Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Dydrogesterone general_alomedika 2023-06-28T10:23:57+07:00 2023-06-28T10:23:57+07:00
Dydrogesterone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Dydrogesterone

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Efek samping dydrogesteron antara lain hipersensitivitas, depresi, migraine, anemia hemolitik, sakit kepala, pusing, mual, muntah, gangguan menstruasi, hingga pembengkakan payudara.[3]

Efek Samping

Potensi efek samping dari penggunaan dydrogesteron adalah:

  • Reproduksi : perdarahan pervaginam, metrorrhagia, menorrhagia, amenorrhoea, oligomenorrhoea, dismenorrhoea, menstruasi ireguler, pembengkakan payudara, serta peningkatan risiko kanker payudara dan kanker ovarium

  • Imunologi: hipersensitivitas, angioedema

  • Hematologi: anemia hemolitik, tromboembolisme vena
  • Psikiatri: depresi

  • Sistem saraf: migraine, sakit kepala, pusing, mengantuk
  • Gastrointestinal: mual, muntah
  • Hepatobilier: gangguan fungsi hepar dengan ikterus, astenia, malaise, ataupun nyeri abdomen
  • Kulit dan subkutan: dermatitis alergi[3,5]

Interaksi Obat                                          

Beberapa obat menunjukkan interaksi dengan dydrogesterone melalui mekanisme farmakokinetik dan farmakodinamik. Terdapat potensi interaksi obat berupa penurunan atau peningkatan konsentrasi apabila dydrogesterone digunakan secara bersamaan dengan obat-obat berikut:

  • Antikonvulsan (phenobarbital, phenytoin, carbamazepine): meningkatkan metabolisme dydrogesterone sehingga berpotensi mengurangi efeknya
  • Antiinfeksi (rifampicin, rifabutin, nevirapine, efavirenz): meningkatkan metabolisme dydrogesterone sehingga berpotensi mengurangi efeknya[3-5]

Referensi

3. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dydrogesterone tablet salut selaput. http://pionas.pom.go.id/sites/default/files/obat_baru/Duphaston%20Tablet%20Salut%20Selaput%2010%20mg_Dydrogesteron_DKI1081601317A1_2019.pdf
4. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 9051, Dydrogesterone. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Dydrogesterone
5. MIMS Indonesia. Dydrogesteron. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/duphaston?type=brief&lang=id

Indikasi dan Dosis Dydrogesterone
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
    Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
  • Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
    Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
  • Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
    Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
  • Efikasi Modalitas Tata Laksana pada Keguguran
    Efikasi Modalitas Tata Laksana pada Keguguran
  • Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin
    Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Maret 2025, 09:30
Diagnosis banding pada perdarahan abortus imminens
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien G3P2A0M0 hamil 13 minggu dengan janin tunggal hidup. Pasien sebelumnya pada UK 11-12 minggu mengeluhkan keluar bercak2 darah dari...
Anonymous
Dibalas 27 Februari 2025, 13:38
Penggunaan Microgest pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah microgest ini bisa diresepkan oleh dokter umum dengan indikasi pasien abortus iminens?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 18 Februari 2025, 15:00
Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Untuk evakuasi intrauterin, gunakan metode aspirasi vakum manual (AVM) dan stop lakukan prosedur kuretase tajam atau D&C. Sejak tahun 2012, WHO...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.