Indikasi dan Dosis Progesteron
Indikasi progesteron adalah untuk penanganan perdarahan uterus abnormal, amenorea, suplementasi pada pasien yang akan menjalani assisted reproductive technology (ART), dan profilaksis hiperplasia endometrium. Dosis yang digunakan akan berbeda-beda tergantung jenis sediaan dan tujuannya.[3,10]
Perdarahan Uterus Abnormal
Pada perdarahan uterus abnormal, penggunaan progesteron diindikasikan untuk ketidakseimbangan hormon tanpa adanya patologi organik, seperti kanker uterus atau fibroid submukosa.[3,4,10]
Dosis
Dosis dewasa yang direkomendasikan adalah 5-10 mg sekali sehari selama 6 hari melalui injeksi intramuskular (IM). Apabila estrogen juga diberikan, pemberian dimulai setelah 2 minggu terapi estrogen. Disarankan untuk menghentikan penggunaan apabila aliran menstruasi dimulai selama penyuntikkan progesteron.[3,10]
Amenorea
Penggunaan progesteron diindikasikan untuk amenorea sekunder.[3,4,10]
Dosis
Dosis dewasa yang direkomendasikan adalah 5-10 mg sekali sehari selama 6-8 hari berturut-turut melalui injeksi intramuskular (IM). Perdarahan akibat putus obat (withdrawal bleeding) biasanya terjadi dalam waktu 48–72 jam setelah penghentian terapi. Siklus normal spontan dapat terjadi pada beberapa pasien setelah satu kali terapi.[3,10]
Alternatif terapi lainnya adalah dengan pemberian oral 400 mg/hari selama 10 hari.[10]
Terapi Suplementasi Progesteron
Progesteron dapat digunakan sebagai terapi suplementasi pada wanita infertil yang menjalani assisted reproductive technology (ART) untuk mendukung implantasi embrio dan kehamilan awal.[10]
Dosis
Progesteron dapat diberikan secara intravaginal, yakni sebagai gel dengan dosis 90 mg (8%) 1-2 kali sehari. Apabila terjadi kehamilan, terapi dapat dilanjutkan sampai 10-12 minggu.[3,10]
Pencegahan Gangguan Endometrium Terkait Penggunaan Estrogen
Progesteron digunakan untuk pengurangan kejadian hiperplasia endometrium dan risiko kanker endometrium pada wanita pasca menopause yang menerima terapi penggantian estrogen.[10]
Dosis
Dosis dewasa yang direkomendasikan adalah 200 mg sekali sehari per oral sebelum tidur selama 12 hari berturut-turut per siklus 28 hari.[3,10]
Penyesuaian Dosis
Belum ada panduan khusus untuk penyesuaian dosis pada pasien lansia ataupun pasien dengan gangguan hepar atau ginjal. Secara umum, pengawasan akan diperlukan jika progesteron akan digunakan pada pasien dengan disfungsi ginjal atau hepar ringan-sedang. Pada pasien berusia di atas 65 tahun, efikasi dan keamanan progesteron belum diketahui.[10]