Pengawasan Klinis Norfloxacin
Pengawasan klinis norfloxacin terutama diperlukan pada pasien yang berisiko tinggi mengalami efek samping berat seperti tendinitis dan reaksi alergi berat. Ini mencakup pasien lansia dan pasien dengan riwayat gangguan tendon.
Selain itu, norfloxacin juga dapat menyebabkan pemanjangan interval QT. Pertimbangkan perlunya evaluasi EKG, terutama pada populasi berisiko seperti individu yang mengonsumsi obat antiaritmia.[3,4]
Pengawasan Efek Samping
Norfloxacin memiliki potensi efek samping serius, termasuk di dalamnya reaksi anafilaksis dan tendinitis. Sebagai langkah pencegahan, penting untuk memantau adanya tanda-tanda gangguan tendon dan reaksi alergi selama pengobatan. Instruksikan pasien untuk memantau gejala secara mandiri dan datang ke layanan kesehatan jika mencurigai dirinya mengalami efek samping terapi.[3,4,6]
Pemantauan Risiko Aritmia
Pada kasus yang jarang, norfloxacin dapat menyebabkan gangguan irama jantung, seperti aritmia ventrikular, torsades de pointes, serta pemanjangan interval QT. Evaluasi EKG mungkin diperlukan pada pasien yang berisiko mengalami pemanjangan interval QT atau aritmia, misalnya pada pasien lansia, pasien dengan riwayat penyakit jantung, atau individu yang mengonsumsi obat yang dapat memperpanjang interval QT.[4]
Uji Kepekaan Bakteri
Uji kepekaan perlu dipertimbangkan pada pasien yang menjalani pengobatan dengan norfloxacin dan mengalami infeksi persisten, berulang, ataupun tidak respon terhadap terapi inisial. Uji kepekaan juga perlu dipertimbangkan ketika infeksi diketahui disebabkan oleh patogen yang berpotensi resisten atau dalam kasus dimana riwayat medis pasien menunjukkan kemungkinan resistensi obat.[3,4,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Queen Sugih Ariyani