Indikasi dan Dosis Cimetidine
Indikasi cimetidine adalah untuk tata laksana ulkus peptikum atau ulkus duodenum. Cimetidine dapat juga diberikan sebagai terapi sindroma Zollinger-Ellison.
Ulkus Peptikum dan Ulkus Duodenum
Dosis yang direkomendasikan untuk tata laksana ulkus peptikum dan ulkus duodenum pada dewasa adalah 300-400 mg, diberikan 2 kali sehari. Alternatif dosis adalah 800 mg yang dikonsumsi sebelum tidur malam hari. Obat diberikan selama maksimal 8 minggu.
Dosis cimetidine yang direkomendasikan untuk neonatus adalah 5-10 mg/kg/hari. Dosis untuk infant adalah 10-20 mg/kg/hari. Smenetara itu, dosis untuk pasien anak adalah 20-40 mg/kg/hari. Obat diberikan dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam.[1,5,6,8]
Gastroesophageal Reflux Disease
Cimetidine dapat digunakan untuk terapi gastroesophageal reflux disease (GERD) pada dewasa dalam dosis 800 mg diberikan per oral setiap 12 jam atau 400 mg diberikan per oral setiap 6 jam.[5]
Pada pasien anak, cimetidine diberikan per oral dengan dosis awal 10 mg/kg/dosis, 4 kali sehari setiap hari. Obat disarankan diberikan sebelum makan dan sebelum tidur selama 8 minggu.[13]
Sindroma Zollinger-Ellison
Pada sindroma Zollinger-Ellison, cimetidine dapat diberikan secara oral 300 mg atau 400 mg 4 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan jika diperlukan. Dosis maksimal 2.400 mg/hari.[6,14,15]
Profilaksis Perdarahan Traktus Gastrointestinal Akibat Stress Ulcer
Cimetidine dapat diberikan sebagai profilaksis perdarahan traktus gastrointestinal akibat stress ulcer, misalnya pada pasien dengan kondisi kritis. Cimetidine diberikan dalam dosis 200-400 mg setiap 4-6 jam melalui rute pemberian oral maupun melalui pipa nasogastrik.[6]
Profilaksis Aspirasi Asam Lambung selama Anestesi Umum
Untuk pencegahan aspirasi saat pasien menjalani anestesi umum, cimetidine dapat diberikan dalam dosis 400 mg, 90-120 menit sebelum induksi anestesi. Pada pasien obstetri, cimetidine dapat diberikan 400 mg pada permulaan persalinan, dengan dosis dapat dinaikkan hingga 400 mg setiap 4 jam jika perlu. Dosis maksimal adalah 2400 mg per hari.[6]
Geriatri
Cimetidine bukan merupakan obat pilihan pada pasien geriatri karena dapat menimbulkan acute confusional state (delirium), serta rentan menyebabkan terjadinya interaksi obat pada populasi ini yang sering mendapat terapi polifarmasi. Terapi cimetidine hanya diberikan jika keuntungan penggunaan obat lebih besar dibandingkan risiko yang mungkin timbul. Dosis sebaiknya diturunkan pada populasi geriatri.[1,5]
Penyesuaian Dosis pada Gangguan Ginjal
Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan gangguan ginjal. Pada pasien dengan laju filtrasi glomerulus 10-50 ml/menit, dosis dikurangi 50% dari dosis normal. Pada pasien dengan laju filtrasi glomerulus kurang dari 10 ml/menit, dosis yang dapat diberikan adalah 300 mg setiap 8 hingga 12 jam.[1]