Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Leuprorelin Acetate general_alomedika 2023-12-13T10:28:19+07:00 2023-12-13T10:28:19+07:00
Leuprorelin Acetate
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Leuprorelin Acetate

Oleh :
dr. Steven Johanes Adrian
Share To Social Media:

Pengawasan klinis terhadap pasien yang menerima leuprorelin acetate atau leuprolide acetate dimulai sejak injeksi. Setelah injeksi, dokter perlu mengevaluasi apakah ada reaksi alergi yang terjadi. Setelah itu, pasien diinformasikan untuk menjalani jadwal injeksi sesuai instruksi dan menjalani monitoring berkala.

Pada pasien kanker prostat, monitoring perlu mencakup pemantauan kadar testosteron serum dan kadar prostate specific antigen (PSA) untuk mengetahui apakah respons pengobatan sudah tercapai.

Secara umum, pemantauan rutin terhadap fungsi kardiovaskular dan elektrolit juga perlu dilakukan melalui elektrokardiogram berkala dan pemeriksaan kadar elektrolit serum. Pemantauan gula darah dan HbA1c juga perlu dilakukan berkala.

Pada pasien anak dengan pubertas prekoks, pengawasan seperti uji stimulasi GnRHa (gonadotropin-releasing hormone agonist), kadar LH (luteinizing hormone) basal, dan kadar hormon steroid seks perlu dilakukan pada 1–2 bulan pemberian. Pengukuran usia tulang perlu dilakukan 6–12 bulan. Bila dosis terapeutik sudah tercapai, diharapkan terjadi penurunan gonadotropin dan steroid seks mencapai kadar prapubertas.[3,6]

Referensi

3. RxList. Lupron (Leuprolide Acetate Injection): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. 2021. https://www.rxlist.com/lupron-drug.htm
6. MIMS. Tapros Full Prescribing Information, Dosage & Side Effects. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tapros?type=full

Kontraindikasi dan Peringatan Le...

Artikel Terkait

  • Pilihan Metode Skrining Kanker Prostat
    Pilihan Metode Skrining Kanker Prostat
  • Potensi Risiko Skrining Prostate Specific Antigen (PSA)
    Potensi Risiko Skrining Prostate Specific Antigen (PSA)
  • Risiko Kanker Ovarium pada Endometriosis
    Risiko Kanker Ovarium pada Endometriosis
  • Terapi Pembedahan Mioma pada Kasus Subfertilitas
    Terapi Pembedahan Mioma pada Kasus Subfertilitas
  • Red Flag Retensi Urine
    Red Flag Retensi Urine

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 05 Mei 2023, 14:32
Peran Dienogest untuk Terapi Endometriosis Jangka Panjang - Artikel SKP Alomedik
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Hampir 10% dari populasi wanita di dunia mengalami endometriosis, yaitu kondisi dimana sel endometrium berproliferasi di luar uterus. Proliferasi...
Anonymous
Dibalas 22 Desember 2022, 16:17
Massa berwarna hitam pada pusar
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Pasien wanita berusia 21 tahun belum menikah, mengeluhkan ada massa sebesar biji jagung di dalam pusarnya. Keluhan ini baru...
Anonymous
Dibalas 07 September 2022, 11:46
Mioma Uteri pada Kehamilan - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Cipta, Sp.OGIjin bertanya dok, apakah ibu hamil dengan mioma uteri selalu harus dilakukan SC? Bila miom tidak menutupi jalan lahir, apakah masih bisa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.