Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Nifedipine general_alomedika 2022-08-30T10:31:25+07:00 2022-08-30T10:31:25+07:00
Nifedipine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Nifedipine

Oleh :
dr. Michael Susanto
Share To Social Media:

Indikasi nifedipine adalah untuk angina vasospastik, angina stabil kronis, dan hipertensi. Secara off-label dari indikasi yang disetujui oleh Food and Drugs Administration, nifedipine dapat digunakan untuk fenomena Raynaud dan sebagai tokolitik.

Angina Pektoris

Nifedipine lepas cepat dapat diberikan untuk angina pektoris stabil kronis dengan dosis 10–20 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat dinaikkan secara bertahap dengan interval 7–14 hari, hingga angina dapat dikontrol. Pada pasien yang dirawat inap dan mendapat pemantauan ketat, peningkatan dosis dapat dilakukan per 4–6 jam. Dosis tunggal sebaiknya tidak melebihi adalah 30 mg.

Nifedipine lepas lambat dapat diberikan dengan dosis  30 mg atau 60 mg per hari, dengan dosis maksimal 120 mg per hari. Pada pasien dengan spasme arteri koroner, mungkin dibutuhkan dosis yang lebih tinggi. Namun, bukti klinis penggunaan antianginal dengan dosis tunggal melebihi 90 mg per hari masih terbatas, dan harus diberikan dengan sangat berhati-hati.[2,6]

Hipertensi

Nifedipine lepas cepat tidak direkomendasikan untuk hipertensi, sebab dihubungan dengan efek samping, seperti infark miokard, aritmia, dan stroke. Nifedipine lepas lambat dapat diberikan dengan dosis inisial 10–40 mg, 2 kali sehari, atau 20–90 mg, sekali sehari. Kenaikan dosis dilakukan dalam waktu 10–14 hari, sampai kontrol tekanan darah optimal tercapai. Dosis maksimal adalah 120 mg per hari.[2,4,16]

Hipertensi Emergensi pada Kehamilan

Pada hipertensi emergensi gestasional, nifedipine oral merupakan alternatif terapi lini pertama jika tidak terdapat akses intravena untuk pemberian labetalol atau hydralazine. Nifedipine lepas cepat dapat digunakan dengan dosis 10 mg, dan setelah 20 menit dapat diberikan lagi dengan dosis 20 mg. Penggunaan nifedipine sublingual atau dengan kapsul yang dilubangi untuk hipertensi emergensi atau urgensi sudah tidak dianjurkan.[17,18]

Sebuah randomised controlled trial (RCT) pada tahun 2019 membandingkan nifedipine, labetalol, dan methyldopa oral untuk tata laksana hipertensi berat dalam kehamilan. Hasil RCT mendapatkan nifedipine lebih baik dibandingkan labetalol dan methyldopa untuk mengontrol tekanan dalam 6 jam, tanpa disertai efek samping.[19]

Fenomena Raynaud

Nifedipine merupakan terapi farmakologi pilihan utama pada fenomena Raynaud. Dosis yang diberikan adalah 30–120 mg tablet lepas lambat, sekali sehari. Mulai dari dosis terendah dan titrasi naik. Bila muncul efek samping, dosis diturunkan atau dihentikan.[20,21]

Tokolitik

Nifedipine dapat digunakan sebagai tokolitik pada persalinan preterm. Nifedipine dapat diberikan dengan dosis awal 20 mg, dan diulang setiap 30 menit jika kontraksi masih terjadi. Dosis rumatan adalah 20–40 mg, setiap 4 jam selama 48 jam. Dosis maksimal adalah 160 mg per hari.[22]

Dosis Anak

Penggunaan nifedipine untuk anak belum disetujui oleh Food and Drug (FDA). Nifedipine lepas lambat dapat diberikan secara off-label di bawah pengawasan ketat pada hipertensi pediatrik dengan dosis 0,25–0,5mg/kg/hari per oral, dalam 1–2 dosis.

Dosis maksimal adalah 3 mg/kg/hari atau 120 mg/hari. Pada anak-anak berusia kurang dari 6 tahun dosis 2 mg/kg atau lebih berpotensi toksik.[13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. American Society of Health-System Pharmacists. Nifedipine. Drugs.com. 2021. https://www.drugs.com/pro/nifedipine-capsules.html
4. Khan KM, Patel JB, Schaefer TJ. Nifedipine. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537052/
6. National Center for Biotechnology Information. Nifedipine. PubChem. 2022. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/nifedipine
13. Medscape. Nifedipine (Rx). 2021 https://reference.medscape.com/drug/procardia-xl-nifedipine-342378#5
16. Means L, Benken ST, Tesoro EP. Safety of Immediate-Release Nifedipine. J Cardiovasc Pharmacol. 2016 Nov;68(5):395-399. doi: 10.1097/FJC.0000000000000425.
17. Watson K, Broscious R, Devabhakthuni S, et al. Focused Update on Pharmacologic Management of Hypertensive Emergencies. Curr Hypertens Rep. 2018 Jun 8;20(7):56. doi: 10.1007/s11906-018-0854-2.
18. Committee on Obstetric Practice. Committee Opinion No. 692: Emergent Therapy for Acute-Onset, Severe Hypertension During Pregnancy and the Postpartum Period. Obstet Gynecol. 2017 Apr;129(4):e90-e95. doi: 10.1097/AOG.0000000000002019.
19. Easterling T, Mundle S, Bracken H, et al. Oral antihypertensive regimens (nifedipine retard, labetalol, and methyldopa) for management of severe hypertension in pregnancy: an open-label, randomised controlled trial. Lancet. 2019 Sep 21;394(10203):1011-1021. doi: 10.1016/S0140-6736(19)31282-6.
20. Hansen-Dispenza H, Narayanan S. Raynaud Phenomenon Treatment & Management. Medscape. 2017.https://emedicine.medscape.com/article/331197-treatment
21. Ennis H, Hughes M, Me A, Wilkinson J, Al H, Ennis H, et al. Calcium channel blockers for primary Raynaud’s phenomenon. Cochrane Database Syst Rev. 2016;2–5.
22. Institute of Obstetricians and Gynaecologists. Tocolytic Treatment in Pregnancy. Royal College of Physicians of Ireland. 2015 https://www.hse.ie/eng/services/publications/clinical-strategy-and-programmes/tocolytic-treatment-in-pregnancy.pdf

Formulasi Nifedipine
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.