Indikasi dan Dosis Rituximab
Indikasi rituximab adalah untuk terapi limfoma non Hodgkin tipe folikular. Rituximab juga bisa digunakan untuk pengobatan rheumatoid arthritis, leukemia limfositik kronik, dan granulomatosis dengan polyangiitis. Rituximab has been used off-label in the treatment of various diseases, including multiple sclerosis and myasthenia gravis.[1,2,10,12,21]
Rituximab tidak boleh diberikan secara bolus. Premedikasi berupa paracetamol, antihistamin, atau glukokortikoid dapat diberikan 30 menit sebelum infus rituximab.[10,12,17]
Limfoma Non Hodgkin
Untuk limfoma non Hodgkin, rituximab diberikan dalam dosis 375 mg/m² berdasarkan luas permukaan tubuh. Rituximab diberikan melalui infus intravena dengan frekuensi menyesuaikan kondisi medis sebagai berikut:
- Relaps atau refrakter, derajat rendah atau folikular, positif CD-20: 1 kali seminggu, diberikan 4 atau 8 dosis
- Pengobatan ulang limfoma relaps atau refrakter, derajat rendah atau folikular, positif CD-20: 1 kali seminggu, diberikan 4 dosis
- Tipe folikular yang sebelumnya belum diterapi: diberikan pada hari ke-1 setiap siklus kemoterapi, hingga 8 dosis. Jika pasien berespon parsial atau komplit, berikan dosis rumatan setiap 8 minggu dikombinasi dengan agen kemoterapi lain, sebanyak 12 dosis.
- Limfoma non Hodgkin derajat rendah non-progressing setelah kemoterapi lini pertama 6–8 siklus: 1 kali seminggu sebanyak 4 dosis dengan interval 6 bulan, pemberian maksimal 16 dosis.
Diffuse Large B-Cell: diberikan pada hari pertama dari setiap siklus kemoterapi, maksimal 8 kali infus[9]
Rheumatoid Arthritis
Pada kasus rheumatoid arthritis, rituximab diberikan kombinasi dengan methotrexate pada pasien dengan kasus sedang-berat yang sudah tidak berespon dengan disease-modifying anti-rheumatic drugs (DMARDS) dan juga yang tidak berespon dengan satu atau lebih penghambat tumour necrosis factor (TNF).
Rituximab diberikan sebanyak 1.000 mg untuk 2 dosis, yang diberikan terpisah dalam waktu 2 minggu. Penambahan dosis diberikan setiap 24 minggu atau tergantung kondisi klinis pasien, tetapi tidak boleh lebih cepat dari 16 minggu.[10,12,17]
Leukemia Limfositik Kronik
Dosis rituximab pada kasus pasien leukemia limfositik kronik yang belum diterapi sebelumnya atau relaps adalah 375 mg/m² melalui infus pada hari sebelum kemoterapi siklus pertama, dilanjutkan 500 mg/m² pada hari pertama dari setiap siklus selanjutnya sampai dengan total 6 siklus. Rituximab diberikan dalam kombinasi dengan agen kemoterapi lain.[10,12,17]
Penggunaan Off-Label
Rituximab telah digunakan secara off-label untuk penyakit berikut:
- Multipel sclerosis
- Myasthenia gravis[23,24]
Immune thrombocytopenia (agen alternatif)[22]
- Graft-versus-host disease
- Neuromyelitis optica
Thrombotic thrombocytopenic purpura (acquired)[21]