Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Entecavir
Penggunaan entecavir pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori C oleh FDA. Sementara itu, penggunaan pada ibu menyusui belum diketahui risikonya secara pasti karena masih terbatasnya data yang ada.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori C dari Food and Drug Administration (FDA) berarti studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Obat hanya boleh digunakan bila besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Sementara itu, entecavir oleh Therapeutic Goods Administration (TGA) masuk kategori B3. Obattelah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya pada janin manusia. Walaupun studi pada hewan telah menunjukkan bukti terjadinya peningkatan kerusakan janin, tetapi yang signifikansinya dianggap tidak pasti pada manusia.
Pemberian entecavir pada ibu hamil dengan hepatitis B kronik sebaiknya dihindari kecuali bila manfaat dinilai lebih besar dari risiko.[2,5,7]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Ekskresi entecavir ke dalam ASI dan pengaruhnya pada anak yang menyusui masih belum diketahui secara pasti karena terbatasnya data. Dari data yang ada, entecavir diekskresikan ke air susu hewan, tetapi tidak diketahui ekskresinya pada ASI manusia. Obat ini sebaiknya dihindari pada ibu menyusui, terutama selama menyusui neonatus atau bayi prematur.[4,7]