Pengawasan Klinis Leuprorelin Acetate
Pengawasan klinis terhadap pasien yang menerima leuprorelin acetate atau leuprolide acetate dimulai sejak injeksi. Setelah injeksi, dokter perlu mengevaluasi apakah ada reaksi alergi yang terjadi. Setelah itu, pasien diinformasikan untuk menjalani jadwal injeksi sesuai instruksi dan menjalani monitoring berkala.
Pada pasien kanker prostat, monitoring perlu mencakup pemantauan kadar testosteron serum dan kadar prostate specific antigen (PSA) untuk mengetahui apakah respons pengobatan sudah tercapai.
Secara umum, pemantauan rutin terhadap fungsi kardiovaskular dan elektrolit juga perlu dilakukan melalui elektrokardiogram berkala dan pemeriksaan kadar elektrolit serum. Pemantauan gula darah dan HbA1c juga perlu dilakukan berkala.
Pada pasien anak dengan pubertas prekoks, pengawasan seperti uji stimulasi GnRHa (gonadotropin-releasing hormone agonist), kadar LH (luteinizing hormone) basal, dan kadar hormon steroid seks perlu dilakukan pada 1–2 bulan pemberian. Pengukuran usia tulang perlu dilakukan 6–12 bulan. Bila dosis terapeutik sudah tercapai, diharapkan terjadi penurunan gonadotropin dan steroid seks mencapai kadar prapubertas.[3,6]