Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Linezolid annisa-meidina 2024-02-20T14:19:32+07:00 2024-02-20T14:19:32+07:00
Linezolid
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Linezolid

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Penggunaan linezolid pada kehamilan masuk dalam kategori C menurut FDA. Pada ibu menyusui, linezolid dikeluarkan ke ASI dalam jumlah terbatas.[2,11]

Penggunaan pada Kehamilan

Berdasarkan kategori dari Food and Drug Administration (FDA), linezolid termasuk dalam kategori C. Ini berarti obat dapat digunakan secara hati-hati apabila keuntungannya melebihi risiko yang mungkin ditimbulkan. Studi pada hewan menunjukkan risiko teratogenik, dan belum ada penelitian studi kontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Berdasarkan kategori Therapeutic Goods Administration (TGA), linezolid masuk dalam kategori B3. Obat telah digunakan pada wanita hamil dan wanita usia produktif dalam populasi terbatas, tanpa bukti kenaikan frekuensi malformasi atau efek merugikan lain secara langsung atau tidak langsung pada fetus. Namun, penelitian pada hewan menunjukkan adanya bukti gangguan pada fetus. Signifikansi kejadian malformasi fetus pada hewan ini dianggap belum pasti terjadi pada manusia.[2,7]

Pada tikus dan kelinci, linezolid tidak bersifat teratogenik. Namun, toksisitas embriofetal telah dilaporkan, termasuk kematian embrio pasca implantasi, penurunan berat badan janin, peningkatan insiden fusi tulang rawan kosta, dan penurunan osifikasi.[2]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Linezolid diekskresikan ke dalam ASI dalam konsentrasi yang dianggap berpotensi efektif melawan strain stafilokokus yang ditemukan pada mastitis. Selain itu, data yang terbatas menunjukkan bahwa dosis maksimum yang akan diterima bayi melalui ASI hanya 6 hingga 9% dari dosis standar bayi, sehingga kadar serum bayi yang dihasilkan tidak signifikan.

Jika linezolid dibutuhkan oleh ibu, penggunaan linezolid dianggap cukup aman dan bukan menjadi alasan untuk berhenti menyusui. Meski begitu, diperlukan pemantauan bayi untuk kemungkinan efek pada saluran pencernaan, seperti diare dan muntah.

Perlu dicatat bahwa karena hanya ada sedikit publikasi mengenai penggunaan linezolid selama menyusui, obat alternatif lebih disukai, terutama saat menyusui bayi baru lahir atau bayi prematur.[11]

Referensi

2. Drugs.com. Linezolid. 2023. https://www.drugs.com/monograph/linezolid.html
7. Medscape. Linezolid. 2024. https://reference.medscape.com/drug/zyvox-linezolid-342574#5
11. Drugs and Lactation Database (LactMed®). Bethesda (MD): National Institute of Child Health and Human Development; 2020. Linezolid. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501700/

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Li...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 07:58
Kapan kita berikan terapi farmakologi pada pasien bayi dengan keluhan pilek?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Bagaimana memulai terapi farmakologi pasien bayi dgn keluhan pilek, bersin? Kapan dikombinasi dengan irigasi nasal dok?
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 Februari 2025, 07:40
Terapi Dini Common Cold dengan Obat Kumur Antiseptik - Artikel Alomedika
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Di musim hujan seperti saat ini, kasus common cold meningkat akibat tingginya kelembapan yang mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Salah satu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.