Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Progesteron annisa-meidina 2024-10-14T09:59:54+07:00 2024-10-14T09:59:54+07:00
Progesteron
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Progesteron

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Efek farmakologi progesteron termasuk penghambatan ovulasi dan penyiapan endometrium untuk implantasi. Progesteron berikatan dengan reseptor progesteron di dalam sel target, memodulasi transkripsi gen yang mengatur proliferasi dan diferensiasi jaringan, terutama di endometrium dan kelenjar susu.

Hormon ini diabsorpsi dengan baik melalui rute oral, intramuskular, maupun transdermal, tetapi memiliki bioavailabilitas rendah saat dikonsumsi secara oral karena metabolisme hati yang signifikan. Metabolit utama progesteron adalah pregnandiol, yang diekskresikan melalui urin.[3,4]

Farmakodinamik

Progesteron bekerja melalui mekanisme aksi berbasis reseptor, berikatan dengan reseptor progesteron (PR) yang termasuk dalam superfamili reseptor hormon steroid. Reseptor ini ditemukan di berbagai jaringan target, termasuk endometrium, miometrium, kelenjar susu, dan otak.

Setelah berikatan dengan progesteron, reseptor mengalami perubahan konformasi yang memungkinkan interaksi dengan elemen respons hormon pada DNA, mengaktifkan atau menekan transkripsi gen yang mengatur proliferasi, diferensiasi, dan sekresi di jaringan target. Aktivasi reseptor progesteron dalam endometrium, misalnya, mengubah endometrium dari fase proliferatif ke fase sekretorik, yang penting untuk mempersiapkan implantasi embrio.

Pada tingkat molekuler, progesteron berperan dalam menekan proliferasi sel epitel endometrium yang dirangsang oleh estrogen, serta meningkatkan sekresi kelenjar endometrium yang mendukung lingkungan yang lebih kondusif bagi perkembangan embrio. Hormon ini juga mengurangi kontraktilitas miometrium, yang mencegah pengeluaran embrio selama tahap awal kehamilan.[2,4,6]

Farmakokinetik

Progesteron tersedia dalam bentuk sediaan parenteral, oral, intrarektal, dan intravaginal. Farmakokinetik dari progesteron, terdiri dari aspek absorbsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi.[3,4]

Absorbsi

Waktu absorbsi yang diperlukan progesteron bergantung dari bentuk sediaannya. Setelah pemberian progesteron sediaan oral dalam formulasi kapsul gelatin lunak mikronisasi, konsentrasi serum puncak dicapai dalam 3 jam pertama dengan bioavailabilitas absolut tidak diketahui. Pada wanita pasca menopause, konsentrasi serum progesteron meningkat secara proporsional dan linier setelah beberapa dosis kapsul progesteron, berkisar antara 100 mg/ hari hingga 300 mg/ hari.

Setelah pemberian progesteron sediaan parenteral secara intramuskular (IM) dosis 10 mg, konsentrasi plasma maksimum dicapai dalam waktu sekitar 8 jam setelah injeksi dan konsentrasi plasma tetap di atas nilai dasar selama sekitar 24 jam setelah injeksi. Progesteron yang diberikan melalui rute IM menghindari metabolisme hepatik first-pass yang signifikan, sehingga konsentrasi progesteron dalam jaringan endometrium yang dicapai akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemberian oral.[3,4]

Distribusi

Progesteron masuk ke dalam ASI. Diketahui pengikatan protein plasma sekitar 96-99%, terutama dengan albumin (50-54%) dan globulin pengikat kortisol (43-48%). Selain itu, ketika progesteron diberikan secara vaginal akan diserap dengan baik oleh jaringan endometrium uterus dan sebagian kecil didistribusikan ke dalam sirkulasi sistemik.[3,4]

Metabolisme

Progesteron dimetabolisme terutama oleh hati menjadi pregnanediol dan pregnanolon yang kemudian dikonjugasikan menjadi glukuronida dan sulfat. Metabolisme yang dikeluarkan dalam empedu dapat didekonjugasikan dan dapat dimetabolisme lebih lanjut dalam usus melalui reduksi, dehidroksilasi, dan epimerisasi. Metabolit plasma dan urin utama sebanding dengan yang ditemukan selama sekresi progesteron fisiologis korpus luteum.[3,4]

Eliminasi

Progesteron diekskresikan terutama melalui urin (50-60% sebagai metabolit) serta melalui empedu dan feses (sekitar 10%). Eliminasi urin diamati pada 95% pasien dalam bentuk metabolit terkonjugasi glikosida, terutama 3 a, 5 ß–pregnanediol.

Konjugat glukuronida dan sulfat dari pregnanediol dan pregnanolon diekskresikan dalam urin dan empedu. Metabolit progesteron, yang diekskresikan dalam empedu, dapat mengalami daur ulang enterohepatik atau dapat ditemukan diekskresikan dalam tinja.[3,4]

Referensi

2. Kolatorova L, Vitku J, Suchopar J, Hill M, Parizek A. Progesterone: A Steroid with Wide Range of Effects in Physiology as Well as Human Medicine. Int J Mol Sci. 2022; 23(14): 7989.
3. MIMS. Progesteron. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/progesterone?mtype=generic
4. PubChem. Progesteron. 2024. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Progesterone
6. Drugbank. Progesteron. 2024. https://go.drugbank.com/drugs/DB00396

Pendahuluan Progesteron
Formulasi Progesteron

Artikel Terkait

  • Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
    Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
  • Metode Kontrasepsi Darurat
    Metode Kontrasepsi Darurat
  • Peresepan Morning After Pill Secara Aman
    Peresepan Morning After Pill Secara Aman
  • Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 September 2024, 11:52
Obat progesteron untuk pasien telat haid
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo dok izin bertanya, saya punya pasien udah 42 hari gak haid, saya kasih Obat progesteron Microgest 100mg tapi ternyata ada riw. FAM tapi katanya jinak,...
Anonymous
Dibalas 16 Mei 2022, 23:12
Progesteron untuk penguat kandungan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter kapan sebaiknya minum progesteron untuk penguat kandungan (misal pr**nabion) untuk ibu yang sedang hamil atau program hamil? Jika belum hamil...
Anonymous
Dibalas 20 Mei 2021, 09:39
Pemberian KB suntik 3 bulan pada pasien dengan menorrhagia
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Selamat siang Alo dok, ingin bertanya mengenai penggunaan KB 3bln Deponeo. Apabila pasien haid pasien lama, hampir 10harian dan pasien mengatakan masih...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.