Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Norfloxacin general_alomedika 2023-09-08T13:51:53+07:00 2023-09-08T13:51:53+07:00
Norfloxacin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Norfloxacin

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Pengawasan klinis norfloxacin terutama diperlukan pada pasien yang berisiko tinggi mengalami efek samping berat seperti tendinitis dan reaksi alergi berat. Ini mencakup pasien lansia dan pasien dengan riwayat gangguan tendon.

Selain itu, norfloxacin juga dapat menyebabkan pemanjangan interval QT. Pertimbangkan perlunya evaluasi EKG, terutama pada populasi berisiko seperti individu yang mengonsumsi obat antiaritmia.[3,4]

Pengawasan Efek Samping

Norfloxacin memiliki potensi efek samping serius, termasuk di dalamnya reaksi anafilaksis dan tendinitis. Sebagai langkah pencegahan, penting untuk memantau adanya tanda-tanda gangguan tendon dan reaksi alergi selama pengobatan. Instruksikan pasien untuk memantau gejala secara mandiri dan datang ke layanan kesehatan jika mencurigai dirinya mengalami efek samping terapi.[3,4,6]

Pemantauan Risiko Aritmia

Pada kasus yang jarang, norfloxacin dapat menyebabkan gangguan irama jantung, seperti aritmia ventrikular, torsades de pointes, serta pemanjangan interval QT. Evaluasi EKG mungkin diperlukan pada pasien yang berisiko mengalami pemanjangan interval QT atau aritmia, misalnya pada pasien lansia, pasien dengan riwayat penyakit jantung, atau individu yang mengonsumsi obat yang dapat memperpanjang interval QT.[4]

Uji Kepekaan Bakteri

Uji kepekaan perlu dipertimbangkan pada pasien yang menjalani pengobatan dengan norfloxacin dan mengalami infeksi persisten, berulang, ataupun tidak respon terhadap terapi inisial. Uji kepekaan juga perlu dipertimbangkan ketika infeksi diketahui disebabkan oleh patogen yang berpotensi resisten atau dalam kasus dimana riwayat medis pasien menunjukkan kemungkinan resistensi obat.[3,4,6]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Queen Sugih Ariyani

Referensi

3. MIMS. Norfloxacin. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/norfloxacin?mtype=generic
4. New Zealand Medicines and Medical Devices Safety Authority. New Zealand Data Sheet: Norfloxacin. 2020. https://www.medsafe.govt.nz/profs/datasheet/a/ArrowNorfloxacintab.pdf
6. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 4539, Norfloxacin. National Center for Biotechnology Information.

Kontraindikasi dan Peringatan No...

Artikel Terkait

  • Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
    Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
  • Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
    Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
  • Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
    Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
  • Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
    Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
  • Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2025, 10:00
Pemberian Cranberry untuk ISK
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok, mau menanyakan bagaimana efikasi penggunaan cranberry untuk isk, apakah bisa direkomendasikan ke pasien sebagai terapi? terima kasih dok 
dr.Silvia Indriani
Dibalas 13 November 2024, 15:37
Durasi pemakaian kateter urin pada retensi urin ec ISK
Oleh: dr.Silvia Indriani
2 Balasan
Halo dok, untuk pemakaian kateter urin pada pasien ISK yang mengalami retensi urin sebaiknya dilakukan berapa lama? Apakah ada minimal waktu yang diperlukan...
Anonymous
Dibalas 28 September 2024, 16:48
Nyeri pinggang dengan hasil urinalisa bilirubin positif 1 dan leukosituria
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya saya mendapatkan pasien dengan keluhan nyeri pinggang dan kurang tenaga di puskesmas. Dari hasil UL didapatkan Bilirubin positif 1...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.