Kontraindikasi dan Peringatan Entecavir
Kontraindikasi entecavir adalah pasien dengan hipersensitivitas terhadap entecavir atau komponen dalam formulasinya. Peringatan penggunaan meliputi penggunaan pada pasien dengan penyakit liver, penurunan fungsi ginjal, dan koinfeksi HIV.[1,4,6]
Kontraindikasi
Entecavir dikontraindikasikan pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap entecavir atau komponen formulasi dari entecavir. Selain hipersensitivitas, belum ada data lebih lanjut tentang kontraindikasi yang lain.[6]
Peringatan
Entecavir dapat menyebabkan hepatotoksisitas. Oleh karena itu, pemberian harus sangat berhati-hati pada pasien dengan transplantasi hati, hepatomegali, asidosis laktat, dan steatosis hepatik. Obat ini juga dapat menimbulkan eksaserbasi akut yang parah dari hepatitis B setelah penghentian dan dapat menimbulkan hepatitis fulminan, sehingga monitor fungsi liver perlu dilakukan bahkan setelah penghentian obat.
Entecavir sebaiknya dihentikan apabila terdapat peningkatan yang cepat pada kadar aminotransferase, hepatomegali progresif, steatosis, atau asidosis laktat/metabolik akibat penyebab yang tidak diketahui.
Pemberian entecavir juga harus berhati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Penurunan dosis perlu dilakukan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal untuk mengimbangi eliminasi yang berkurang.
Perhatian khusus juga harus diberikan pada pasien yang mengalami koinfeksi dengan HIV. Berdasarkan data yang ada, terdapat potensi HIV menjadi resisten terhadap obat golongan nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTIs) apabila entecavir digunakan untuk mengobati infeksi virus hepatitis B kronik pada pasien-pasien dengan infeksi HIV yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati. Sebaiknya pasien menjalani pemeriksaan antibodi HIV sebelum memulai pengobatan dengan entecavir.[1,4,6]