Farmakologi Teofilin
Farmakologi teofilin adalah sebagai bronkodilator yang digunakan dalam penanganan asthma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Teofilin menyebabkan relaksasi otot bronkus dan pembuluh darah paru, serta mengurangi respons saluran napas terhadap histamin, metakolin, adenosin, dan alergen. Teofilin juga menghambat fosfodiesterase tipe III dan tipe IV (PDE) secara kompetitif.[1-4]
Farmakodinamik
Teofilin memiliki dua mekanisme kerja pada saluran napas, yaitu relaksasi otot polos sehingga menyebabkan bronkodilatasi dan efek non-bronkodilatasi dengan mengurangi respon saluran napas terhadap terhadap histamin, metakolin, adenosin, dan alergen. Teofilin juga berikatan dengan reseptor adenosin dan memblokade bronkokonstriksi yang dimediasi adenosin. Pada kondisi inflamasi, teofilin mengaktivasi deasetilasi histon untuk mencegah transkipsi gen inflamasi yang memerlukan asetilasi histon untuk memulai transkripsi.
Teofilin secara kompetitif menghambat fosfodiesterase tipe III dan tipe IV, enzim yang berperan dalam pemecahan siklik AMP (adenosin monofosfat) di sel otot polos, sehingga menyebabkan bronkodilatasi. Penghambatan fosfodiesterase oleh teofilin menyebabkan peningkatan siklik AMP sehingga menyebabkan peningkatan aktivasi adrenergik. Pada toksisitas teofilin, kadar epinefrin dapat mencapai 4-8 kali lipat lebih tinggi dibanding kadar normal dan konsentrasi norepinefrin dapat mencapai 4-10 kali lipat dibanding kadar normal.[9,10]
Farmakokinetik
Teofilin diabsorpsi secara cepat dan komplit setelah pemberian secara oral. Bioavailabilitas teofilin dapat mencapai 100%. Kadar puncak tercapai dalam 4-6 jam setelah pemberian teofilin tablet. Sebanyak 50-70% obat ini berikatan dengan protein albumin. Pada dewasa, sekitar 10% teofilin diekskresikan melalui ginjal dalam bentuk tidak berubah.[4,10]
Absorpsi
Teofilin diabsorpsi secara cepat dan komplit setelah pemberian secara oral. Bioavailabilitas teofilin dapat mencapai 100%. Kadar puncak tercapai dalam 4-6 jam setelah pemberian teofilin tablet. Pada pemberian teofilin sirup, kadar puncak tercapai dalam 1,5-2 jam.
Waktu paruh teofilin pada orang dewasa bervariasi. Pada orang dewasa sehat, waktu paruhnya berkisar antara 3-12 jam. Waktu paruh ini memendek pada perokok. Waktu paruh teofilin memanjang dengan berkurangnya fungsi hepar, gangguan jantung, penyakit paru, hipoksia berat, berkurangnya fungsi tiroid, dan infeksi virus.[4,10]
Distribusi
Volume distribusi teofilin adalah sekitar 0,3-0,7 L/kg. Pada dewasa, sebanyak 50-70% obat ini berikatan dengan protein albumin, tapi ikatan ini menurun menjadi sekitar 40% pada bayi baru lahir dan dewasa dengan sirosis hepatik.[4,10]
Metabolisme
Metabolisme terjadi melalui proses demetilasi terhadap 1-methylxanthine dan 3- methylxanthine dan hidroksilasi terhadap 1,3 dimethyluric acid. Selanjutnya, 1-methylxanthine dihidroksilasi lebih jauh oleh xantin oksidase menjadi 1-methyluric acid. Sekitar 6% dari dosis teofilin dimetilasi menjadi kafein. Metabolit teofilin yang memiliki aktivitas farmakologis adalah kafein dan 3-metilxantin.[4,10]
Eliminasi
Pada neonatus, sebesar 50% dosis teofilin diekskresikan melalui ginjal. Sementara itu pada anak berusia lebih dari tiga bulan dan dewasa, sekitar 10% teofilin diekskresikan melalui ginjal dalam bentuk tidak berubah.[4,10]