Efek Samping dan Interaksi Obat Rituximab
Efek samping akibat penggunaan rituximab yang paling sering terjadi adalah infeksi. Efek samping lainnya berkaitan dengan toksisitas pada saluran cerna, paru, ginjal, jantung, dan juga berkaitan dengan reaksi infus dan reaksi anafilaksis yang bisa berakibat fatal. Potensi efek samping juga dapat meningkat jika diberikan bersamaan dengan obat kemoterapi lain, sehingga diperlukan kehati-hatian.[4,5,10,12]
Efek Samping
Efek samping yang paling banyak terjadi akibat pemberian rituximab adalah infeksi. Studi yang dilakukan pada 468 pasien, melaporkan terdapat 224 pasien (47,9%) yang mengalami infeksi setelah diberikan rituximab. Infeksi yang terjadi adalah infeksi saluran pernapasan atas (12,5%), infeksi saluran pernapasan bawah (11,9%), infeksi saluran kemih (10,4%), dan infeksi kulit atau jaringan lunak (8,9%).[4,10,12]
Efek samping lainnya akibat pemberian rituximab adalah terjadi penurunan kadar imunoglobulin G yang terjadi pada 67 dari 289 pasien (23,2%) dan penurunan kadar IgM pada 118 dari 255 pasien (40,8%).[1,5]
Efek Samping Berat
Efek samping lain selain infeksi akibat pemberian rituximab adalah reaksi infus dan reaksi anafilaksis. Kematian akibat reaksi infus dalam 24 jam setelah penggunaan rituximab telah dilaporkan, dimana 80% terjadi pada penggunaan obat pertama kali.
Efek samping lain yang jarang tetapi serius adalah ensefalopati multifokal progresif, neutropenia berkepanjangan, dan reaktivasi virus hepatitis B yang fatal.[6-8,9,19]
Interaksi Obat
Toksisitas renal dapat terjadi jika rituximab diberikan bersamaan dengan cisplatin. Interaksi lain adalah rituximab dengan vaksin hidup. Efek imunosupresi dari rituximab dapat menurunkan efikasi vaksin.
Rituximab sering digunakan dengan siklofosfamid, fludarabine, dan methotrexate. Hingga kini, data yang ada menunjukkan tidak ada interaksi yang bermakna secara klinis jika rituximab digunakan bersama obat tersebut.[9,12]