Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Linezolid annisa-meidina 2024-02-20T14:10:29+07:00 2024-02-20T14:10:29+07:00
Linezolid
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Linezolid

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Secara farmakologi, linezolid bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri melalui penghambatan translasi mRNA menjadi protein pada ribosom bakteri. Linezolid menghambat pembentukan kompleks inisiasi, yang terdiri dari subunit 30S dan 50S dari ribosom, tRNA, dan mRNA. Linezolid berikatan dengan bagian 23S dari subunit 50S.[3,9]

Farmakodinamik

Linezolid, seperti oksazolidinon lain, adalah penghambat sintesis protein bakteri dan penghambat monoamine oksidase yang lemah, non-selektif, dan reversibel. Sebagai penghambat sintesis protein, linezolid menghentikan pertumbuhan dan reproduksi bakteri dengan mengganggu translasi mRNA menjadi protein pada ribosom bakteri.

Linezolid menghambat translasi pada langkah pertama sintesis protein, inisiasi, tidak seperti kebanyakan inhibitor sintesis protein lain. Linezolid mencegah pembentukan kompleks inisiasi, yang terdiri dari subunit 30S dan 50S dari ribosom, tRNA, dan mRNA. Linezolid berikatan dengan bagian 23S dari subunit 50S.[3,10]

Pada pengobatan MDR-TB (Multidrug Resistant TB), linezolid mampu menembus makrofag sehingga dapat melawan bacilli intraseluler. Secara spesifik, linezolid mengganggu inisiasi sintesis protein dengan menghambat pembentukkan ikatan peptida antara ujung karboksil dari residu kompleks N- formilmetionintRNA pada sisi P dan ujung amino dari asam amino- tRNA pada sisi A.[3,6,10]

Farmakokinetik

Linezolid diabsorbsi secara cepat dengan jumlah yang besar dengan bioavailabilitas oral mencapai 100%, sehingga dosis yang mencapai peredaran darah sama dengan dosis jika linezolid diberikan secara oral. Hal ini memungkinkan pergantian dosis intravena ke oral tanpa penyesuaian dosis.[2,3]

Absorbsi

Linezolid diabsorbsi cepat dengan bioavailabilitas oral mencapai 100%. Ini menyebabkan dosis yang mencapai peredaran darah pada pemberian intravena sama dengan jika linezolid diberikan secara oral. Hal ini memungkinkan pergantian dosis intravena ke oral tanpa penyesuaian dosis. Pemberian linezolid bersama makanan akan memperlambat absorbsi tapi tidak mempengaruhi area under the curve.[2,3,9]

Distribusi

Linezolid memiliki kemampuan terikat protein plasma sekitar 31% dengan volume distribusi kadar tetap 36,1 hingga 47,3 L pada sukarelawan dewasa sehat. Kadar konsentrasi plasma puncak tercapai 2 jam setelah obat diberikan.

Linezolid memiliki kemampuan penetrasi jaringan yang baik sehingga dapat terdistribusi ke paru,  susunan saraf pusat, dan ke seluruh jaringan kecuali matriks tulang dan jaringan lemak putih (white adipose tissue). Rerata waktu paruh adalah 3 jam pada anak, 4 jam pada remaja, dan 5 jam pada dewasa.[2,3,9]

Metabolisme

Linezolid dimetabolisme di hepar melalui oksidasi cincin morpholine, tanpa keterlibatan sitokrom P450. Metabolisme semacam ini menghasilkan 2 metabolit mayor inaktif, 1 metabolit minor, dan beberapa metabolit sisa (masing-masing memiliki kadar < 1% dari dosis yang diekskresikan.[2,3,9]

Eliminasi

Linezolid utamanya dieliminasi melalui urin. Setelah pemberian linezolid dengan dosis radiolabel dalam kondisi stabil, sekitar 84% radioaktivitas diperoleh kembali dalam urin, dimana sekitar 30% adalah obat induk yang tidak berubah, 40% adalah metabolit hidroksietil glisin, dan 10% adalah aminoetoksiasetat.

Kadar eliminasi linezolid melalui feses relatif kecil, yakni hanya 6% dan 3% dari dosis yang diberikan ditemukan dalam tinja sebagai metabolit hidroksietil glisin dan metabolit asam aminoetoksiasetat.[2,3]

Referensi

2. Drugs.com. Linezolid. 2023. https://www.drugs.com/monograph/linezolid.html
3. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 441401, Linezolid. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Linezolid. Accessed Feb. 3, 2024.
6. Hashemian SMR, Farhadi T, Ganjparvar M. Linezolid: a review of its properties, function, and use in critical care. Drug Des Devel Ther. 2018 Jun 18;12:1759-1767. doi: 10.2147/DDDT.S164515.
9. Azzouz A, Preuss CV. Linezolid. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539793/
10. Puspasari GAPL, Herawati F. Efektivitas dan keamanan terapi dengan rejimen yang mengandung linezolid dalam pengobatan multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB): KajianSistematik. Pharmaceutical Journal of Indonesia. 2023; 8(2): 179-186

Pendahuluan Linezolid
Formulasi Linezolid

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 07:58
Kapan kita berikan terapi farmakologi pada pasien bayi dengan keluhan pilek?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Bagaimana memulai terapi farmakologi pasien bayi dgn keluhan pilek, bersin? Kapan dikombinasi dengan irigasi nasal dok?
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 Februari 2025, 07:40
Terapi Dini Common Cold dengan Obat Kumur Antiseptik - Artikel Alomedika
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Di musim hujan seperti saat ini, kasus common cold meningkat akibat tingginya kelembapan yang mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Salah satu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.