Kontraindikasi dan Peringatan Fludarabin
Kontraindikasi fludarabin adalah penggunaan bersamaan dengan pentostatin. Peringatan penggunaan fludarabin diperlukan terkait adanya risiko mielosupresi dan neurotoksisitas berat yang dapat berujung fatal.[3,14]
Kontraindikasi
Fludarabin dikontraindikasikan pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap fludarabin, pasien dengan gangguan ginjal berat (klirens kreatinin <30 mL/menit), dan anemia hemolitik dekompensata. Penggunaan fludarabin bersama dengan pentostatin juga dikontraindikasikan karena meningkatkan risiko toksisitas pulmonal.[3,14]
Peringatan
Pemberian injeksi fludarabin dapat sangat menekan fungsi sumsum tulang. Fludarabin dosis tinggi yang digunakan pada pasien dengan leukemia akut telah dikaitkan dengan efek neurologis berat. Neurotoksisitas ini mencakup kebutaan, koma, dan kematian.
Neurotoksisitas serupa (termasuk koma, kejang, agitasi, dan konfusi) telah dilaporkan pada pasien yang diobati dengan kisaran dosis yang direkomendasikan untuk leukemia limfositik kronis.
Penggunaan fludarabin juga telah dikaitkan dengan risiko timbulnya anemia hemolitik yang fatal dan mengancam jiwa. Fludarabin yang dikombinasikan dengan pentostatin dalam tata laksana leukemia limfositik kronik refrakter juga telah dilaporkan berkaitan dengan peningkatan insidensi toksisitas pulmonal yang fatal.
Fenomena autoimun yang fatal dan mengancam nyawa juga pernah dilaporkan pada penggunaan fludarabin. Hal ini mencakup anemia hemolitik, autoimmune thrombocytopenia/thrombocytopenic purpura (ITP), sindrom Evans, dan hemofilia didapat.
Penggunaan bersama dengan vaksin hidup harus dihindari selama pengobatan.
Infeksi oportunistik yang serius telah dilaporkan pada penggunaan fludarabin. Profilaksis infeksi mungkin diperlukan pada pasien dengan defisiensi imun, gangguan sumsum tulang yang berat, atau riwayat infeksi oportunistik.
Hindari kehamilan selama perawatan dengan fludarabin karena berpotensi membahayakan janin. Individu, baik laki-laki maupun perempuan, usia subur direkomendasikan untuk menggunakan kontrasepsi selama dan setidaknya 6 bulan setelah terapi. Hal ini karena fludarabin dapat mencederai bukan hanya fetus tapi juga jaringan testis dan spermatozoa.[3,12,13,16]