Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Cimetidine general_alomedika 2024-08-15T09:22:18+07:00 2024-08-15T09:22:18+07:00
Cimetidine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Cimetidine

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Farmakologi cimetidine yang utama adalah menghambat reseptor H₂ pada sel parietal gaster sehingga terjadi penurunan konsentrasi cyclic-adenosin monophosphate (c-AMP). Hal ini akan menyebabkan supresi sekresi asam lambung.[1,2,9]

Farmakodinamik

Cimetidine digunakan dalam tata laksana ulkus peptikum, ulkus duodenum, dan keadaan hipersekresi gaster. Obat ini berperan sebagai inhibitor reseptor H₂ yang menyebabkan supresi sekresi asam lambung oleh sel parietal gaster yang berlangsung simultan dengan penurunan volume cairan gaster dan konsentrasi H+.[5,6]

Efek antitumor dan antikanker dari cimetidine belum dapat dipahami sepenuhnya. Namun, cimetidine memiliki efek antiangiogenesis dan antiadhesi yang dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel tumor.[10,11]

Inhibitor Reseptor H₂ Reversibel

Cimetidine berperan sebagai inhibitor reseptor H₂ yang bersifat reversibel dan selektif. Cimetidine berikatan dengan reseptor H₂ pada membran basolateral sel parietal mukosa gaster. Sebagai antagonis kompetitif reversibel reseptor histamin, penelitian telah membuktikan bahwa cimetidine menyebabkan penurunan volume cairan gaster dan supresi sekresi asam lambung basal siang hari dan malam hari. Cimetidine juga menghambat sekresi asam lambung yang dirangsang oleh makanan, histamin, pentagastrin, betazole, kafein, dan insulin.

Pemberian cimetidine dengan dosis 800 mg secara oral sebelum tidur pada penderita ulkus duodenum, dapat mengurangi aktivitas ion hidrogen rata-rata sebesar >85% selama 8 jam tanpa mempengaruhi fungsi fisiologis gaster pada siang hari. Efek dari pemberian cimetidine dengan dosis 300 mg secara oral pada penderita ulkus duodenum setelah sarapan pagi menyebabkan supresi parsial pada peningkatan sekresi asam lambung, dan pemberian cimetidine dengan dosis yang sama pada saat makan siang juga dapat menyebabkan peningkatan pH lambung serta penurunan produksi pepsin total sebagai akibat dari penurunan volume getah lambung.

Pemberian cimetidine secara parenteral menghambat sekresi asam lambung secara signifikan. Dalam sebuah studi potong lintang yang melibatkan pasien dengan ulkus duodenum maupun ulkus peptikum yang menerima infus cimetidine dengan dosis 37,5 mg/jam (900 mg/hari) maupun injeksi cimetidine 300 mg setiap 6 jam (1200 mg/hari) secara intermiten, menunjukkan peningkatan pH lambung > 4  pada lebih dari 50% kasus, dalam kondisi steady state.[5,6,8]

Antiadhesi Sel Neoplasma

Cimetidine telah terbukti memiliki efek penghambatan adhesi sel kanker pada sel endotel. Sebuah studi penggunaan cimetidine dengan uji monolayer cell adhesion yang meneliti adhesi sel kanker kolorektal HT-29 pada sel endotel vena umbilikalis manusia, menunjukkan terjadinya penghambatan adhesi oleh cimetidine yang bergantung pada dosis cimetidine yang diberikan.

Sebuah penelitian yang menggunakan tikus sebagai model percobaan menunjukkan bahwa terjadi penurunan insidensi metastasis HT-29 pada sel hepar serta adanya supresi adhesi sel kanker secara total pada pemberian cimetidine dengan dosis tertinggi (200 mg/kg/hari). Selain pada kanker kolorektal, cimetidine juga telah dilaporkan berperan sebagai inhibitor adhesi sel kanker pada kanker lain seperti kanker payudara, kanker lambung, dan glioblastoma.[10]

Antiangiogenesis pada Neoplasma

Sebuah studi tentang peran histamin dalam produksi vascular endothelial growth factor (VEGF) pada tikus yang diberikan carrageenin-induced granulation tissue melaporkan bahwa reseptor H₂ memiliki peran sebagai sel mediator dan histamin berperan dalam peningkatan VEGF. Cimetidine telah dilaporkan mampu menurunkan ekspresi VEGF dan mereduksi densitas mikrovaskular pada implan tumor.[10]

Farmakokinetik

Absorpsi cimetidine yang diberikan per oral adalah cepat dan diserap sempurna, namun bioavailabilitasnya menurun karena obat mengalami metabolisme di hepar. Ekskresi obat utamanya terjadi melalui traktus urinarius.[5,6,9]

Absorpsi

Pemberian cimetidine melalui rute oral menyebabkan obat dapat diabsorpsi di traktus gastrointestinal secara cepat dan sempurna. Bioavailabilitas cimetidine pada individu sehat sekitar 60%, sementara pada pasien dengan ulkus peptikum maupun ulkus duodenum dapat mencapai 70%. Hal ini terjadi karena cimetidine mengalami metabolisme di hepar.

Konsentrasi puncak plasma tercapai dalam 1-2 jam.[5,6,8,9]

Distribusi

Cimetidine didistribusikan secara luas, termasuk pada plasenta dan air susu ibu (ASI). Volume distribusi obat cimetidine sebesar 1-1,5 L/kg dengan ikatan protein plasma mencapai sekitar 20%.[5,6,8,9]

Metabolisme

Metabolisme cimetidine terjadi di hepar. Cimetidine mengalami perubahan menjadi sulfoksida sebagai hasil metabolit primer dan hidroksimetilsimetidin sebagai hasil metabolit minor. Enzim sitokrom P450 dan flavin yang mengandung monooksigenase berperan dalam metabolisme obat cimetidine, meskipun belum diketahui sepenuhnya enzim spesifik mana yang lebih dominan terlibat.[6,8,9]

Eliminasi

Ekskresi cimetidine sebagian besar terjadi melalui ginjal. Pemberian cimetidine melalui rute oral akan menghasilkan sekitar 50% ekskresi obat di dalam urine, sedangkan pemberian parenteral akan menghasilkan sekitar 75% ekskresi obat dalam urine. Cimetidine diekskresikan melalui urine dalam bentuk obat yang tidak berubah atau senyawa utuh. Sekitar 2-3% obat cimetidine juga diekskresikan dalam feses.[5,6,8,9]

Referensi

1. Pino MA, Azer SA. Cimetidine. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544255/
2. Zulfikhar M, Nurahmanto D, Oktora L. Optimasi Hydroxypropyl Methylcellulose dan Chitosan pada Tablet Floating-Mucoadhesive Simetidin dengan Metode Desain Faktorial. Jurnal Ilmiah Manuntung. 2019. 5(2):127-138
5. Medscape. Drugs & Diseases: Cimetidine. 2024. https://reference.medscape.com/drug/tagamet-cimetidine-341984#0
6. MIMS Indonesia. Drug Information: Cimetidine Generic Medicine Info. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cimetidine?mtype=generic
8. Multum C. Cimetidine. Drugs.com. 2024. https://www.drugs.com/mtm/cimetidine.html
9. Aswinda NMS, Agustina R, Rusli R. Profil Farmakokinetika Simetidin. Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1. 2015;0:8-14
10. Pantziarka P, Bouche G, Meheus L, et al. Repurposing drugs in oncology (ReDO)—cimetidine as an anti-cancer agent. ecancer. 2014. 8(485):1-23
11. Elsaed WM, Bedeer RF, Eladl MA. Ameliorative effect of vitamin B12 on seminiferous epithelium of cimetidine-treated rats: a histopathological, immunohistochemical and ultrastructural study. Anat Cell Biol. 2018. 51:52-61

Pendahuluan Cimetidine
Formulasi Cimetidine

Artikel Terkait

  • Efek Penghambat Pompa Proton vs Antagonis Reseptor Histamin-2 dalam Profilaksis Stress Ulcer – Telaah Jurnal
    Efek Penghambat Pompa Proton vs Antagonis Reseptor Histamin-2 dalam Profilaksis Stress Ulcer – Telaah Jurnal
  • Red Flags Tinja Berdarah pada Dewasa
    Red Flags Tinja Berdarah pada Dewasa
  • Pemeriksaan HpSA untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
    Pemeriksaan HpSA untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
  • Penyebab dan Manajemen Hematemesis pada Anak
    Penyebab dan Manajemen Hematemesis pada Anak
  • DLBS2411 sebagai Gastroprotektor dan Terapi Ulkus Peptikum Tanpa Perdarahan
    DLBS2411 sebagai Gastroprotektor dan Terapi Ulkus Peptikum Tanpa Perdarahan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Agustus 2024, 06:52
Pengobatan anemia pada ulkus gaster
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, adakah yg bisa sharing, pada pasien2 lansia dgn ulkus gaster (ditegakkan hanya berdasar anamnesis pemfis tanpa disertai pemeriksaan endoskopi) dan...
Anonymous
Dibalas 11 April 2022, 19:05
Dapatkah stres ulcer terjadi akibat ambu bag ?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Apakah pada saat memberi bantuan jalan napas pada pasien apnea atau bradipnea dengan Ambu Bag harus di sertai NGT agar tidak terjadi stres ulcer...
dr. Renate Parlene Marsaulina
Dibalas 14 April 2021, 12:50
Bagaimana edukasi pasien yang ingin berpuasa dengan kondisi ulkus peptikum - Gastroenterologi-Hepatologi Ask the Expert
Oleh: dr. Renate Parlene Marsaulina
2 Balasan
Alo dr. Muhammad Miftahussurur, Sp.PD-KGEH, M.Kes, Ph.D, FINASIM. Apakah ulkus peptikum menjadi kontraindikasi dilakukannya puasa?Jika pasin menginginkan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.