Efek Samping dan Interaksi Obat Orlistat
Karena absorpsi sistemik bersifat minimal, efek samping orlistat mayoritas terjadi di saluran cerna. Pasien umumnya mengalami steatorrhea karena lemak yang tidak diabsorpsi. Interaksi obat yang perlu diperhatikan adalah orlistat dapat menurunkan absorpsi obat lain seperti amiodarone.
Efek Samping
Efek samping orlistat paling sering terjadi di saluran cerna. Berikut merupakan efek samping orlistat:
- Gastrointestinal: steatorrhea, fecal spotting, diare, nyeri perut, fisura ani. Efek samping gastrointestinal berkurang seiring dengan berjalannya terapi. Meskipun jarang, orlistat telah dihubungkan dengan kolelitiasis, pankreatitis, dan hepatitis kolestatik akut
- Renal: orlistat dapat meningkatkan risiko gagal ginjal akut karena lemak yang tidak terserap tubuh berikatan dengan kalsium di lumen usus dan menyebabkan kelebihan oksalat yang diabsorpsi dan terdeposit di ginjal. Hal ini dapat mengakibatkan nefropati oksalat dan peningkatan risiko batu ginjal
- Muskuloskeletal: secara teoritis, orlistat dapat meningkatkan risiko osteoporosis karena gangguan absorpsi kalsium dan vitamin D[4,5,7]
Pada studi hewan, orlistat dilaporkan meningkatkan risiko kanker kolorektal. Namun, hal tersebut tidak didapati pada manusia.[4]
Hepatotoksisitas
Meskipun langka, orlistat telah dilaporkan menyebabkan cedera hepar berat dengan nekrosis hepatoseluler atau gagal hati akut. Terdapat pasien yang mengalami hal ini hingga memerlukan transplantasi hati atau mengalami kematian. Apabila terdapat gejala disfungsi hati, penggunaan orlistat harus segera dihentikan dan dilakukan evaluasi fungsi hati.[7]
Interaksi Obat
Orlistat dapat menurunkan absorpsi antiepileptik lipofilik, seperti lamotrigine dan asam valproat. Pada kasus dimana obat harus digunakan bersamaan, direkomendasikan pemantauan kadar antiepileptik dalam plasma.
Orlistat juga dapat menurunkan absorpsi amiodarone dan siklosporin. Oleh karenanya, direkomendasikan untuk memberi jeda minimal 2 jam antara dua obat tersebut dan dilakukan pemantauan kadar amiodarone dan siklosporin.
Orlistat juga dapat berikatan dengan levotiroksin di usus dan mengurangi absorpsinya, mengakibatkan hipotiroidisme. Oleh karenanya, direkomendasikan untuk memberi jeda minimal 4 jam antara penggunaan dua obat tersebut.
Konsumsi orlistat bersama warfarin dapat mengakibatkan waktu protrombin memanjang karena orlistat mengurangi absorpsi vitamin K. Pada penggunaan kedua obat ini secara bersamaan, diperlukan pemantauan parameter koagulasi.
Orlistat juga menurunkan absorpsi obat-obatan antiretroviral, seperti zidovudin, sehingga diperlukan pemantauan viral load. Jika viral load HIV meningkat, hentikan konsumsi orlistat.[4,7]