Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Methylprednisolone general_alomedika 2022-07-29T10:54:08+07:00 2022-07-29T10:54:08+07:00
Methylprednisolone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Methylprednisolone

Oleh :
dr.Eveline Yuniarti
Share To Social Media:

Salah satu efek samping dari methylprednisolone adalah supresi adrenal. Interaksi obat yang harus diperhatikan di antaranya menurunnya respon tubuh terhadap vaksin hidup yang dilemahkan.

Efek Samping

Efek samping methylprednisolone cukup luas karena obat ini mempengaruhi hormon kortikosteroid. Pada penggunaan jangka panjang, dapat terjadi efek samping supresi adrenal. Secara umum, penggunaan lebih dari 5 hari harus tappering off.

Efek samping berdasarkan sistem organ antara lain:

  • Reaksi alergi: hipersensitivitas, reaksi anafilaksis, angioedema.
  • Kardiovaskular: bradikardia, henti jantung, aritmia,gagal jantung kongestif, sinkop, hipertensi.
  • Dermatologis: atrofi kutan dan subkutan, hiperpigmentasi, hipopigmentasi, kulit kering bersisik, ekimosis dan petekie, eritema, striae.
  • Endokrin: toleransi karbohidrat dan glukosa menurun, peningkatan kebutuhan insulin atau obat antidiabetes, cushingoid state, hirsutisme, menstruasi ireguler, secondary adrenocortical and pituitary unresponsiveness, dan supresi pertumbuhan pada pasien pediatrik.
  • Gangguan elektrolit: retensi natrium, retensi cairan, menurunnya kalium.
  • Gastrointestinal: distensi abdomen, hepatotoksisitas, hepatomegali, mual, ulkus peptikum dengan kemungkinan perforasi atau perdarahan.
  • Muskuloskeletal: nekrosis aseptik bonggol femoral dan humerus, Charcot-like arthropathy, penurunan massa otot, osteoporosis, fraktur patologis, fraktur kompresi vertebra.
  • Neurologis/psikiatrik: konvulsi, depresi, instabilitas emosional, euforia, sakit kepala, peningkatan tekanan intrakranial dengan papiledema, insomnia, perubahan mood.
  • Ophtalmik: glaukoma, katarak subkapsular posterior, eksoftalmus.
  • Lainnya: meningkatnya kemungkinan infeksi.[2,3]

Osteoporosis dan Osteonekrosis

Penggunaan methylprednisolone dapat menghambat kerja osteoblast, meningkatkan kematian osteosit dan osteoblas, serta meningkatkan aktivitas osteoklas dan potensi adipogenik sel-sel mesenkimal sumsum tulang. Proses ini menyebabkan berkurangnya massa tulang dan matinya jaringan tulang, sehingga terjadi osteoporosis dan osteonekrosis. Osteonekrosis paling banyak terjadi pada kepala femur.[28]

Sindrom Cushing Sekunder

Sebagaimana glukokortikoid lainnya, penggunaan jangka panjang methylprednisolone mengganggu fungsi aksis hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA) dan mengurangi produksi steroid sebagai bagian dari negative feedback.[29]

Penggunaan jangka panjang methylprednisolone juga mengubah jalur metabolisme ke arah katabolik untuk glukosa. Akibatnya terjadi redistribusi jaringan lemak ke bagian trunkal dan resistensi insulin.[24,30]

Imunosupresi dan Infeksi Oportunistik

Methylprednisolone dapat menyebabkan imunosupresi yang akan meningkatkan risiko infeksi oportunistik seperti pneumocystis pneumonia.[24,30-32]

Reaksi pada Area Injeksi

Pada beberapa kasus, pasien dilaporkan mengeluhkan nyeri dan rasa tidak nyaman pada area injeksi.[15]

Interaksi Obat

Interaksi methylprednisolone yang perlu diwaspadai adalah risiko hilangnya induksi supresi adrenal oleh kortikosteroid pada penggunaan bersama aminoglutethimide. Selain itu, methylprednisolone juga sebaiknya tidak diberikan bersama obat-obatan yang memicu ekskresi kalium, seperti furosemide dan amphotericin B, karena akan meningkatkan risiko hipokalemia.

Penggunaan methylprednisolone jangka panjang dapat menurunkan respon antibodi tubuh terhadap toksoid, vaksin hidup, atau vaksin hidup dilemahkan. Vaksin sebaiknya diberikan setelah penggunaan methylprednisolone dihentikan. Interaksi obat selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 1.[2,3]

Tabel 1. Interaksi Obat Methylprednisolone

Interaksi Obat Nama Obat
Peningkatan risiko hipokalemia Amphotericin B dan golongan diuretik
Meningkatkan konsentrasi obat dalam plasma Penghambat CYP3A4, misalnya ketoconazole dan erythromycin
Menurunkan konsentrasi obat dan meningkatkan klirens Cholestyramine
Mengurangi klirens obat Antibiotik golongan makrolida, seperti azithromycin
Meningkatkan risiko aritmia Glikosida digitalis seperti digoxin
Peningkatan metabolisme obat Estrogen, termasuk kontrasepsi oral
Penurunan metabolisme obat CYP3A4 inducers, misalnya rifampicin dan barbiturat
Meningkatkan efek antikoagulan Warfarin
Mengurangi efek terapeutik Antidiabetik seperti metformin dan glimepiride

Sumber: dr. Eveline, Alomedika. 2022.[2,3]

 

 

Penulisan pertama: dr. Tanessa Audrey Wihardji

Referensi

2. MIMS. Methylprednisolone. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/methylprednisolone?mtype=generic
3. Drugbank. Methylprednisolone. 2022. https://go.drugbank.com/drugs/DB00959
15. Pusat Informasi Obat Nasional Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI. Metilprednisolon. 2015. https://pionas.pom.go.id/monografi/metilprednisolon
24. Chanouzas D, McGregor JAG, Nightingale P, Salama AD, Szpirt WM, Basu N, et al. Intravenous pulse methylprednisolone for induction of remission in severe ANCA associated Vasculitis: A multi-center retrospective cohort study. BMC Nephrology. 2019 Feb 18;20(1).
28. Zheng LZ, Wang JL, Kong L, Huang L, Tian L, Pang QQ, et al. Steroid-associated osteonecrosis animal model in rats. Journal of Orthopaedic Translation. 2018 Apr 1;13:13–24.
29. Kachroo P, Stewart ID, Kelly RS, Stav M, Mendez K, Dahlin A, et al. Metabolomic profiling reveals extensive adrenal suppression due to inhaled corticosteroid therapy in asthma. Nature Medicine. 2022;28(4):814–22. https://doi.org/10.1038/s41591-022-01714-5
30. Hoang K, Abdo T, Reinersman JM, Lu R, Higuita NIA. A case of invasive pulmonary mucormycosis resulting from short courses of corticosteroids in a well-controlled diabetic patient. Medical Mycology Case Reports. 2020 Sep 1;29:22–4.
31. Freeman J, Crowley PD, Foley AG, Gallagher HC, Iwasaki M, Ma D, et al. Effect of perioperative lidocaine, propofol and steroids on pulmonary metastasis in a murine model of breast cancer surgery. Cancers (Basel). 2019 May 1;11(5).
32. Yang L, Xie H, Liu Z, Chen Y, Wang J, Zhang H, et al. Risk factors for infectious complications of ANCA-associated vasculitis: A cohort study. BMC Nephrology. 2018 Jun 14;19(1).

Indikasi dan Dosis Methylprednis...
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Pedoman Klinis Tapering Off Penggunaan Kortikosteroid
    Pedoman Klinis Tapering Off Penggunaan Kortikosteroid
  • Glukokortikoid pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
    Glukokortikoid pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Januari 2025, 08:54
Pemberian metilprednisolon untuk pasien campak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya. Apakah pemberian metilprednisolon 2x4 mg selama 3 hari dibolehkan untuk pasien 17 thn dengan campak hari ke-5? Saat ini keluhan...
Anonymous
Dibalas 09 November 2024, 17:03
Metilprednisolone mengapa saat ini sering digunakan dalam terapi
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Saya ingin bertanya , mengapa sekarang banyak sekali TS menggunakan Metilprednosolone dlm terapi , utk flu , utk gejala gastrointestinal dsb , apa dasar...
Anonymous
Dibalas 09 Januari 2024, 07:31
Kombinasi ibuprofen dan methylprednisolone
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Assalamualaikum, selamat siang, dokter2 semua... Mau bertanya, apakah boleh Ibuprofen dikombinasikan dengan Methylprednisolone? Terima kasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.