• Pada pasien dengan hipertensi yang tidak terkontrol
• Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap produk-produk olahan dari ternak mamalia, human albumin, hipersensitivitas terhadap eritropoetin alfa maupun komponen penunjangnya
• Pasien yang mengalami pure red cell aplasia (PRCA) segera setelah menerima terapi eritropoetin alfa
• Produk eritropoetin alfa yang mengandung benzilalkohol dikontraindikasikan pada pasien yang sedang hamil, menyusui, dan bayi[2,9]

Peringatan

Pasien yang menerima terapi eritropoetin alfa harus menjalani pemantauan tekanan darah dengan ketat. Selain itu, pemberian eritropoetin alfa dapat meningkatkan risiko terjadinya infark miokard, stroke, dan tromboemboli vena. Bila terjadi krisis hipertensi dengan gejala mirip ensefalopati (misalnya nyeri kepala berat atau kejang), terapi eritropoetin alfa harus segera dihentikan.[4,9]

Bila terjadi gejala hipersensitivitas seperti urtikaria atau angioedema, terapi harus segera dihentikan.[4]

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini