Efek Samping dan Interaksi Obat Dydrogesterone
Efek samping dydrogesteron antara lain hipersensitivitas, depresi, migraine, anemia hemolitik, sakit kepala, pusing, mual, muntah, gangguan menstruasi, hingga pembengkakan payudara.[3]
Efek Samping
Potensi efek samping dari penggunaan dydrogesteron adalah:
- Reproduksi : perdarahan pervaginam, metrorrhagia, menorrhagia, amenorrhoea, oligomenorrhoea, dismenorrhoea, menstruasi ireguler, pembengkakan payudara, serta peningkatan risiko kanker payudara dan kanker ovarium
- Imunologi: hipersensitivitas, angioedema
- Hematologi: anemia hemolitik, tromboembolisme vena
- Psikiatri: depresi
- Sistem saraf: migraine, sakit kepala, pusing, mengantuk
- Gastrointestinal: mual, muntah
- Hepatobilier: gangguan fungsi hepar dengan ikterus, astenia, malaise, ataupun nyeri abdomen
- Kulit dan subkutan: dermatitis alergi[3,5]
Interaksi Obat
Beberapa obat menunjukkan interaksi dengan dydrogesterone melalui mekanisme farmakokinetik dan farmakodinamik. Terdapat potensi interaksi obat berupa penurunan atau peningkatan konsentrasi apabila dydrogesterone digunakan secara bersamaan dengan obat-obat berikut:
- Antikonvulsan (phenobarbital, phenytoin, carbamazepine): meningkatkan metabolisme dydrogesterone sehingga berpotensi mengurangi efeknya
- Antiinfeksi (rifampicin, rifabutin, nevirapine, efavirenz): meningkatkan metabolisme dydrogesterone sehingga berpotensi mengurangi efeknya[3-5]