Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Oxytocin general_alomedika 2023-01-05T07:58:50+07:00 2023-01-05T07:58:50+07:00
Oxytocin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Oxytocin

Oleh :
dr.Trisni Untari Dewi Sp.FK
Share To Social Media:

Farmakologi oxytocin adalah sebagai stimulan uterus, vasoaktif, dan memiliki efek antidiuretik. Oxytocin menyebabkan peningkatan kadar kalsium intraseluler di miofibril uterus, sehingga menghasilkan kontraksi uterus akibat peningkatan produksi prostaglandin.[1-4]

Farmakodinamik

Oxytocin merupakan hormon oligopeptida yang dilepaskan dari hipofisis posterior tetapi sumbernya berasal dari hipotalamus nukleus paraventrikular. Oxytocin yang diberikan dari luar bekerja dengan menstimulasi kontraksi uterus di miometrium melalui G-protein coupled receptors (GPCR).

Oxytocin menstimulasi kontraksi uterus dengan meningkatkan kadar kalsium intraseluler sehingga memberikan feedback positif dan menghasilkan pengeluaran oxytocin. Peningkatan dan frekuensi kontraksi uterus menyebabkan proses persalinan menjadi lengkap akibat lengkapnya pembukaan jalan lahir.[1,2,4,8]

Oxytocin yang berasal dari dalam (oxytocin endogen) dilepaskan melalui impuls saraf yang distimulasi oleh proses kepala bayi didorong melewati servik dan impuls tersebut diteruskan ke otak sehingga hipofisis posterior mensekresikan oxytocin. Oxytocin yang dilepaskan melalui darah ke uterus menyebabkan peningkatan kontraksi uterus.[1,4]

Oxytocin juga menyebabkan kontraksi sel mioepitel di saluran alveolar payudara wanita. Kontraksi tersebut menyebabkan pengeluaran susu dan umpan balik positif terhadap refleks pengeluaran susu. Penghisapan mulut bayi ke payudara ibu memberikan sinyal ke otak untuk meningkatkan lebih banyak sekresi oxytocin.[1-4,6-8]

Farmakokinetik

Farmakokinetik oxytocin bergantung pada jalur pemberiannya. Pada pemberian intramuskular, onset kerja kontraksi uterus terjadi dalam 3-5 menit. Pada pemberian intravena, onset kerja terjadi dalam 1 menit.[1-4]

Absorpsi

Oxytocin intravena kontinyu diberikan untuk menginduksi atau mempercepat proses partus. Respon motilitas uterus muncul secara gradual dan mencapai keadaan stabil dalam 20-40 menit. Saat pemberian dihentikan, konsentrasi oxytocin menurun secara cepat dalam waktu 1 jam, namun tetap mempertahankan konsentrasi yang adekuat pada jumlah yang lebih rendah.

Oxytocin injeksi intravena dan intramuskular biasa diberikan untuk pencegahan atau tata laksana perdarahan postpartum. Pada pemberian oxytocin IV, oxytocin bekerja sangat cepat yaitu dalam waktu 1 menit, dan pada pemberian oxytocin IM, oxytocin bekerja dalam waktu 3-5 menit dan dapat bertahan hingga 2-3 jam.

Oxytocin intranasal 10-20 unit menyebabkan kontraksi myoepithelial alveoli kelenjar mammae dalam beberapa menit dan bertahan hingga 20 menit.[4,8,11]

Distribusi

Volume distribusi oxytocin adalah sekitar 12,2 L atau 0,17 L/kg. Oxytocin didistribusikan melalui cairan ekstraselular dan menyebrang plasenta sehingga dalam kadar yang rendah oxytocin terdapat di sirkulasi fetal. Oxytocin dapat ditemukan dalam kadar yang rendah di ASI.[8,11]

Metabolisme

Oxytocin didegradasi oleh oxytocinase, enzim yang diproduksi hanya pada saat kehamilan dan terdapat di plasma, plasenta, dan jaringan uterus. Enzim diproduksi secara gradual selama kehamilan dan meningkat dengan cepat pada saat aterm, enzim kemudian menurun setelah persalinan. Oxytocin juga dimetabolisme di liver dengan cepat, dan dalam jumlah yang kecil dimetabolisme di kelenjar mammae.[4,8]

Eliminasi

Oxytocin diekskresikan lewat hepar dan ginjal dalam waktu 3-20 menit. Jika tingkat pembersihan oxytocin wanita hamil dibandingkan dengan wanita tidak hamil dan laki-laki, tingkat pembersihan metabolik oxytocin lebih cepat pada wanita hamil.

Secara signifikan 85% konsentrasi oxytocin menurun dalam 1 jam pada wanita hamil, sedangkan tidak ada degradasi signifikan pada wanita tidak hamil dan laki-laki. Tingkat pembersihan metabolik pada ketiga kelompok tidak ada perbedaan signifikan, yaitu sekitar 20 ml/kg per menit. Hanya 1% oxytocin dalam bentuk yang tidak diubah diekskresikan di urin.[4,11,8]

Resistensi

Aktivasi reseptor oxytocin berkepanjangan dapat menyebabkan desensitisasi reseptor. Pada pemberian oxytocin dosis tinggi selama 4 jam, sebanyak 50% sel tidak merespon terhadap oxytocin, dan pada pemberian selama 6 jam sudah tidak ditemukan peningkatan konsentrasi kalsium intraseluler. Penurunan aktivitas reseptor pada miometrium ini menyebabkan manifestasi klinis seperti partus distosia atau perdarahan post partum.

Risiko perdarahan post partum berat lebih mungkin terjadi pada pemberian oxytocin dosis tinggi durasi lama sebelum partus. Pemberian oxytocin 20 miliunit/menit selama 4,2 jam atau lebih meningkatkan risiko terjadi perdarahan post partum berat sebanyak 1,62 kalo. Pemberian oxytocin sebaiknya diberikan dosis terendah efektif dengan durasi sependek mungkin agar mencegah terjadinya perdarahan postpartum.[1-4,18]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji

Referensi

1. Osilla EV, Sharma S. Oxytocin. [Updated 2022 Jul 25]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507848/
2. Liu N, Yang H, Han L, Ma M. Oxytocin in Women's Health and Disease. Front Endocrinol (Lausanne). 2022 Feb 15;13:786271. doi: 10.3389/fendo.2022.786271. PMID: 35242106; PMCID: PMC8886718.
3. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 53477758, Oxytocin injection. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Oxytocin-injection. Accessed Dec. 21, 2022.
4. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 439302, Oxytocin. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Oxytocin. Accessed Dec. 21, 2022.
6. Viteri OA, Sibai BM. Challenges and Limitations of Clinical Trials on Labor Induction: A Review of the Literature. AJP Rep. 2018 Oct;8(4):e365-e378
7. Simpson KR. Considerations for Active Labor Management with Oxytocin: More May Not be Better. MCN Am J Matern Child Nurs. 2020 Jul/Aug;45(4):248
8. Medscape. Oxytocin. 2022. https://reference.medscape.com/drug/pitocin-oxytocin-343132
11. FDA. Oxytocin. 2014 https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/018261s031lbl.pdf
18. Page K, McCool W, Guidera M. Examination of the pharmacology of oxytocin and clinical guidelines for use in labor. J Midwifery Womens Health. 2017 Jul; 62(4).

Pendahuluan Oxytocin
Formulasi Oxytocin

Artikel Terkait

  • Efek Asam Traneksamat pada Risiko Perdarahan Postpartum pada Anemia Sedang dan Berat – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Asam Traneksamat pada Risiko Perdarahan Postpartum pada Anemia Sedang dan Berat – Telaah Jurnal Alomedika
  • Induksi Persalinan dengan Kateter Foley
    Induksi Persalinan dengan Kateter Foley
  • Efektivitas dan Keamanan Asam Traneksamat Untuk Perdarahan Post Partum
    Efektivitas dan Keamanan Asam Traneksamat Untuk Perdarahan Post Partum
  • Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
    Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
  • Oxytocin Intravena Vs Intramuskular sebagai Profilaksis Perdarahan Postpartum
    Oxytocin Intravena Vs Intramuskular sebagai Profilaksis Perdarahan Postpartum

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2024, 18:45
Perdarahan postpartum karena SC
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, sya punya pasien di PKM, pasien mengalami perdarahan hingga anemi dok. Riwayat sebulan lalu post SC. Setelahnya dirujuk ke RS untuk ditranfusi. 2...
Anonymous
Dibalas 22 November 2023, 15:36
Kapan harus merujuk pasien post HPP dengan Hb rendah?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Izin berdiskusi..Bila hemoragic post partum sudah teratasi, keluhan pasien tidak ada, pusing (-), lemas (-), pengeluaran darah sudah normal...
Anonymous
Dibalas 24 Maret 2023, 22:06
Induksi persalinan di puskesmas
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok.Izin bertanya, kapan kita bisa memutuskan induksi persalinan dg oxytocin jika setting nya di puskesmas ?Dan bagaimana prosedurnya yang tepat dlm...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.