Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Linezolid annisa-meidina 2024-02-20T14:13:05+07:00 2024-02-20T14:13:05+07:00
Linezolid
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Linezolid

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Indikasi linezolid adalah untuk mengatasi infeksi methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan vancomycin resistant Enterococcus (VRE), atau infeksi lain yang disebabkan bakteri Gram positif pada pneumonia nosokomial dan infeksi kulit komplikata. Linezolid juga diindikasikan sebagai salah satu obat untuk kombinasi penanganan MDR-TB (Multidrug Resistant Tuberculosis). Dosis linezolid biasanya 600 mg setiap 12 jam, diberikan per oral atau intravena.[1-3,9]

Infeksi Saluran Pernapasan

Linezolid digunakan untuk pengobatan pneumonia komunitas, termasuk infeksi yang berhubungan dengan bakteremia yang terjadi bersamaan, yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae yang rentan. Linezolid juga bisa digunakan pada pengobatan pneumonia yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus yang rentan metisilin ataupun MRSA.

Linezolid tidak diindikasikan untuk pengobatan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif. Sangat direkomendasikan untuk menggunakan obat antiinfeksi yang aktif melawan bakteri Gram negatif secara bersamaan jika penyakit disebabkan patogen yang terdokumentasi atau diduga termasuk bakteri Gram negatif.[2]

Dewasa

Dosis dewasa dan 12 tahun ke atas adalah 600 mg setiap 12 jam, dapat diberikan per oral atau intravena, dengan durasi 10-14 hari.[2,7]

Anak

Dosis anak usia mulai dari 7 hari sampai dengan usia 11 tahun adalah 10 mg/kg setiap 8 jam, dapat diberikan per oral atau intravena, dengan durasi 10-14 hari.[2,7]

Bayi Prematur

Untuk bayi prematur usia <7 hari, dosis awal adalah 10 mg/kg tiap 12 jam selama 10–14 hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg/kgBB tiap 8 jam.[2,7]

Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak

Linezolid digunakan pada pengobatan infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi yang disebabkan oleh S. aureus yang rentan atau S. pyogenes. Linezolid juga digunakan untuk pengobatan infeksi kulit dan struktur kulit komplikata, termasuk infeksi kaki diabetik, tanpa osteomielitis, yang disebabkan oleh S. aureus yang rentan (termasuk MRSA), S. pyogenes, atau S. agalactiae.[2]

Dewasa

Pada infeksi tanpa komplikasi, dosis yang digunakan adalah 400 mg, per oral atau intravena, diberikan setiap 12 jam, selama 10-14 hari. Pada infeksi komplikata, dosis yang digunakan adalah 600 mg.[2]

Anak

Pada infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi linezolid digunakan per oral dengan dosis menyesuaikan usia:

  • Usia 7 hari hingga 4 tahun: 10 mg/kg setiap 8 jam selama 10–14 hari
  • Usia 5 hingga 11 tahun: 10 mg/kg setiap 12 jam selama 10–14 hari
  • Remaja ≥12 tahun: 600 mg setiap 12 jam selama 10–14 hari

Pada infeksi kulit dan struktur kulit dengan komplikasi, linezolid dapat diberikan per oral atau infus intravena pada anak usia 7 hari hingga 11 tahun, dengan dosis yang digunakan adalah 10 mg/kg setiap 8 jam selama 10–14 hari. Pada remaja ≥12 tahun, dosis adalah 600 mg setiap 12 jam selama 10–14 hari.[2]

Infeksi Vancomycin Resistant Enterococcus faecium

Linezolid digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh Enterococcus faecium yang resisten terhadap vancomycin, termasuk infeksi yang berhubungan dengan bakteremia. Secara off label, linezolid juga telah digunakan untuk pengobatan endokarditis infektif katup asli atau prostetik yang disebabkan oleh E. faecium yang resisten terhadap vancomycin atau yang resisten terhadap banyak obat.[2]

Dewasa

Linezolid digunakan pada dewasa dan remaja 12 tahun ke atas dalam dosis 600 mg, diberikan oral atau infus intravena, setiap 12 jam, dengan durasi 14-28 hari.[2]

Anak

Dosis pada anak mulai dari bayi usia 7 hari hingga usia 11 tahun adalah 10 mg/kg, diberikan per oral atau infus intravena, setiap 8 jam, dengan durasi 14-28 hari.[2]

Tuberkulosis

Linezolid digunakan dalam regimen kombinasi untuk kasus MDR-TB (Multidrug Resistant TB) dan XDR-TB (Extensively Resistant TB). Dosis linezolid yang dianjurkan adalah 600 mg/hari, tetapi dikarenakan banyak pasien tuberkulosis memiliki berat badan kurang (underweight) disarankan untuk mengurangi dosis.

Penelitian di RS Soetomo Surabaya merekomendasikan aturan dosis linezolid sebaiknya disesuaikan dengan berat badan pasien. Pasien dengan berat badan di bawah 54 kg, dianjurkan untuk mendapat dosis linezolid yang diturunkan menjadi 300 mg/12 jam.[1,2,4]

Penyesuaian Dosis

Farmakokinetik linezolid tidak berbeda antara pasien dewasa dengan geriatri, sehingga tidak diperlukan penyesuain dosis.

Gangguan Ginjal

Di sisi lain, meskipun farmakokinetik linezolid tidak berubah pada pasien dengan gangguan ginjal tingkat apapun, dua metabolit utama linezolid akan terakumulasi pada pasien dengan gangguan ginjal, dengan kadar yang semakin meningkat seiring dengan tingkat keparahan gangguan ginjal.

Karena konsentrasi linezolid plasma yang serupa dicapai bagaimanapun fungsi ginjalnya, dianggap tidak perlu ada penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan ginjal. Meski demikian, mengingat tidak adanya informasi mengenai signifikansi klinis dari akumulasi metabolit primer, penggunaan linezolid pada pasien dengan gangguan ginjal harus memperhatikan risiko akumulasi metabolit ini.

Farmakokinetik linezolid dan dua metabolitnya juga telah dipelajari pada pasien penyakit ginjal stadium akhir yang menerima hemodialisis. Linezolid dan kedua metabolitnya dieliminasi melalui hemodialisis. Sekitar 30% dari dosis linezolid yang diberikan akan tereliminasi dalam sesi hemodialisis selama 3 jam (yang dimulai 3 jam setelah dosis linezolid diberikan). Oleh karena itu, linezolid harus diberikan setelah hemodialisis.[2,7]

Gangguan Hepar

Farmakokinetik linezolid tidak terganggu pada pasien dengan gangguan fungsi hepar ringan-sedang (Child-Pugh class A atau B), sehingga tidak memerlukan penyesuaian dosis. Farmakokinetik linezolid pada pasien gangguan hati berat belum diketahui.[2,7]

Referensi

1. BPOM. Zyvox. 2021. https://registrasiobat.pom.go.id/files/assesment-reports/01702871912.pdf
2. Drugs.com. Linezolid. 2023. https://www.drugs.com/monograph/linezolid.html
3. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 441401, Linezolid. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Linezolid. Accessed Feb. 3, 2024.
4. Pratama NYI, Zulkarnain BS, Soedarsono, Fatmawati U. Hematological side effect analysis of linezolid in MDR-TB patients with individual therapy. Journal of Basic and Clinical Physiology and Pharmacology. 2021;32(4). https://unair.ac.id/analisis-faktor-resiko-efek-samping-linezolid-dalam-upaya-meminimalisir-terjadinya-anemia-pada-pasien-tb-resisten-obat/
7. Medscape. Linezolid. 2024. https://reference.medscape.com/drug/zyvox-linezolid-342574#5
9. Azzouz A, Preuss CV. Linezolid. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539793/

Formulasi Linezolid
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 07:58
Kapan kita berikan terapi farmakologi pada pasien bayi dengan keluhan pilek?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Bagaimana memulai terapi farmakologi pasien bayi dgn keluhan pilek, bersin? Kapan dikombinasi dengan irigasi nasal dok?
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 Februari 2025, 07:40
Terapi Dini Common Cold dengan Obat Kumur Antiseptik - Artikel Alomedika
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Di musim hujan seperti saat ini, kasus common cold meningkat akibat tingginya kelembapan yang mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Salah satu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.