Efek Samping dan Interaksi Obat Norfloxacin
Efek samping berat yang perlu diwaspadai pada penggunaan norfloxacin adalah tendinitis, ruptur tendon, aneurisma aorta, diseksi aorta, dan reaksi alergi berat. Efek samping yang paling umum dilaporkan dari norfloxacin adalah gangguan gastrointestinal, pusing, dan reaksi fotosensitif. Interaksi obat dengan antasida dapat menyebabkan penurunan absorpsi norfloxacin dan menurunkan efikasi terapi. Interaksi lain yang perlu diwaspadai adalah norfloxacin bisa menurunkan metabolisme teofilin.[3,4]
Efek Samping
Norfloxacin memiliki efek samping ringan hingga berat. Reaksi berat meliputi tendinitis, ruptur tendon, neuropati perifer, aneurisma dan diseksi aorta, serta eksaserbasi myasthenia gravis. FDA memasukkan black box warning pada label norfloxacin terkait risiko tendinitis dan ruptur tendon pada seluruh kelompok usia.
Perlu pula diperhatikan bahwa semua jenis fluorokuinolon memperpanjang interval QT dengan memblok kanal kalium. Norfloxacin juga telah dikaitkan dengan efek samping terhadap sistem saraf pusat yang mencakup kejang, peningkatan tekanan intrakranial, serta psikosis.
Selain itu, potensi efek samping norfloxacin lainnya meliputi:
- Hematologi: Leukopenia, neutropenia, eosinofilia, trombositopenia, penurunan hematokrit, dan pemanjangan waktu protrombin
- Imun: Reaksi anafilaksis
- Saraf: Pusing, nyeri kepala, mengantuk
- Sistem indera: Gangguan penglihatan, peningkatan lakrimasi, tinnitus, hiperhidrosis, pruritus, ruam, ikterus
- Kardiovaskuler: Takikardia, aritmia ventrikular, torsades de pointes, pemanjangan QT, vasculitis, aneurisma aorta, diseksi aorta
- Gastrointestinal dan hepatobilier: Mual, nyeri dan kram perut, dispepsia, diare, anoreksia, peningkatan enzim hati, kolestasis hepar
- Genitourinaria: Proteinuria, kristaluria, kandidiasis vulvovaginal
- Muskuloskeletal: Rhabdomyolysis, tendinitis, ruptur tendon, tenosynovitis, kelemahan otot, nyeri punggung[3,4,6]
Interaksi Obat
Norfloxacin memiliki interaksi obat yang luas. Interaksi obat ini bisa meningkatkan risiko toksisitas kuinolon maupun mengganggu farmakokinetik dan efikasi obat.
Meningkatkan Efek Samping Norfloxacin
Pemberian kortikosteroid sistemik bersamaan dengan norfloxacin dapat meningkatkan risiko terjadinya tendinitis dan ruptur tendon. Contoh obat tersebut antara lain triamcinolone, methylprednisolone, prednison, dexamethasone, fludrocortisone, hydrocortisone, budesonide, clobetasol, desoximetasone, dan mometasone.[4,17]
Meningkatkan Efek Neuroeksitatori Norfloxacin
Pemberian norfloxacin bersamaan dengan beberapa jenis analgesik dapat meningkatkan efek neuroeksitatori atau potensi kejang dari norfloxacin. Contoh obat dengan interaksi tersebut antara lain asam mefenamat, diklofenak, ibuprofen, paracetamol, indomethacin, serta tramadol.[17]
Menurunkan Absorpsi Norfloxacin
Beberapa obat yang dikonsumsi bersamaan dengan norfloxacin dapat menyebabkan penurunan absorpsi obat di saluran cerna, sehingga dapat menurunkan konsentrasi serum dari norfloxacin. Obat-obatan tersebut antara lain:
- Obat saluran cerna: antasida, sukralfat
- Suplemen: zinc, kalsium, preparat besi, magnesium, dan obat lain dengan kandungan aluminium
Jika sedang mengonsumsi obat tersebut, sebaiknya beri jeda waktu konsumsi antara norfloxacin dengan obat lainnya.[4,17]
Menurunkan Ekskresi Norfloxacin
Pemberian norfloxacin bersamaan dengan obat probenecid dapat menurunkan ekskresi norfloxacin dari tubuh.[4,17]
Menurunkan Efek Terapi Norfloxacin
Pemberian norfloxacin bersamaan dengan obat nitrofurantoin dapat menurunkan efek terapi dari norfloxacin.[4,17]
Menurunkan Efikasi Vaksin Tifoid
Pemberian vaksin tifoid, jenis vaksin hidup yang dilemahkan strain Ty21a, bersamaan dengan norfloxacin dapat menghilangkan efek terapi vaksin tifoid. Hindari pemberian vaksin jenis ini, tunda hingga 3 hari setelah penghentian antibiotik, dan hindari pemberian antibiotik dalam 3 hari setelah dosis vaksin.[17]
Meningkatkan Efek Obat Lain
Fluorokuinolon seperti norfloxacin dapat meningkatkan efek hipoglikemik dari obat penurun gula darah seperti glimepiride, glipizide, insulin, acarbose, dan metformin.
Pemberian kuinolon bersamaan dengan obat antikoagulan seperti warfarin dapat meningkatkan efek antikoagulasi. Norfloxacin juga dapat meningkatkan aktivitas blok neuromuskular dari obat cisatracurium.[17]
Meningkatkan Efek Samping Obat Lain
Norfloxacin berpotensi meningkatkan reaksi fotosensitif dari obat asam aminolevulinat, baik sistemik maupun topikal. Norfloxacin juga dapat meningkatkan efek toksik dari heroin.
Norfloxacin dapat meningkatkan risiko methemoglobinemia jika diberikan bersamaan dengan capsaicin, diphenhydramine, meloxicam, serta obat anestesi seperti bupivacaine, lidocaine, dan tetracaine.
Norfloxacin dapat meningkatkan efek samping miopati, rhabdomyolisis dan myoglobinuria jika diberikan bersamaan dengan obat lain yang memiliki potensi efek muskuloskeletal serupa, seperti:
- Antibiotik: Amphotericin B, ciprofloxacin, ofloxacin
- Antivirus: Ganciclovir, lamivudin
- Antiparasit: Chloroquine, ivermectin
- Antihipertensi: Captopril, metildopa
- Obat saluran cerna: Cimetidine, ranitidine, metoclopramide
- Obat dyslipidemia: Fenofibrate, gemfibrozil, simvastatin, rosuvastatin
- Obat saluran napas: Salmeterol, terbinafine
- Obat golongan lain: Isoniazid, isotretinoin, methotrexate, phenytoin[4,17]
Menurunkan Metabolisme Obat Lain
Pemberian norfloxacin bersamaan dengan beberapa jenis obat dapat menurunkan metabolisme obat tersebut sehingga dapat menurunkan metabolit aktif dari obat. Contoh obat dengan interaksi tersebut adalah:
- Obat saluran napas: Aminophylline, teofilin, dan ambroxol
- Obat jantung: Atorvastatin, carvedilol, clonidine, clopidogrel, nifedipine, propranolol, verapamil
- Obat analgesik: Paracetamol, diklofenak, asam mefenamat, naproxen, tamoxifen, tramadol
- Obat saluran cerna: Ondansetron
- Obat neuro-psikotik: Alprazolam, aripiprazole, chlorpromazine, olanzapin, imipramine
- Obat golongan lain: Cyclosporine, acyclovir, albendazole, azathioprine, kolkisin, estrogen terkonjugasi, flunarizine[17]
Meningkatkan Efek Pemanjangan QT Obat Lain
Pemberian norfloxacin bersamaan dengan beberapa jenis obat dapat meningkatkan risiko pemanjangan QT. Contoh obat dengan interaksi tersebut adalah:
- Antiparasit: Chloroquine, hydroxychloroquine, amodiaquine
- Antijamur: Levoketoconazole, fluconazole, ketoconazole, itraconazole
- Antihistamin: Cetirizine, cyproheptadine, famotidine, loratadine, chlorpheniramine maleat
- Antibiotik: Metronidazole, azithromycin, clarithromycin, erythromycin, levofloxacin, moxifloxacin,
- Obat neuro-psikotik: Amitriptyline, haloperidol, citalopram, escitalopram, risperidone, fluoxetine
- Obat jantung: Losartan, amiodarone, procainamide, quinidine, digoxin
- Obat saluran napas: Salbutamol, terbutaline, triprolidine
- Obat saluran cerna: Loperamide, domperidone, cisapride[4,17]
Menurunkan Konsentrasi Serum Obat Lain
Pemberian norfloxacin bersamaan dengan beberapa jenis obat dapat menurunkan konsentrasi serum dari obat tersebut, diantaranya adalah mycophenolate, dan derivat teofilin.[4,17]
Meningkatkan Konsentrasi Serum Obat Lain
Pemberian norfloxacin bersamaan dengan beberapa jenis obat dapat meningkatkan konsentrasi serum dari obat tersebut, diantaranya adalah clozapine, fluticasone, midazolam, amoxicillin, ampicillin, cloxacillin, warfarin.[4,17]
Interaksi Makanan
Pemberian norfloxacin bersamaan dengan produk yang mengandung kafein dapat meningkatkan konsentrasi kafein pada serum darah.[4,17]
Penulisan pertama oleh: dr. Queen Sugih Ariyani