Farmakologi Domperidone
Secara farmakologi, domperidone dapat memberikan efek gastrokinetik di perifer dan efek antagonis dopamin pada reseptor dopamin sentral di chemoreceptor trigger zone. Domperidone sangat sedikit melewati sawar darah otak, sehingga efek ekstrapiramidal yang ditimbulkannya lebih rendah daripada metoklopramid.
Farmakodinamik
Domperidone adalah antagonis dopamin dengan efek antiemetik yang serupa dengan metokloperamid. Namun, domperidone tidak menimbulkan efek ekstrapiramidal yang signifikan. Domperidone bisa meningkatkan kadar prolaktin serum, sehingga beberapa studi menyatakan bahwa domperidone bisa digunakan sebagai galactogogue. Namun, hingga saat ini penggunaan sebagai galactogogue belum disetujui secara resmi.
Efek terapi yang ditimbulkan oleh domperidone adalah efek gastrokinetik di perifer. Mekanisme ini terjadi akibat blok reseptor dopamin di perifer dan akibat efek antagonis dopamin di reseptor dopamin sentral. Reseptor dopamin sentral ini berada di zona chemoreceptor trigger pada daerah postrema.
Kedua mekanisme ini akan meningkatkan kontraksi antrum dan duodenum, sehingga meningkatkan pengosongan lambung serta meningkatkan tekanan di sfingter esofagus bagian bawah. Domperidone tidak menimbulkan efek sekresi lambung.[2,3,10-12]
Farmakokinetik
Domperidone bisa diabsorbsi dengan cepat setelah pemberian intramuskular maupun oral. Kadar puncak plasma dapat tercapai dalam waktu 10–30 menit. Metabolisme obat ini terjadi di hepar dan sebagian besar ekskresinya terjadi melalui urine.
Absorbsi
Domperidone diabsorbsi dengan cepat setelah administrasi secara intramuskular dan oral, dengan kadar puncak plasma yang tercapai dalam 10–30 menit. Bioavailabilitas adalah 83% (jalur intramuskular) dan 13–17% (jalur oral).
Bioavailabilitas yang rendah pada pemberian oral ini terjadi akibat mekanisme “first pass” di usus halus dan metabolisme di hepar. Absorbsi berkurang bila domperidone dikonsumsi bersamaan dengan cimetidine, natrium bikarbonat, dan makanan.[2,3]
Distribusi
Hampir 91–93% domperidone berikatan dengan protein plasma. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa domperidone terdistribusi luas di jaringan, dengan kadar yang rendah pada otak. Sebagian kecil domperidone dilaporkan dapat melewati plasenta tikus dan diekskresikan melalui air susu.[2,3]
Metabolisme
Domperidone dimetabolisme dengan cepat di hepar melalui mekanisme hidroksilasi dan N-dealkilasi oleh enzim sitokrom P-450, terutama CYP3A4. Selain CYP3A4, CYP1A2 dan CYP2E1 juga berperan dalam proses hidroksilasi domperidone.[2,3]
Eliminasi
Pada penggunaan secara oral, 31–66% domperidone akan diekskresikan lewat urine dan feses. Sekitar 1–10% domperidone akan diekskresikan dalam bentuk yang tidak berubah. Nilai T1/2 domperidone pada sediaan oral adalah 7–9 jam pada pasien yang sehat, tetapi akan memanjang pada pasien dengan gangguan ginjal.[2,3]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur