Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Digoxin general_alomedika 2024-01-15T11:25:58+07:00 2024-01-15T11:25:58+07:00
Digoxin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Digoxin

Oleh :
Graciella N T Wahjoepramono
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pada penggunaan digoxin perlu dilakukan untuk memantau tanda-tanda toksisitas digoxin. Nilai digoxin serum perlu dipantau selama minimal 6–8 jam setelah pemberian dosis terakhir, sebab dalam periode tersebut akan dicapai nilai steady-state. Nilai terapeutik digoxin serum yang direkomendasikan adalah 0,5–2 ng/dL.

Kadar Digoxin Serum

Lakukan pemeriksaan digoxin serum sebelum pemberian dosis digoxin berikutnya, atau setidaknya 6–8 jam setelah dosis terakhir. Kadar terapeutik digoxin serum cukup sempit, yaitu 0,5–2 ng/dL. Digoxin serum yang berada di bawah 0,5 ng/dL dihubungkan dengan penurunan efikasi obat, sedangkan digoxin serum di atas 2 ng/mL berhubungan dengan peningkatan risiko toksisitas, tanpa disertai peningkatan efektivitas.

Digoxin serum sebesar 0,5–0,9 ng/mL dihubungkan dengan penurunan mortalitas dan risiko rawat inap. Digoxin serum di atas 1 ng/mL berhubungan dengan penurunan kebutuhan rawat inap pasien gagal jantung, tetapi juga dapat menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas.[4,15]

Toksisitas Digoxin

Manifestasi klinis toksisitas digoxin dapat berupa aritmia atau hiperkalemia maligna. Selain itu gejala toksisitas dapat berupa anoreksia, nausea, muntah, dan gangguan penglihatan. Pada bayi dan anak-anak, gejala toksisitas digoxin dapat berupa aritmia, termasuk sinus bradikardi.

Toksisitas digoxin biasanya terjadi pada digoxin serum di atas 2 ng/mL. Namun, kadar serum yang lebih rendah mungkin juga telah menyebabkan toksisitas pada pasien dengan berat badan rendah, gangguan fungsi ginjal, hipokalemia, hiperkalsemia, atau hipomagnesemia. Oleh sebab itu pemeriksaan elektrolit serum, terutama nilai kalium, dan fungsi ginjal juga sebaiknya dilakukan sebelum dan selama terapi dengan digoxin.

Pemeriksaan elektrokardiografi juga sebaiknya dilakukan sebelum pemberian digoxin. Jika ditemukan bradikardia, evaluasi ulang klinis pasien, dan tunda pemberian digoxin bila perlu.[2,4,15]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. David MNV, Shetty M. Digoxin. StatPearls. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556025/
4. FDA. Digoxin Tablets. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/pro/digoxin-tablets.html#s-34070-3
15. Medsafe NZ. Lanoxin Injection. 2019. https://www.medsafe.govt.nz/profs/datasheet/l/Lanoxintabelixinj.pdf

Kontraindikasi dan Peringatan Di...

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
    Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
  • Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
    Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung
    BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Desember 2024, 07:06
Myocarditis dengan ASTO negatif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mendapatkan pasien anak2 usia 12 tahun datang dengan keluhan muntah2 sering setiap makan dan minum, lemas, keringat dingin. Sampao di IGD...
Anonymous
Dibalas 22 Oktober 2024, 13:26
Tatalaksana hipertensi dengan edema kedua tungkai di puskesmas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin tanya dok, px tidak ada keluhan. Namun pada pemeriksaan kaki edema +/+. Riwayat penyakit hipertensi tidak berobat rutin, TD 150/70. Baiknya penanganan...
Anonymous
Dibalas 30 September 2024, 11:40
Apakah chf dan stroke tidak ada hubungannya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Pasien 62 th setelah rawat inap dan d rawat oleh 2 sp. SpJp dgn dx chf dan spN dgn dx stroke.. kmdian pasien kontrol stlah rawatan,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.