Kontraindikasi dan Peringatan Progesteron
Kontraindikasi progesteron adalah penggunaan pada pasien dengan disfungsi hepar berat atau perdarahan vagina yang belum diketahui penyebabnya. Penggunaan progesteron juga harus dihindari pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap komponen obat dan pada kasus keganasan yang sensitif hormon, seperti kanker payudara atau endometrium. Peringatan khusus mencakup risiko meningkatnya retensi cairan.[3,10]
Kontraindikasi
Progesteron dikontraindikasikan pada pasien dengan perdarahan vagina yang belum diketahui penyebabnya, kanker payudara atau genital yang diketahui atau dicurigai, serta riwayat kanker payudara. Penggunaannya juga tidak dianjurkan pada pasien dengan penyakit tromboemboli vena aktif seperti DVT (deep vein thrombosis) atau emboli paru, serta pada pasien dengan riwayat kondisi tersebut.
Selain itu, progesteron tidak boleh diberikan pada pasien dengan penyakit tromboemboli arteri aktif atau baru-baru ini, termasuk stroke, infark miokard, tromboflebitis, atau apopleksi serebral. Pasien dengan penyakit atau disfungsi hati, kehamilan ektopik, atau missed abortion juga tidak dianjurkan menggunakan progesteron.
Progesteron dikontraindikasikan pula pada pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap progesteron atau bahan dalam formulasi. Ini termasuk minyak kacang tanah yang umum digunakan dalam kapsul lunak sediaan progesteron.[3,6,10]
Peringatan
Pada kebanyakan kasus, progesteron dapat ditoleransi dengan baik dan aman digunakan. Meski demikian, beberapa peringatan berikut perlu diperhatikan.[10]
Efek Kardiovaskular dan Serebrovaskular
Penggunaan progesteron dikaitkan dengan potensi gangguan kardiovaskular atau serebrovaskular, termasuk infark miokard, tromboemboli, dan trombosis. Pasien perlu dipantau untuk tanda-tanda ini, dan terapi harus segera dihentikan jika gangguan ini terjadi atau dicurigai.[10]
Efek Okular
Gangguan okular juga dapat terjadi, termasuk kehilangan penglihatan mendadak atau bertahap, proptosis, diplopia, papiledema, migrain, atau lesi vaskular retina. Jika gejala ini muncul, terapi harus dihentikan dan evaluasi diagnostik dilakukan. Penggunaan progesteron tidak boleh dilanjutkan jika ditemukan bukti papiledema atau lesi vaskular retina pada pemeriksaan mata.[10]
Sensitivitas
Reaksi sensitivitas, terutama pada pasien dengan alergi kacang tanah, merupakan perhatian karena kapsul progesteron mengandung minyak kacang tanah.[10]
Retensi Cairan
Selain itu, progesteron dapat menyebabkan retensi cairan, sehingga harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan kondisi yang dapat diperburuk oleh retensi cairan, seperti penyakit jantung atau ginjal.[10]
Risiko Depresi
Selain itu, ada risiko depresi, terutama pada wanita dengan riwayat depresi. Penggunaan progesteron harus dihentikan jika depresi berat berulang selama terapi.[10]
Persiapan Sebelum Pemberian Progesteron
Pemeriksaan fisik disarankan sebelum memulai terapi, dengan perhatian khusus pada payudara, organ panggul, dan termasuk tes Papanicolaou (Pap smear) serta tes laboratorium terkait. Penambahan progesteron pada terapi penggantian estrogen dapat meningkatkan risiko kanker payudara di luar risiko yang terkait dengan penggunaan estrogen saja.[10]
Efek Metabolik
Efek negatif pada metabolisme karbohidrat dan lipid juga dapat terjadi, sehingga pasien dengan hiperlipidemia atau diabetes mellitus harus dipantau dengan cermat.[10]
Efek Penggunaan Jangka Panjang
Penggunaan jangka panjang progesteron belum diketahui efek dan keamanannya terhadap fungsi pituitari, ovarium, adrenal, hati, atau uterus.[10]