasanya 600 mg setiap 12 jam, diberikan per oral atau intravena.[1-3,9]
Infeksi Saluran Pernapasan
Linezolid digunakan untuk pengobatan pneumonia komunitas, termasuk infeksi yang berhubungan dengan bakteremia yang terjadi bersamaan, yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae yang rentan. Linezolid juga bisa digunakan pada pengobatan pneumonia yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus yang rentan metisilin ataupun MRSA.
Linezolid tidak diindikasikan untuk pengobatan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif. Sangat direkomendasikan untuk menggunakan obat antiinfeksi yang aktif melawan bakteri Gram negatif secara bersamaan jika penyakit disebabkan patogen yang terdokumentasi atau diduga termasuk bakteri Gram negatif.[2]
Dewasa
Dosis dewasa dan 12 tahun ke atas adalah 600 mg setiap 12 jam, dapat diberikan per oral atau intravena, dengan durasi 10-14 hari.[2,7]
Anak
Dosis anak usia mulai dari 7 hari sampai dengan usia 11 tahun adalah 10 mg/kg setiap 8 jam, dapat diberikan per oral atau intravena, dengan durasi 10-14 hari.[2,7]
Bayi Prematur
Untuk bayi prematur usia <7 hari, dosis awal adalah 10 mg/kg tiap 12 jam selama 10–14 hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg/kgBB tiap 8 jam.[2,7]
Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak
Linezolid digunakan pada pengobatan infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi yang disebabkan oleh S. aureus yang rentan atau S. pyogenes. Linezolid juga digunakan untuk pengobatan infeksi kulit dan struktur kulit komplikata, termasuk infeksi kaki diabetik, tanpa osteomielitis, yang disebabkan oleh S. aureus yang rentan (termasuk MRSA), S. pyogenes, atau S. agalactiae.[2]
Dewasa
Pada infeksi tanpa komplikasi, dosis yang digunakan adalah 400 mg, per oral atau intravena, diberikan setiap 12 jam, selama 10-14 hari. Pada infeksi komplikata, dosis yang digunakan adalah 600 mg.[2]
Anak
Pada infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi linezolid digunakan per oral dengan dosis menyesuaikan usia:
- Usia 7 hari hingga 4 tahun: 10 mg/kg setiap 8 jam selama 10–14 hari
- Usia 5 hingga 11 tahun: 10 mg/kg setiap 12 jam selama 10–14 hari
- Remaja ≥12 tahun: 600 mg setiap 12 jam selama 10–14 hari
Pada infeksi kulit dan struktur kulit dengan komplikasi, linezolid dapat diberikan per oral atau infus intravena pada anak usia 7 hari hingga 11 tahun, dengan dosis yang digunakan adalah 10 mg/kg setiap 8 jam selama 10–14 hari. Pada remaja ≥12 tahun, dosis adalah 600 mg setiap 12 jam selama 10–14 hari.[2]
Infeksi Vancomycin Resistant Enterococcus faecium
Linezolid digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh Enterococcus faecium yang resisten terhadap vancomycin, termasuk infeksi yang berhubungan dengan bakteremia. Secara off label, linezolid juga telah digunakan untuk pengobatan endokarditis infektif katup asli atau prostetik yang disebabkan oleh E. faecium yang resisten terhadap vancomycin atau yang resisten terhadap banyak obat.[2]
Dewasa
Linezolid digunakan pada dewasa dan remaja 12 tahun ke atas dalam dosis 600 mg, diberikan oral atau infus intravena, setiap 12 jam, dengan durasi 14-28 hari.[2]
Anak
Dosis pada anak mulai dari bayi usia 7 hari hingga usia 11 tahun adalah 10 mg/kg, diberikan per oral atau infus intravena, setiap 8 jam, dengan durasi 14-28 hari.[2]
Tuberkulosis
Linezolid digunakan dalam regimen kombinasi untuk kasus MDR-TB (Multidrug Resistant TB) dan XDR-TB (Extensively Resistant TB). Dosis linezolid yang dianjurkan adalah 600 mg/hari, tetapi dikarenakan banyak pasien tuberkulosis memiliki berat badan kurang (underweight) disarankan untuk mengurangi dosis.
Penelitian di RS Soetomo Surabaya merekomendasikan aturan dosis linezolid sebaiknya disesuaikan dengan berat badan pasien. Pasien dengan berat badan di bawah 54 kg, dianjurkan untuk mendapat dosis linezolid yang diturunkan menjadi 300 mg/12 jam.[1,2,4]
Penyesuaian Dosis
Farmakokinetik linezolid tidak berbeda antara pasien dewasa dengan geriatri, sehingga tidak diperlukan penyesuain dosis.
Gangguan Ginjal
Di sisi lain, meskipun farmakokinetik linezolid tidak berubah pada pasien dengan gangguan ginjal tingkat apapun, dua metabolit utama linezolid akan terakumulasi pada pasien dengan gangguan ginjal, dengan kadar yang semakin meningkat seiring dengan tingkat keparahan gangguan ginjal.
Karena konsentrasi linezolid plasma yang serupa dicapai bagaimanapun fungsi ginjalnya, dianggap tidak perlu ada penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan ginjal. Meski demikian, mengingat tidak adanya informasi mengenai signifikansi klinis dari akumulasi metabolit primer, penggunaan linezolid pada pasien dengan gangguan ginjal harus memperhatikan risiko akumulasi metabolit ini.
Farmakokinetik linezolid dan dua metabolitnya juga telah dipelajari pada pasien penyakit ginjal stadium akhir yang menerima hemodialisis. Linezolid dan kedua metabolitnya dieliminasi melalui hemodialisis. Sekitar 30% dari dosis linezolid yang diberikan akan tereliminasi dalam sesi hemodialisis selama 3 jam (yang dimulai 3 jam setelah dosis linezolid diberikan). Oleh karena itu, linezolid harus diberikan setelah hemodialisis.[2,7]
Gangguan Hepar
Farmakokinetik linezolid tidak terganggu pada pasien dengan gangguan fungsi hepar ringan-sedang (Child-Pugh class A atau B), sehingga tidak memerlukan penyesuaian dosis. Farmakokinetik linezolid pada pasien gangguan hati berat belum diketahui.[2,7]