Kontraindikasi dan Peringatan Dydrogesterone
Kontraindikasi dydrogesterone adalah pasien dengan neoplasma yang bergantung progesteron, dan pasien dengan perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.
Kontraindikasi
Dydrogesterone dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami kondisi berikut:
- Hipersensitivitas terhadap kandungan aktif atau eksipien pada obat ini
- Perdarahan vagina yang belum diketahui penyebabnya
- Penyakit hepar serius atau riwayat ikterus kolestatik
- Keganasan yang dicurigai bergantung hormon seks[3,5]
Peringatan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan dydrogesterone:
- Sebelum memulai terapi dengan dydrogesterone karena perdarahan uterus disfungsional, penyebab organik harus dieksklusi
- Flek atau breakthrough bleeding dapat terjadi selama bulan-bulan pertama terapi, dan jika flek berlanjut maka harus dilakukan pemeriksaan untuk mencari penyebabnya
- Pemberian dydrogesterone sebaiknya dihentikan jika terdapat sakit kepala berat, migraine, atau gejala lain yang mengindikasikan iskemia serebral, peningkatan tekanan darah secara signifikan, ataupun tromboemboli vena
- Pasien dengan riwayat depresi harus dimonitor ketat, di mana jika depresi terjadi maka terapi dydrogesterone harus dihentikan[3]