Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Nifedipine general_alomedika 2022-08-30T10:38:38+07:00 2022-08-30T10:38:38+07:00
Nifedipine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Nifedipine

Oleh :
dr. Michael Susanto
Share To Social Media:

Kontraindikasi nifedipine adalah bagi pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap nifedipin atau komponen penyusunnya, serta pada infark miokardium dengan gambaran gelombang ST elevasi. Peringatan penggunaan nifedipine diberikan pada pasien dengan riwayat gangguan kardiovaskular, seperti gagal jantung kongestif, stenosis aorta berat, dan angina tidak stabil.[3,4]

Kontraindikasi

Kontraindikasi absolut pemberian nifedipine adalah pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap nifedipine, komponen penyusunnya, maupun calcium-channel blocker lainnya. infark miokard dengan ST elevasi juga merupakan kontraindikasi absolut pemberian nifedipine. Kontraindikasi relatif, antara lain stenosis aorta berat, angina tidak stabil, gagal jantung, dan gangguan hati sedang hingga berat.

Pada stenosis aorta, nifedipine dapat menyebabkan kolaps dan disfungsi ventrikel. Nifedipine dapat memicu kontraktilitas otot jantung, yang dapat meningkatkan kebutuhan oksigen dan memperburuk iskemia.

Syok kardiogenik juga merupakan kontraindikasi pemberian nifedipine. Pada keadaan ini, fungsi pompa jantung terganggu, dan gangguan berpotensi semakin berat pada pemberian nifedipine yang menghambat influks kalsium dalam sel-sel jantung. Pada pasien dengan gangguan hati, metabolisme nifedipine dapat terganggu, sehingga terjadi perpanjangan waktu paruh. Hal ini dapat meningkatkan risiko toksisitas dan efek samping nifedipine.

Selain itu, pemberian nifedipine bersamaan dengan obat yang menginduksi CYP3A4 juga merupakan kontraindikasi. Contoh obat-obatan yang menginduksi CYP3A4, antara lain seperti rifampicin, rifabutin, phenobarbital, phenytoin, dan carbamazepine, dapat menurunkan efikasi nifedipine. Kontraindikasi lain adalah penggunaan preparat nifedipine lepas cepat, baik secara oral atau sublingual pada krisis hipertensi, sebab keamanan dan efektifitasnya tidak terbukti.[3,4,13]

Peringatan

Penggunaan nifedipine perlu dilakukan dengan berhati-hati pada pasien dengan riwayat infark miokard kurang dari 1 bulan. Pemberian nifedipine pernah dilaporkan meningkatkan frekuensi, durasi, atau keparahan dari infark miokard. Perburukan klinis terutama ditemukan saat memulai terapi nifedipine, atau saat dosis nifedipine ditingkatkan

Peringatan juga diberikan pada pasien dengan terapi beta-blocker,yang baru dihentikan (beta-blocker withdrawal) mungkin akan mengalami rebound angina, akibat peningkatan sensitivitas terhadap katekolamin. Penggunaan nifedipine, dapat memperburuk keadaan ini, karena memicu pelepasan katekolamin. Hindari penghentian beta-blocker misalnya propranolol atau atenolol, secara mendadak sebelum memulai terapi dengan nifedipine.

Pada pasien hipotensi berat, penggunaan nifedipine juga harus dilakukan dengan berhati-hati. Nifedipine dapat memperberat hipoperfusi pada organ-organ vital, karena efek kerjanya yang meningkatkan resistensi vaskular perifer. Penggunaan pada ibu hamil dan laktasi juga harus dengan berhati-hati, dan dilakukan bila manfaat lebih besar dibandingkan risiko.

Edema perifer merupakan salah efek samping nifedipine, yang terjadi akibat vasodilatasi arteri dan bukan karena kegagalan ventrikel kiri. Namun, edema juga dapat ditemukan pada gagal jantung kongestif. Dokter perlu membedakan apakah edema diakibatkan karena gagal jantung atau karena nifedipine.[statpearls, drugs,com fda]

Peringatan juga diberikan terhadap kemungkinan terjadinya reaksi sensitivitas pada kulit, meskipun jarang terjadi. Manifestasi klinis dapat berupa eritema multiforme, Sindrom Stevens-Johnson, toxic epidermal necrolysis, reaksi fotosensitivitas, pruritus, dan urtikaria. Angioedema, terutama edema orofaring dan kesulitan bernapas juga pernah dilaporkan.[2,3,13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. American Society of Health-System Pharmacists. Nifedipine. Drugs.com. 2021. https://www.drugs.com/pro/nifedipine-capsules.html
3. Food and Drugs Administration. Nifedipine Prescribing Information. Drugs.com. 2021 https://www.drugs.com/pro/nifedipine-capsules.html#s-34070-3
4. Khan KM, Patel JB, Schaefer TJ. Nifedipine. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537052/
13. Medscape. Nifedipine (Rx). 2021 https://reference.medscape.com/drug/procardia-xl-nifedipine-342378#5

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Nifedipine

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.