Efek Samping dan Interaksi Obat Moxifloxacin
Efek samping moxifloxacin yang paling sering muncul adalah mual, diare, nyeri kepala, dan pusing. Efek samping lain lebih jarang terjadi, tetapi perlu diperhatikan apabila terjadi efek samping serius seperti tendinitis, ruptur tendon, arthralgia, myalgia, neuropati perifer, dan gangguan pada sistem saraf pusat lainnya. Interaksi moxifloxacin dengan obat yang mengandung kation multivalen dapat menghambat absorpsi.
Efek Samping
Efek samping yang paling sering timbul adalah mual (7%), diare (6%), nyeri kepala dan pusing (3%). Sedangkan efek samping yang lain kejadiannya sangat kecil, kurang dari 3%.
Efek samping berupa fotosensitifitas atau fototoksisitas juga pernah dilaporkan setelah pemakaian antibiotik golongan fluoroquinolone, termasuk moxifloxacin. Pasien sebaiknya tidak terlalu sering terpajan sinar matahari langsung karena penggunaan moxifloxacin meningkatkan risiko sun burn dengan gejala seperti rasa terbakar, timbulnya eritema, vesikel, eksudat, blistering, dan edema. Daerah predileksi sun burn adalah di wajah, leher, permukaan ekstensor lengan bawah, dan tangan bagian dorsal.[3,8]
Moxifloxacin, seperti fluoroquinolones lainnya, berhubungan dengan peningkatan kadar enzim hati selama terapi. Kelainan yang timbul umumnya ringan, asimptomatik, dan bersifat sementara. Pada keadaan yang lebih jarang, moxifloxacin dapat menyebabkan acute liver injury yang berat dan bersifat fatal bagi pasien. Selain itu, obat golongan fluoroquinolone juga berkaitan dengan risiko disglikemia pada pasien diabetes mellitus.[11]
Pengaruh pada Flora Intestinal Manusia
Perubahan pada flora intestinal manusia diobservasi pada relawan yang diberikan moxifloxacin per oral. Ditemukan penurunan jumlah Escherichia coli, Bacillus spp., Enterococcus spp., dan Klebsiella spp. Selain itu juga ditemukan penurunan jumlah bakteri anaerob Bacteroides vulgatus, Bifidobacterium spp., Eubacterium spp., dan Peptostreptococcus spp. Sementara, jumlah Bacteroides fragilis justru meningkat.[7]
Interaksi Obat
Obat-obatan seperti antasida, sukralfat, multivitamin, dan obat lain yang mengandung kation multivalen dapat menghambat absorpsi moxifloxacin.
Bila diberikan bersama warfarin, moxifloxacin dapat meningkatkan efek antikoagulan dari warfarin. Moxifloxacin juga dapat meningkatkan proaritmik efek dari obat antiaritmia kelas IA, seperti hydroquinidine dan disopyramide, serta obat antiaritmia kelas III seperti amiodarone, sotalol, dan dofetilide.[3,7]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja