Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2023-08-04T14:47:57+07:00 2023-08-04T14:47:57+07:00
Moxifloxacin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Moxifloxacin

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Moxifloxacin adalah derivat sintetis antibiotik generasi keempat dari kuinolon generasi sebelumnya. Mekanisme aksi moxifloxacin adalah dengan menghambat DNA girase dan topoisomerase bakteri. Moxifloxacin memiliki aktivitas bakterisidal spektrum luas melawan bakteri gram positif, bakteri gram negatif, dan patogen atipikal.[1-3]

Moxifloxacin dapat digunakan dalam tata laksana pneumonia, eksaserbasi bakteri akut pada bronkitis kronis, rhinosinusitis bakterial, konjungtivitis bakterial, infeksi kulit, dan infeksi intraabdomen.  Selain itu, moxifloxacin juga merupakan salah satu fluorokuinolon yang dapat digunakan dalam terapi lini kedua tuberkulosis.[1-3,8,12]

Saat ini, moxifloxacin tersedia dalam bentuk tablet, cairan injeksi, dan tetes mata di Indonesia.[5,13]

Sebagai antibiotik generasi baru, moxifloxacin diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan dengan banyaknya kejadian resistensi antibiotik. Namun, efek samping serius dari moxifloxacin seperti tendinitis, pemanjangan interval QT, neuropati perifer, gangguan pada sistem saraf pusat lainnya, dan reaksi hepatotoksik berat perlu diperhatikan. Penggunaannya pada sinusitis bakterial akut dan eksaserbasi bakterial akut pada bronkitis kronis hanya dilakukan apabila tidak ada terapi lain yang tersedia.[4]

Moxifloxacin tidak diberikan pada anak <18 tahun. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya penelitian mengenai efektivitas dan keamanan pada populasi tersebut. Pada studi hewan, didapatkan moxifloxacin menyebabkan artropati pada bayi muda hewan.[3]

Pengawasan penggunaan moxifloxacin terutama pada pasien dengan diabetes dan aritmia. Pengawasan dapat dilakukan melakukan monitoring terhadap reaksi hipersensitvitas, tanda dan gejala infeksi. Monitoring terhadap pemeriksaan darah lengkap, elektrokardiografi, tes fungsi hati, dan kadar glukosa juga diperlukan.[9]

Unsur kimia: C21H24FN3O4[2]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Moxifloxacin

Perihal Deskripsi
Kelas Anti Infeksi[5]
Sub-kelas Antibakteri[5]
Akses Resep
Wanita hamil

Kategori FDA C[3]

Kategori TGA B3[6]

Wanita menyusui Diduga dieksresikan ke dalam ASI[3]
Anak-anak Tidak diberikan pada usia di bawah 18 tahun[3]
Infant Tidak diberikan pada usia di bawah 18 tahun[3]
FDA

Approved, dengan black box warning[3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Drugbank. Moxifloxacin. 2019. https://www.drugbank.ca/drugs/DB00218
2. PubChem. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US), National Center for Biotechnology Information; 2022. PubChem Compound Summary for CID 152946, Moxifloxacin. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Moxifloxacin
3. FDA. Highlights of prescribing information: Avelox (Moxifloxacin hydrochloride. 2022. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2010/021277s038lbl.pdf
4. Tulkens PM, Arvis P, Kruesmann F. Moxifloxacin safety: an analysis of 14 years of clinical data. Drugs R D. 2012 Jun 1;12(2):71-100.
5. PIONAS. Moksifloksasin. 2022. https://pionas.pom.go.id/monografi/moksifloksasin
6. Drugs.com. Moxifloxacin Pregnancy and Breastfeeding Warnings. 2022. https://www.drugs.com/pregnancy/moxifloxacin.html#ref_pregnancy
8. Medscape. Moxifloxacin. 2022. https://reference.medscape.com/drug/avelox-moxifloxacin-systemic-moxifloxacin-342537
9. MIMS. Moxifloxacin. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/moxifloxacin/
12. Gillespie SH, Crook AM, McHugh TD, et al. Four-Month Moxifloxacin-Based Regimens for Drug-Sensitive Tuberculosis. New England Journal of Medicine, 2014. 371(17): 1577–1587. doi:10.1056/nejmoa1407426
13. Cek BPOM. Moxifloxacin. 2022. https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/6uu07has6ga8sh0o8r4pvu20o2/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/1/moxifloxacin

Farmakologi Moxifloxacin

Artikel Terkait

  • Tatalaksana Febrile Neutropenia Pasca Kemoterapi
    Tatalaksana Febrile Neutropenia Pasca Kemoterapi
  • Obat Baru Untuk Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat
    Obat Baru Untuk Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat
  • Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
    Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
  • Menelaah Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Tuberkulosis 2019
    Menelaah Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Tuberkulosis 2019
  • Risiko Fluoroquinolone pada Pasien Diabetes Mellitus
    Risiko Fluoroquinolone pada Pasien Diabetes Mellitus

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 22 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 18 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 17 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.